Ketua FKUB Sumba Barat Daya Minta Masyarakat Jaga Kerukunan, Jauhi Tindakan Kriminal

  • Bagikan
Ketua FKUB, Kabupaten Sumba Barat Daya, Pdt. Irene Takandjandji, S.Th. (FOTO: ISTIMEWA)

TAMBOLAKA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Pdt. Irene Takandjandji, S.Th mengajak masyarakat di wilayah itu untuk tetap menjaga kerukunan dan menjauhi hal-hal yang berpotensi terjadinya tindakan kriminal.

"Dalam rangka menjaga situasi yang kondusif dan kerukunan seluruh masyarakat di Kabupaten Sumba Barat Daya, saya mengajak kita sekalian bersama-sama bergandengan tangan menjaga kerukunan antarumat beragama di Sumba Barat Daya, dengan tidak mengonsumsi miras berlebihan serta penyalagunaan benda tajam yang berujung pada tindakan kriminal, yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain," ajak Pdt. Irene di Tambolaka, Rabu (21/8).

Pdt. Irene mengaku bahwa sejak dahulu, tradisi atau kebiasaan masyarakat di Sumba Barat Daya selalu berkaitan dengan minuman keras dan benda tajam dalam kehidupan sehari-hari. "Namun perlu diketahui pentingnya kita masyarakat Sumba Barat Daya untuk menggunakan sebagaimana semestinya sehingga tidak terjadi tindakan kriminal dan tindakan lain yang merugikan demi tetap terjalinnya keharmonisan dan kerukunan masyarakat di wilayah Sumba Barat Daya," ujarnya.

Menurut Pdt. Irene, NTT merupakan provinsi yang terkenal dengan slogan "Nusa Terindah Toleransi" dengan berbagai adat istiadat masing-masing kota/kabupaten di wilayah ini. "Oleh karena itu, mari kita bersama menjaga slogan tersebut sehingga adat budaya kita yang telah ada sejak dahulu tetap lestari, dan situasi di Kabupaten Sumba Barat Daya tetap kondusif,” harap Pdt. Irene.

Pdt. Irene mengatakan, toleransi dan kerukunan beragama masyarakat di wilayah NTT merupakan salah satu contoh tolok ukur dan role model bagi kerukunan masyarakat provinsi lainnya. Keharmonisan dari kerukunan tersebutlah yang menjadikan NTT menjadi salah satu provinsi dengan angka toleransi tertinggi, baik toleransi antar agama maupun komponen masyarakatnya sendiri.

Dengan kondisi tersebut, Pdt. Irene mengajak seluruh lapisan masyarakat dan umat di Sumba Barat Daya tidak menyalahgunakan penggunaan miras dan benda tajam. Dengan kata lain, penggunaannya harus sesuai dan pada tempatnya/semestinya sehingga terjalinnya kerukunan antar masyarakat dan umat.

"Apalagi menjelang Pilkada serentak tahun 2024 ini, mari kita mendukung Pemerintah sehingga seluruh rangkaian Pilkada bisa berjalan aman, lancar, dan kondusif," kata Pdt. Irene.

Pdt. Irene juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya dengan berita-berita bohong atau hoax. "Jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu sesat di tengah masyarakat untuk kepentingan individu maupun golongan tertentu sehingga kita tidak terpecah-belah antar masyarakat atau umat. Sekali lagi, mari tetap menjaga budaya dan keharmonisan antar masyarakat sehingga situasi tetap kondusif, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," imbau Pdt. Irene.

Pdt. Irene juga mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Sumba Barat untuk bersama-sama mendukung penuh dan membantu Pemerintah dan Polda NTT dalam menyukseskan Pilkada serentak pada 27 November 2024 di seluruh wilayah NTT, khususnya di Kabupaten Sumba Barat Daya. (*/aln)

  • Bagikan