Kota Borong Butuh Tambahan Produksi Air 45 Liter Per Detik

  • Bagikan

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Masih banyak warga Kota Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), yang belum terlayani air minum bersih dari pemerintah. Karena kapasitas produksi air saat ini belum mencukupi. Butuh penambahan produksi 45 liter per detik.

Wilayah dalam ibu kota Kabupaten Matim yang belum dilayani air minum bersih itu, seperti Kampung Warat, Kampung Tanggo, Desa Bangka Kantar, dan Desa Golo Kantar. Kapasitas produksi air minum yang tersedia saat ini hanya 25 liter per detik. Sehingga pola pelayanan kepada pelanggan dengan cara bergilir atau bergantian jadwal.

“Masih banyak masyarakat dalam Kota Borong yang belum dilayani air minum bersih. Sekarang daftar antrian itu tinggi. Kita tahan, dan baru bisa layani kalau ada tambahan produksi. Butuh penambahan produksi 45 liter per detik,” ujar Kepala UPTD SPAM Matim, Fransiskus Y. Aga, kepada TIMEX saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (29/12) siang.

Fransiskus Aga mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan kegiatan pengurangan tingkat kehilangan air di sejumlah wilayah pelayananya. Seperti di wilayah Kota Borong, Rana Mese, dan Kisol, Kecamatan Kota Komba. Tentu itu dengan cara peremajaan meteran. Dimana meteran yang telah usang atau rusak, diganti dengan meteran yang baru. Totalnya sebanyak 450 sambungan rumah.

“Itu salah satu upaya pelayanan kita ke pelanggan. Setelah itu nanti, kita akan lakukan pemutusan sambungan bagi pelanggan yang menunggak pembayaran meteran lebih dari tiga bulan. Jika sampai tiga bulan berikut, belum juga bayar, maka dianggap pelanggan tersebut tidak aktif lagi,” tegas Fransiskus Aga.

Supaya pendistribusian air tetap berjalan, kata Fransiskus, maka pelanggan yang tidak aktif lagi akan diganti dengan daftar antri berikutnya. Menurut Agas, sampai sekarang, total pelanggan UPTD SPAM di Matim mencapai 5.654 pelanggan. Jumlah itu meningkat dari sebelumnya pada tahun 2020, yakni sebanyak 5.007 pelanggan.

Terkait tingkat kepuasan pelanggan atas pelayanan dari UPTD SPAM, demikian Fransiskus, semakin meningkat. Salah satu parameternya dilihat dari jumlah pengaduan yang masuk terus menurun. Selain itu, hal yang menjadi kebanggaan bersama adalah partisipasi masyarakat meningkat. Salah satunya, ketaatan dan ketepatan waktu membayar rekening meteran air.

“Jumlah pengaduan yang masuk sudah menurun. Disini ada kepuasan pelanggan atas pelayanan dari UPTD SPAM. Kita bangga kesadaran dan partisipasi masyarakat itu meningkat. Sedikit sekali jumlah pelanggan yang menunggak. Kami akan terus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan,” janjinya.

Fransiskus menambahkan, untuk SPAM yang telah dibangun Pemkab Matim melalui Dinas PUPR di Desa Sangan Kalo, Kecamatan Elar Selatan, ke depan akan diserahkan pengelolaanya ke UPTD SPAM Matim. Dimana proyek jaringan perpipaan Air Minum Bersih (AMB) di wilayah itu juga telah dibangun dengan 330 meteran sambungan rumah (SR).

“Sarana prasarana AMB ini sudah dibangun dengan sumber mata air Liang Kalo dan Kando Manuk, yang berlokasi di Desa Golo Linus dan Wae Rasan. Langsung SR dengan jumlah 330 meteran di Desa Sangan Kalo. Nanti ada pengembangan untuk SR. Rencananya akan diserahkan ke UPTD SPAM,” pungkas Fransiskus Aga. (*)

Penulis: Fansi Runggat

  • Bagikan