Bentuk Pribadi WBP yang Bertakwa

  • Bagikan
IST TAUSYIAH. Para WBP yang beragama Islam saat mendengar Tausiyah (ceramah) dalam kegiatan pesantren lilat di Lapas Kelas IIA Kupang, Kamis (21/3).

KUPANG,TIMEX.FAJAR.CO.ID- Menjalani bulan suci Ramadan ini, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kupang memilih menggelar kegiatan pesantren kilat. Kegiatan pesantren kilat ini diikuti oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang beragama Islam.

Terlaksananya kegiatan ini atas kerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Kupang. Dalam kegiatan pesantren kilat juga diisi dengan buka puasa bersama sehingga menambah ikatan persaudaraan sesama WBP dan para petugas Lapas, Kamis (21/3).

Kepala Lapas Kelas IIA Kupang, Badarudin pada kesempatan itu berharap agar dengan adanya kegiatan pesantren kilat ini maka para WBP bisa menjadi manusia yang La'allakum Tattaqun (agar kalian nertakwa).

"Harapan saya, agar para WBP bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan menjadi manusia yang bertakwa,” harap Badarudin.

Dalam kegiatan pesantren kilat ini, para WBP diberikan materi tentang ilmu agama. Sehingga diharapkan dapat diterapkan dalam keseharian WBP saat bebas nanti dan berada di tengah-tengah masyarakat sehingga dapat berguna bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat, serta menjadi manusia yang memiliki Akhlaqul Karimah (akhlak yang baik dan terpuji).

"Kehadiran saudara-saudara sekalian di tengah kehidupan masyarakat nanti diharapkan mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam semesta,” ungkapnya.

Selanjutnya digelar Tausiyah yang disampaikan oleh Ketua PWNU NTT, KH. Pua Monto Umbu Nay. Dikatakan Pua Monto Umbu Nay bahwa puasa adalah manifestasi dari iman dan keyakinan Islam kepada Allah SWT. Puasa, diajarkan untuk menerima dengan ikhlas segala ketetapan yang Allah SWT berikan.

“Kita berpuasa atas dasar iman dan Islam kepada Allah SWT. Puasa mendidik kita untuk menerima apa yang ditetapkan Allah SWT," katanya. (r1/gat)

  • Bagikan