Jaringan Telkom Error, SPBU Frans Seda tidak Layani Konsumen

  • Bagikan
RUSK. IST. Sejumlah kendaraan roda empat dan para nelayan tidak mendapatkan pelayanan BBM jenis Pertalite karena tidak bisa melakukan Scan Barcot akibat jaringan Telkom yang rusak.

KUPANG,TIMEX.FAJAR.CO.ID- _ Ratusan warga pemilik kendaraan bermotor yang hendak mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU ) Nomor 5485114 di Jalan Frans Seda - Kota Kupang sangat kecewa karena mereka tidak bisa mengisi BBM Subsidi seperti Pertalite karena jaringan Telkom rusak atau error. Tak hanya pemilik kendaraan, puluhan nelayan yang hendak membeli BBM Subsidi juga tidak dapat dilayani.

Pantauan timexfajar.co.id, ratusan kendaraan roda empat terpaksa pulang dengan kecewa karena tidak dapat mengisi BBM jenis Pertalite. Demikian pun sejumlah nelayan yang mengaku datang sejak pukul 11.00 Wita namun tak bisa mendapatkan BBM.

Seorang pengemudi taksi online bernama Ari mengaku sangat kecewa karena harus mencari SPBU lain untuk melakukan pengisian BBM. Ia mengaku menjadi pelanggan di SPBU Frans Seda karena bisa melakukan pembayaran menggunakan Qris atau dengan ATM.

"Beta su langganan di sini karena bisa bayar dengan ATM. Tadi mau isi sonde bisa karena Barcot tidak bisa dipakai akibat jaringan Telkom katanya rusak," ungkapnya.

Ia bahkan meminta pengelola SPBU Frans Seda untuk tetap melakukan pengisian tanpa Barcot namun ditolak dengan alasan jika dilakukan pengisian tanpa barcot nanti Pertamina bisa menuduh SPBU melakukan penipuan.

"Pokoknya SPBU sonde mau isi tanpa scan barcot," ujarnya.

Pelanggan lainnya yang juga seorang nelayan yang datang membawa dua jerigen dengan sepeda motor mengaku sudah menunggu sejak jam 11. 00 Wita dengan harapan jaringan Telkom bisa normal. Namun hingga pukul 14. 30 Wita ia tidak mendapatkan pelayanan.

" Beta datang dari jam 11 siang tapi kami ditolak karena jaringan Telkom Error,' ungkapnya.

Karena tidak mendapatkan BBM Subsidi, akhirnya para nelayan tersebut menuju ke SPBU Oeba untuk melakukan pengisian.

"Kami terpaksa diarahkan ke SPBU Oeba untuk isi Pertalite," ujar Nikson, seoarang nelayan.

Pengemudi lainnya yang gagal mengisi BBM akibat jaringan Telkom yang error meminta Pertamina untuk mengkaji ulang kerjasama antara Pertaminta dan PT. Telkom. Pasalnya, jika jaringan Telkom error seperti saat ini maka harus ada kebijakan buat SPBU untuk melakukan pengisian tanpa melakukan scan barcot.

"Kita di NTT ini kan dianggap sebagai daerah 3 T yang mana jaringan selalu error. Kalau Telkom error seperti sekarang ini, yang dirugikan masyarakat. Sehingga harus ada kebijakan dari Pertaminta agar mengizinkan SPBU mengisi BBM tanpa scan barcot," kata Jemmy, seorang pengemudi lainnya yang juga gagal mengisi BBM Pertalite.

Hendrik Sanjaya, Manajer SPBU 5485114 Frans Seda mengaku jika pihaknya tidak bisa melayani konsumen khususnya konsumen BBM Subsidi Pertalite karena jaringan Telkom di SPBU miliknya error.

"Sudah error sejak jam 10. 30 Wita tadi pagi. Saya sudah coba konfirmasi ke Telkom katanya ada jaringan kabel yang rusak sekitar sini. Sampai sekarang pukul 14. 00 Wita belum jadi," ujar Hendrik.

"Pengisian BBM di SPBU kami di sini harus melakukan scan barcot yang sangat tergantung pada jaringan Telkom. Jadi kalau jaringan rusak seperti sekarang maka kami tidak bisa melayani konsumen. Itu problemnya. Kami minta maaf kepada para pelanggan akibat ketidaknyamanan ini, " tambah Hendrik lagi.

Lebih jauh Hendrik mengatakan pihaknya tidak bisa melayani konsumen dengan cara manual karena jika ketahuan maka Pertamina akan memberikan sanksi.

"Tidak bisa pakai manual Pak. Saya kasih contoh saja, misalnya kami ambil 1.000 liter dari Pertamina maka yang keluar sesuai barcot juga harus 1.000 liter. Kalau misalnya kami layani 100 liter tanpa barcot maka kami bisa disalahkan dan kami harus bayar denda untuk yang 100 liter itu," ujarnya memberi contoh.

Ia mengaku dengan rusaknya jaringan Telkom tersebut, bukan hanya pihaknya yang dirugikan melakukan juga konsumen.

"Kasian para nelayan Pak. Mereka tidak bisa melaut akibat tidak mendapatkan BBM Subsidi," ujarnya lagi.(yop)

  • Bagikan