Pemerintah Kelurahan Bakunase II Gelar Kegiatan Festival Seni dan Budaya
Guna menghidupkan kembali semangat serra rasa cinta masyarakat terhadap kebudayaan di NTT, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang rutin menggelar event seni dan budaya. Setiap tahun, event ini terus digelar.
FENTI ANIN, Kupang_
ASISTEN Administrasi Umum Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kupang, Yanuar Dally mewakili Penjabat (Pj) Wali Kota Kupang, Linus Lusi dan membuka secara resmi kegiatan Festival Seni dan Budaya di Kelurahan Bakunase II. Kegiatan festival seni dan budaya tingkat Kelurahan Bakunase II ini digelar, Rabu (4/9) bertempat di halaman Gereja GMIT Yarden, Labat.
Acara ini juga dihadiri Ketua DPRD Kota Kupang sementara, Richard Elvis Odja, Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Kupang, Margaritha Salean, bersama jajarannya, Camat Kota Raja, Victor Reyneer Therik, serta para lurah se-Kecamatan Kota Raja.
Hadir pula Ketua Majelis Jemaat Yarden Labat, Pdt. Martha M. R. Nggauk - Nadaweo, Imam Masjid Nurul Yaqin Oetona, Muhamad Kasim, Ketua LPM Kelurahan Bakunase II, Melkianus Wewo serta para RT/RW, Karang Taruna, PKK, tokoh budaya, tokoh masyarakat, dewan juri, peserta lomba dan undangan lainnya.
Sekadar diketahuiN festival ini digelar sebagai respons terhadap menurunnya minat dan perhatian masyarakat terhadap seni dan budaya asli Nusa Tenggara Timur (NTT) di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan informasi.
Karena itu maka Pemerintah Kelurahan Bakunase II, berkolaborasi dengan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK), menyelenggarakan event ini untuk melestarikan budaya NTT yang kaya akan keragaman etnis.
Dalam sambutannya, Asisten Administrasi Umum Yanuar Dally menyampaikan apresiasi kepada perangkat kelurahan dan seluruh pihak yang terlibat dalam persiapan acara ini. Ia menekankan bahwa kemajuan tidak hanya dicapai dengan kepuasan sesaat, tapi memerlukan kreativitas dan inovasi yang berkelanjutan.
“Dengan dukungan anggaran pemerintah, event ini telah berlangsung sejak tahun 2003 dan dipastikan akan terus mengalami peningkatan. Kegiatan ini dirancang untuk masuk dalam kalender event Kota Kupang karena memiliki potensi besar untuk menggerakkan perekonomian masyarakat,” ujar Yanuar.
Ia juga berharap agar melalui festival ini, banyak orang akan tertarik mengunjungi Kota Kupang, sehingga ekonomi lokal dapat semakin berkembang.
Yanuar juga menekankan pentingnya sinergi antara budaya, seni, dan UMKM. Menurutnya, melibatkan UMKM dalam event budaya tidak hanya memberikan manfaat bagi wisatawan, tetapi juga bagi masyarakat setempat.
“Event ini bukan hanya sekadar acara budaya, tapi juga sebagai wadah pengembangan UMKM agar manfaat ekonomi dapat dirasakan oleh masyarakat luas,” kata Yanuar.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Kupang Sementara, Richard Elvis Odja menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Perkembangan event budaya di setiap kelurahan semakin baik. Kami di DPRD siap memberikan dukungan anggaran melalui sinergi dengan Pemerintah Kota untuk mengembangkan program seni dan budaya ini,” kata Richard.
Ia juga menekankan pentingnya acara seperti ini yang langsung menjangkau masyarakat dan memberikan kesempatan untuk memperbaiki kualitas perekonomian mereka.
Sementara Ketua Panitia, Melkianus D. Missa melaporkan bahwa tujuan utama penyelenggaraan event ini adalah untuk melestarikan dan menumbuhkan minat terhadap seni dan budaya NTT, membangun kebersamaan, meningkatkan kreativitas, serta memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat.
Selain itu, event ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI dan HUT pertama Kelurahan Bakunase II sebagai Kelurahan Kerukunan tepatnya tanggal 19 Agustus kemarin.
Sesuai agenda, kegiatan festival seni dan budaya ini akan digekar selama dua hari terhitung sejak tanggal 4-5 September. Festival ini juga akan dimeriahkan oleh berbagai kegiatan seperti lomba tarian multietnis, lomba Semarak HUT ke-79 RI, pameran UMKM serta pelayanan pajak PBB P2 yang berkolaborasi dengan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Kupang. (thi/gat/dek)