TNI Kerahkan Satgas Pamtas Indonesia-Papua Nugini untuk Jemput dan Obati Dua Korban Serangan OPM

  • Bagikan
SELAMATKAN KORBAN. Para prajurit TNI mengobati dua korban yang berhasil menyelamatkan diri dari aksi OPM beberapa waktu lalu. (TNI AD)

JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Indonesia-Papua Nugini dari Batalyon Infanteri (Yonif) 141/Aneka Yudha Jaya Prakosa turut dikerahkan untuk membantu evakuasi korban serangan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua Pegunungan. Mereka menjemput dua orang korban selamat dari Distrik Korowai, Papua Selatan.

Berdasar informasi yang disampaikan kepada awak media pada Senin (14/4), evakuasi tersebut berlangsung sejak pekan lalu. Persisnya pada Rabu (9/4). Satgas yang tengah bertugas melakukan patroli perbatasan secara intensif itu dikerahkan untuk menjemput dua orang korban selamat dari aksi OPM di wilayah Yahukimo beberapa waktu lalu.

”Prajurit TNI juga memberikan pelayanan kesehatan bagi korban selamat dari insiden penyerangan oleh kelompok separatis bersenjata OPM di lokasi tersebut,” terang Komandan Pos TNI Korowai Letda Bima Kesatria Yudha.

Bima menyampaikan bahwa penjemputan dua korban selamat itu dilakukan dengan penuh kewaspadaan dan pengamanan ketat. Mereka menghindari terjadinya serangan lanjutan dari OPM. Selain itu, mereka juga fokus memberikan pengamanan kepada kedua korban tersebut.

Tidak hanya itu, pasca aksi OPM yang dengan keji membantai belasan warga sipil, Pos TNI Korowai juga melakukan pemeriksaan terhadap warga yang melintas untuk mengidentifikasi potensi ancaman dan memberikan rasa aman bagi masyarakat setempat.

”Kami ingin memastikan bahwa masyarakat di Distrik Korowai bisa kembali merasa aman. Setiap jengkal wilayah kami pantau dan setiap informasi kami tindaklanjuti,” imbuhnya.

Selain menjaga keamanan, personel TNI memberikan pelayanan kesehatan kepada korban selamat dan warga sekitar. Para prajurit memberikan pertolongan pertama, pemeriksaan medis, dan mendistribusikan bantuan obat-obatan bagi mereka yang mengalami trauma fisik maupun psikis akibat serangan OPM.

”Korban yang membutuhkan penanganan lebih lanjut telah kami fasilitasi untuk dirujuk ke tenaga medis yang lebih lengkap,” kata dia. (jpc/thi/dek)

  • Bagikan