Tangan Dingin Fransisco Bessi Menahkodai Taekwondo Provinsi NTT
Cabang olahraga (Cabor) Taekwondo terus mengalami peningkatan dan berprestasi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Perubahan besar ini tidak terlepas dari kepemimpinan Fransisco Bernando Bessi, selaku Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov).
INTHO HERISON TIHU, Kupang
BERKAT keuletan dan tangan dingin sosok Fransisco Bernando Bessi selama menahkodai organisasi olahraga bela diri Teekondo, maka banyak prestasi.telah diraih para atlet. Tidak hanya itu saja, berbagai event dan pembinaan terus dilakukan, baik kepada atlet, pengurus, pembinaan wasit hingga menyelesaikan kejuaraan daerah dengan beragam prestasi.
Keberhasilannya ini tak sampai di situ. Atlet senior sekaligus pengacara kondang Kota Kupang ini juga akan menggelar kejuaraan nasional (Kejurnas) Taekwondo di NTT. Gelaran event ini mendapat dukungan positif dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT.
Event ini menjadi kebanggaan tersendiri karena sejak cabor Taekwondo masuk NTT, baru pertama pengprov NTT menggelar kejuaraan antar Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP), Pusat Pendidikan Dan Latihan Olahraga Pelajar Daerah (PPLPD) dan Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO) seluruh Indonesia.
Sesuai agenda, kejurnas ini akan digelar pada tanggal 3-8 November nanti bertempat di GOR Flobamora, Kota Kupang, NTT. Total peserta yang akaj mengikuti Kejurnas Taekwondo ini sudah mencapai 289 orang peserta.
Sebanyak 33 kontingen dari 17 PPLP, 17 PPLPD dan SKO di 17 Provinsi telah mendaftarkan diri untuk mengikuti Kejurnas Taekwondo tersebut.
Fransisco Bernando Bessi, mengaku bangga atas pencapaian Pengprov TI NTT sebab event nasional ini merupakan perdana sejak Taekwondo masuk NTT pada tahun 1992.
"Ini adalah event nasional pertama khususnya untuk cabang olahraga taekwondo di NTT sejak berdirinya taekwondo NTT pada tahun 1992," kata Sisco sapaan akrabnya.
Fransisco mengungkapkan bahwa pihaknya juga telah mendapatkan izin dari Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) dan akan menghadirkan wasit nasional dan internasional berlisensi atau memiliki pengalaman yang luar biasa di bagian perwasitan.
Dia mengatakan bahwa kejuaraan ini tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai wadah untuk menstransfer ilmu dan pengalaman, baik bagi atlet maupun wasit lokal di NTT.
"Wasit daerah akan ikut serta agar bisa belajar dari wasit-wasit berlisensi. Ini akan menjadi kesempatan bagi mereka untuk melihat langsung bagaimana pertandingan nasional yang baik dipimpin," pungkasnya.
Ia juga menegaskan bahwa kejuaraan ini merupakan kompetisi yang bergengsi dan bukan festival biasa. Dia bilang, atlet-atlet yang akan datang ke NTT pada Kejurnas Taekwondo ini adalah terbaik dari sentra-sentra latihan di seluruh Indonesia.
“Kami berharap NTT dapat kembali meraih prestasi seperti tahun lalu di Mataram, di mana kita berhasil mendapatkan dua medali emas," pungkasnya.
Panitia dan pihak penyelenggara berharap dukungan penuh dari masyarakat NTT untuk menyukseskan event ini, baik dari sisi penyelenggaraan maupun prestasi
"Kami mohon doa dan dukungan dari masyarakat agar event ini berjalan lancar dan membawa prestasi bagi NTT," imbuh Fransisco.
Dengan persiapan yang matang dan antusiasme tinggi dari berbagai pihak, Kejuaraan Nasional Taekwondo 2024 di Kupang ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga dan membawa dampak positif bagi pengembangan olahraga taekwondo di NTT dan Indonesia.
Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) NTT, Karel Muskanan juga menjelaskan bahwa persiapan teknis dalam menghadapi penyelenggaraan Kejurnas Taekwondo ini sudah mencapai 80 persen.
Karel menyebut, event bergengsi ini tidak hanya berdampak pada peningkatan prestasi olahraga Taekwondo di NTT, tetapi juga membawa dampak positif bagi perekonomian lokal bagi masyarakat.
"Sekitar 1.000 orang, termasuk atlet, pelatih, official dan manajer, akan hadir di Kupang, yang tentunya berdampak pada sektor perekonomian seperti perhotelan, kuliner, dan pariwisata," sebutnya.
Selain itu, Karel berujar, kejuaraan ini juga akan menjadi bagian dari persiapan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 mendatang. "Kejuaraan ini merupakan ajang pemanasan menuju PON 2028, dan kita akan mengadopsi beberapa sistem teknis dari penyelenggaraan PON sebelumnya," kata Karel. (gat/dek)