Program OVOP Jadi Pilar Ekonomi Daerah

  • Bagikan
ALEX SEKO/TIMEX BUKA RAKOR. Bupati Ende, Yoseph Benediktus Badeoda saat membuka rakor di Dinas Pertanian, Kamis (10/4).

ENDE, TIMEXKUPANg,AFJAR.CO.ID - Saat membuka rapat koordinasi penetapan One Village One Product (OVOP) di Kabupaten Ende, Kamis (10/4), Bupati Ende, Yoseph Benediktus Badeoda berharap agar program tersebut bisa menjadi pilar ekonomi di daerah.

Rapat koordinasi berlangsung di aula Dinas Pertanian Kabupaten Ende. Selain Bupati Ende, turut hadir Wakil Bupati Ende, Dominikus Minggu Mere, Sekda Ende, Agustinus Gaja Ngasu serta Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Martinus Satban.

Turut hadir, Plt Kadis PMD, Ida Mithe, para kabid, para koordinator penyuluh pertanian lapangan, kepala pos hewan dan pelaku bidang pertanian.

Bupati Ende, Yoseph Benediktus Badeoda di kesempatan tersebut berharap agar kegiatan tersebut bisa diselenggarakan dengan baik membahas program-program pertanian untuk kemajuan daerah.

"Saya ajak agar dalam rakor bisa secara bersama-sama berdiskusi dan membahas program One Village One Product yang sangat penting bagi kemajuan daerah kita khususnya di bidang pertanian," ujarnya.

Dikatakan, program ini juga merupakan salah satu sektor penyumbang pendapatan asli daerah, dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Program One Village One Product merupakan salah satu konsep yang dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi lokal dengan mengembangkan produk unggulan di setiap desa," kata dia.

Program ini untuk mendukung program Presiden Prabowo yaitu makan bergizi gratis, di mana program makan bergizi gratis akan berdampak positif pada semua sektor terutama meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga dengan sendirinya akan mengurangi kemiskinan.

"Bersama wakil bupati tentunya kami mendukung program ini dan berharap dapat menjadi pilar ekonomi daerah kita," ucapnya.

Bersama wakil bupati dia mengajak semua komponen masyarakat untuk sama-sama mendukung program makan bergizi gratis.

Yoseph menyebut, rakor menjadi momen yang sangat penting bagi semua pelaku pertanian khususnya peserta rakor untuk sama-sama berdiskusi mengenai apa yang menjadi kendala dalam upaya membangun sektor pertanian dan kemudian dicarikan langkah-langkah yang tepat dan strategis dalam semangat inovasi untuk mengatasi persoalan di sektor pertanian.

"Saya harapkan hasil dari rakor hari ini akan menjadi bahan rekomendasi bagi kami dalam menetapkan dan mengambil kebijakan pembangunan di sektor pertanian," ujarnya.

Dirinya kembali menegaskan beberapa hal penting kepada Plt Kepala Dinas Pertanian dan jajarannya agar fungsi dan peranan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) ke depan perlu terus ditingkatkan sebagai sumber informasi dan teknologi bagi pelaku utama dan pelaku usaha serta sebagai klinik agribisnis.

Yoseph berharap bukan saja tanaman pertanian atau hortikultura yang menjadi khas dari desa maupun kecamatan, namun juga peternakan.

"Jangan hanya tanaman pertanian atau hortikultura namun juga ternak. Ketika orang butuh kambing, ada di desa A, butuh sapi di desa B," katanya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ende, Gadir Dean dalam sapaannya mengatakan, rakor yang dilaksanakan dalam rangka mendukung dan meningkatkan makan  bergizi gratis (MBG). Karena itu, pihaknya mengambil langkah cepat dalam penetapan satu desa satu produksi pertanian.

"Nantinya, kami mulai tetapkan apakah kecamatan pangan, kecamatan hortikultura atau perkebunan dan lainnya baru selanjutnya turun ke desa," sebutnya. (kr4/ays/dek)

  • Bagikan