JAKARTA, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Platform pendidikan yang berada di bawah naungan Future Creative Network (FCN) atau jaringan ekosistem kreatif terbesar di Asia Tenggara, Hatching Academy mengumumkan kemitraan strategisnya dengan Limkokwing University of Creative Technology (LUCT) di Cyberjaya, Malaysia.
Dukungan dari Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia memperkuat tujuan kemitraan ini untuk meningkatkan standar pendidikan kreatif di Indonesia, melalui program Expert Class selama tiga bulan yang dirancang khusus untuk mempersiapkan mahasiswa menguasai tiga keahlian utama dan siap memasuki dunia kerja di agensi kreatif.
Sesi penandatanganan kerjasama ini dilaksanakan di Cyberjaya pada tanggal 23 Mei 2024, dengan dihadiri oleh Prof. Dr. Manivanan Saman, Vice Chancellor of LUCT, dan Mayatania Bolyn, Business Leader of Hatching Academy.
Hatching Academy merayakan hari jadinya yang kelima tahun ini, menandai tonggak penting dalam misi untuk membina pelajar dan pelaku kreatif. Sejak didirikan, akademi ini telah meningkatkan standar pendidikan kreatif melalui kombinasi program inovatif dan kemitraan strategis, juga telah berhasil menemukan dan membina lebih dari 100 talenta kreatif.
Business Leader Hatching Academy, Mayatania mengatakan bahwa pihaknya sangat memahami tantangan yang sering dihadapi oleh lulusan universita banyak yang belum sepenuhnya siap menghadapi tuntutan di tempat kerja. Karena itu, pihaknya mengambil langkah strategis ke depannya untuk berkontribusi menjawab tantangan tersebut.
"Itulah mengapa kami berkomitmen untuk menjembatani kesenjangan ini dengan menyediakan program yang diajar oleh praktisi nyata dari industri kreatif. Para pengajar kami tidak hanya mengajar; mereka membagikan pengetahuan dan keterampilan dunia nyata yang esensial, yang dibutuhkan di industri, memastikan bahwa talenta kami tidak hanya siap untuk bekerja tetapi juga siap untuk berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan," katanya.
Program Expert Class menargetkan para career switchers, career climbers, fresh graduates & new joiners, dan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan utama dan mendapatkan sertifikasi global langsung dari LUCT. Hatching Academy juga ingin berkontribusi pada pengembangan lanskap pendidikan kreatif Tanah Air melalui program ini.
Adapun rogram yang ditawarkan melalui Expert Class adalah kelas keterampilan utama yaitu Copywriting, Graphic Design, dan Art Direction yang diperlukan untuk masuk ke industri kreatif. Peserta Expert Class juga bisa mendapatkan sertifikasi global dari LUCT, kesempatan untuk langsung dipekerjakan ke dalam ekosistem FCN, dan menjadi bagian dari komunitas LUCT di seluruh dunia.
"Kelas ini akan menerapkan metode hybrid, menggabungkan sesi luring dan daring, untuk memberikan fleksibilitas dan aksesibilitas bagi para siswa. Para mentor dalam program ini akan dipilih dari alumni LUCT yang berbasis di Indonesia, talenta terbaik FCN, dan para ahli industri kreatif, termasuk CEO, Direktur, dan Co-founder," jelasnya.
Sebagai informasi, pendaftaran untuk gelombang pertama program Expert Class telah dibuka sejak awal Mei 2024 melalui akun Instagram resmi Hatching Academy @hatching.id dengan biaya senilai Rp15.000.000. Kelas dijadwalkan akan dimulai pada Juli 2024 dan berakhir pada September 2024.
“Kami sangat antusias akan program kerjasama kami dengan Hatching Academy. Ini seperti titik terang yang terjadi setelah pandemi bagi kami. Hatching Academy bersama dengan Limkokwing memiliki kesatuan visi dan misi untuk mendorong generasi penerus, para pencetus, dan pembawa perubahan di Indonesia, agar mereka dapat membangun karir yang sehat serta menginspirasi orang lain,” kata Dato Tifanee Marie Lim, Chief Branding Officer Limkokwing University.
Kemitraan dengan LUCT, sebuah institusi yang terkenal secara global, memperkuat komitmen Hatching Academy untuk memenuhi dan melampaui standar industri yang tinggi. Dengan lebih dari 1.000 alumni dari Indonesia yang telah lulus dari LUCT, LUCT telah menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia yang mencari pendidikan teknologi kreatif di luar negeri. (jpc/thi)
