Tertib Berlalu Lintas Harus Jadi Kebutuhan

  • Bagikan
IST GELAR PASUKAN. Para anggota Satlantas Polda NTT saat mengikuti apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Turangga 2025 di lapangan Mapolda NTT, Senin (10/2).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Kesadaran berlalu lintas yang baik menjadi salah satu indikator kemajuan suatu daerah. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan bisa menjadikan tertib berlalu lintas sebagai kebutuhan guna menekan angka kecelakaan di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol. Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H., menekankan pentingnya disiplin berlalu lintas bagi seluruh pengguna jalan. Ia menyoroti masih adanya masyarakat yang kurang peduli terhadap keselamatan. Salah satunya yakni tidak mengenakan helm pada anak-anak saat berkendara.

"Kecelakaan lalu lintas menjadi salah satu penyebab angka kematian tertinggi setelah penyakit jantung. Kota yang maju adalah kota yang masyarakatnya tertib berlalu lintas. Oleh karena itu, diperlukan sinergi semua pihak untuk menekan angka kecelakaan di NTT," ujar Kombes Henry di ruang kerjanya, Senin (10/2).

Selain itu, ia mengingatkan pemilik kendaraan agar tidak melakukan modifikasi yang tidak sesuai standar pabrikan. Menurutnya, kendaraan telah dirancang oleh ahli dengan mempertimbangkan faktor keselamatan dan kenyamanan, baik bagi pengendara maupun pengguna jalan lainnya.

"Modifikasi yang tidak sesuai standar bisa sangat berbahaya, tidak hanya bagi pengendara tetapi juga bagi orang lain. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap menggunakan kendaraan sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan," tegasnya.

Menjelang Idul Fitri 1446 H, Polda NTT menggelar Operasi Keselamatan Turangga 2025 dengan melibatkan 825 personel gabungan. Operasi ini bertujuan untuk menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) melalui pendekatan preemtif, preventif serta penegakan hukum yang humanis.

Masyarakat juga diimbau untuk lebih disiplin dalam berlalu lintas demi keselamatan bersama. Kombes Pol. Henry menegaskan bahwa kecelakaan bukan hanya berisiko menimbulkan korban jiwa, tetapi juga berdampak pada kondisi ekonomi keluarga.

Melalui Operasi Keselamatan Turangga 2025, diharapkan masyarakat semakin sadar bahwa tertib berlalu lintas bukan sekadar kewajiban, melainkan kebutuhan yang harus dipenuhi demi keselamatan diri sendiri dan orang lain.

"Jika seorang kepala keluarga mengalami kecelakaan, otomatis pendapatan keluarga akan terdampak. Hal ini dapat memperburuk kondisi ekonomi dan menambah angka kemiskinan," ujarnya. (cr6/gat/dek)

  • Bagikan