RSP Dr. Ben Mboi Resmikan Pusat Endoskopi

  • Bagikan
Live Demo : Tim dokter ahli RSP Dr. Ben Mboi ketika melakukan pemeriksaan menggunakan teknologi Endoskopi Gastrointestinal. Terdapat 11 pasien yang dilayani pada pemeriksaan Kamis, 7 Maret 2024. Timex/ist

KUPANG,TIMEX.FAJAR.CO.ID- Meski baru beroperasi selama satu tahun dan baru diresmikan oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo awal Desember 2023 lalu, Rumah Sakit Pusat (RSP) Ben Mboi terus meningkatkan peralatan medisnya untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat NTT khususnya di Kota Kupang dan sekitarnya.

Sebagai rumah sakit rujukan Tipe B dan terbesar di Indonesia Timur, RSP Ben Mboi saat ini telah mengoperasikan penggunaan Pusat Endoskopi atau Endoscopy Gastrointestinal Center. Pelayanan Endoscopy Gastrointestinal merupakan kebutuhan mutlak dalam penegakan diagnosa kasus spesialistik serta tindakan pengobatan dan merupakan pelayanan tindak lanjut yang memerlukan fasilitas kesehatan tool canggih sebagai pendukung kelompok ahli terutama pada bidang subspesialistik Gastroentero-Hepatologi (GEH) ilmu penyakit dalam berupa perangkat endoskopi gastrointestinal.

Peresmian Pusat Endoscopy Service Gastrointestinal dilakukan Direktur Utama (Dirut) RSP Ben Mboi Dr. Ahmad Anas, Kamis (7/2). Peresmian ini ditandai dengan pengguntingan pita di ruangan masuk Endoscopy, Lantai 2 RSP Ben Mboi. Meski baru diresmikan, pemeriksaan endoskopi sebenarnya telah dijalankan beberapa minggu sebelumnya dengan para pasien yang menggunakan BPJS Kesehatan.
Hadir pada kesempatan itu jajaran Manajemen RSP Ben Mboi, Bupati Belu yang juga telah resmi bergabung sebagai dokter ahli di RSP Ben Mboi dr. Agustinus Taolin, Sp. PD-KGEH.

Peresmian Pusat Endoscopy Service Gastrointestinal juga ditandai dengan Guest Lecture dengan menghadirkan tiga ahli Endoscopy yakni dr. Agustinus Taolin, Prof. Dr. dr. Marcellus Simadibrata, Ph.D, Sp. PD, KGEH, FACG, FASGE, FINASIM dan dr. Lianda Siregar, Sp. PD-KGEH. Dan acara terakhir adalah Live Demo Gastrointestinal Endoscopy. Dalam demo pemeriksaan endoskopi perdana ini, terdapat 11 pasien, dua diantaranya pasien dari Kabupaten Belu.

Menariknya, praktek pemeriksaan menggunakan teknologi endoskopi ini ditayangkan secara live dan ditonton oleh sekitar 100 peserta Guest Lecture yang berada di lantai 3 RSP Ben Mboi Kupang.
Untuk diketahui, pemeriksaan endoskopi adalah tindakan medis dengan memasukkan endoskop atau selang tipis dan panjang secara langsung ke dalam tubuh melalui mulut atau dubur ke dalam saluran cerna guna mengamati organ dalam atau jaringan secara detail.

Direktur Utama RSP Ben Mboi pada kesempatan itu mengatakan bahwa dengar diresmikannya Pusat Endoscopy Service tersebut, diharapkan masyarakat NTT menjadi tahu jika RSP Ben Mboi sudah sangat berkompeten dalam memberikan layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Bagi masyarakat NTT, tambahnya tidak perlu lagi harus ke Jawa atau bahkan ke luar negeri untuk melakukan pengobatan karena RSP Ben Mboi telah memiliki peralatan yang canggih.

Menurutnya, keberadaan peralatan Endoscopy juga telah didukung dengan tim Dokter Spesialis, diantaranya telah bergabungnya dr. Agustinus Taolin.sebagai bagian dari tim dokter ahli RSP Ben Mboi.
"Kalau di RSP Ben Mboi, jabatan bupatinya dilepaskan sehingga beliau adalah dokter ahli," kata dokter Anas.

Diakui Dirut RSP Ben Mboi bahwa dengan peresmian Pusat Endoscopy Service Gastrointestinal milik RSP Ben Mboi Kupang berarti sudah terdapat tiga rumah sakit di NTT yang mengoperasikan pelayanan endoskopi yakni RSU Prof. WZ. Yohanes Kupang dan RSU Belu. Bagi dokter Anas, Pusat Endoscopy Service
merupakan salah satu pelayanan unggulan di RSP Ben Mboi.

"Sehingga dengan beroperasinya layanan ini, pasien di NTT yang membutuhkan penanganan cepat tidak perlu lagi berobat ke Jawa karena kita di NTT sudah punya. Kita juga berharap pasien dari Indonesia Timur bahkan dari negara tetangga Timor Leste bisa berobat di sini," kata dokter Anas.

Pada kesempatan itu, dokter Anas menyambut baik pelaksanaan Guest Lecture dengan menghadirkan tiga dokter ahli dari RSCM dan RS Dharmais Jakarta serta Bupati Belu. Untuk itu, ia meminta para peserta yang sebagian besarnya adalah para medis dan dokter untuk memanfaatkan lesempatan itu guna menimba ilmu dari para dokter ahli. (*/yl)

  • Bagikan