ENDE, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Uskup Keuskupan Agung Ende, Mgr Paulus Budi Kleden, SVD meminta umat untuk ramah dan bertanggung jawab terhadap anak- anak.
Hal ini disampaikan Uskup saat membawakan homili dalam misa kedua hari raya Natal di Gereja Kristus Raja Katedral Ende, Rabu (25/12). Dalam perayaan ekaristi tersebut, Mgr Paulus Budi Kleden, SVD didampingi oleh Romo Vikaris, RD Damianus Dionisius Nuwa.
Umat yang hadir pada misa kedua memenuhi Gereja Katedral dan sebagiannya lagi menggunakan tenda depan halaman gereja yang telah disiapkan panitia Natal.
Kotbah atau homili yang dibawakan pemimpin Gereja Keuskupan Agung Ende tersebut mengajak umat untuk selalu dan senantiasa bertanggung jawab terhadap anak-anak.
Mgr Paulus mengatakan, Tuhan sendiri telah bertanggung jawab kepada manusia ciptaannya sehingga Ia mengutus Putra-Nya dalam diri bayi Yesus yang dirayakan kelahiran pada Natal ini.
Tanggung jawab Tuhan dengan memberikan Putra-Nya Yesus setidaknya menyadarkan umat manusia akan tanggung jawab atas mereka yang juga diberikan oleh Tuhan.
"Mereka yang hidup bersama kita dalam KUB, lingkungan tanggung jawab kepada anak-anak yang Tuhan berikan. Tanggung jawab terhadap lingkungan," sebut Mgr Paulus.
Tanggung jawab terhadap anak-anak katanya, agar mereka menjadi anggota gereja yang saleh. Karena itu, dia meminta agar keluarga, kelompok umat bisa menjadi lingkungan ramah anak.
"Hindari kekerasan terhadap anak khususnya kekerasan seksual. Hindari ucapan, kata-kata risih, karena dengan demikian bisa membawa anak kepada perilaku yang sama, namun bawalah kata yang menyejukan dan membawa kasih," pesannya.
Dia juga mengingatkan agar dengan peristiwa Natal yang dirayakan, bisa menyadarkan umat sekalian untuk menghargai kehidupan.
"Bertanggung jawablah kepada mereka yang Tuhan titipkan khususnya anak- anak sehingga mereka boleh menjadi anggota gereja yang taat dan saleh," pesannya.
Perayaan ekaristi memperingati hari raya Natal pada misa kedua di Gereja Kristus Raja Katedral Ende berjalan aman. Pihak keamanan berjaga-jaga di luar gereja yakni dari kepolisian, TNI, Brimob maupun dari unsur lainnya.
Sementara penjagaan didalam gereja diserahkan kepada pengamanan internal dari gereja. (kr4/ays/dek)
