Ekonomi NTT Beri Sumbangsih 22,72 Persen

  • Bagikan
Agus Sistyo Widjajati

Dari Total Perekonomian Bali-Nusra

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Berdasarkan rilis PDRB Provinsi NTT Triwulan IV 2023 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT, perekonomian Provinsi NTT tumbuh sebesar 4,14% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 2,08% (yoy).

Pertumbuhan ini tercatat terjadi di seluruh lapangan usaha, sementara dari sisi pengeluaran pertumbuhan didorong oleh meningkatnya konsumsi pemerintah, investasi, dan ekspor.

"Secara spasial wilayah Bali-Nusra, perekonomian Provinsi NTT memberikan sumbangan sebesar 22,72% dari total perekonomian Bali-Nusra. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT,
Agus Sistyo Widjajati.

Dia mengatakan, Lapangan Usaha (LU) yang memberikan dorongan pertumbuhan ekonomi NTT pada triwulan IV 2023 adalah Konstruksi sebesar 14,73% (yoy), Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 14,57% (yoy), Perdagangan sebesar 3,91% (yoy), Administrasi Pemerintahan sebesar 3,29% (yoy), dan Pertanian sebesar 1,49% (yoy).

Pertumbuhan LU Konstruksi didorong oleh berlanjutnya Proyek Strategis Nasional (PSN) berupa Bendungan dan pengerjaan Infrastruktur Jalan Daerah (IJD) melalui Dana Inpres.

"Penyelenggaraan beberapa event di wilayah NTT menjadi faktor pendorong pertumbuhan LU Penyediaan Akomodasi dan makan minum. Di sisi lain, pertumbuhan LU Perdagangan didorong oleh peningkatan kredit perdagangan," ungkapnya.

Meskipun demikian, kata Kepala BI NTT, pertumbuhan ini tercatat melambat seiring dengan turunnya penjualan kendaraan bermotor. Meningkatnya realisasi belanja APBD mencapai 86,5% dan APBN mencapai 94,7% menjadi faktor pendorong pertumbuhan LU adm Pemerintahan. Sementara itu, pertumbuhan LU Pertanian didorong oleh peningkatan hasil tangkapan perikanan.

Dari sisi pengeluaran, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi NTT ditopang oleh meningkatnya Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), Konsumsi Pemerintah, dan tetap kuatnya Konsumsi Rumah Tangga.

"Akselerasi kinerja PMTB sejalan dengan kinerja LU Konstruksi yang meningkat tercermin dari peningkatan kredit investasi dan pengadaan semen. Konsumsi Pemerintah mengalami pertumbuhan seiring dengan peningkatan pada LU adm," jelasnya.

Pemerintahan yang tercermin dari realisasi belanja operasional APBD dan APBN NTT. Konsumsi rumah tangga tetap tumbuh didorong oleh meningkatnya mobilitas dan juga kebutuhan komoditas masyarakat pada momen HBKN Nataru.

Kinerja Net Impor pada triwulan IV 2023 didorong oleh meningkatnya nilai impor yang lebih tinggi dibandingkan nilai ekspor. Impor gula dari Australia sebesar USD 15,4 juta menjadi penyumbang impor terbesar di NTT.

"Sementara itu, peningkatan ekspor komoditas ke Timor Leste yang mencapai nilai sebesar USD 4,6 juta menjadi pendorong utama nilai ekspor NTT pada triwulan IV 2023," jelasnya. (thi)

  • Bagikan