Sumba Timur Catat Sejarah, Pertama Kali Raih IGA 2021 dari Mendagri

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kabupaten Sumba Timur menorehkan prestasi membanggakan di penghujung tahun 2021. Bagaimana tidak, untuk pertama kalinya, kabupaten yang dipimpin Kristofel Praing ini berhasil meraih penghargaan nasional Innovative Government Award (IGA) 2021, untuk kategori Daerah Tertinggal Terinovatif tahun 2021.

Di Provinsi NTT, hanya dua kabupaten saja yang meraih penghargaan kategori ini, yakni Sumba Timur dan Kabupaten Belu. Satu kabupaten lainnya, yakni Nabire di Provinsi Papua. Penghargaan IGA 2021 untuk Sumba Timur ini diserahkan langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian dan diterima oleh Wakil Bupati, David Melo Wadu, bertempat di kantor Kemendagri, Rabu (29/12).

“Hari ini (Rabu, 29/12, Red) di Jakarta, Saya (David Melo Wadu) mewakili Pemerintah dan Masyarakat Sumba Timur menerima penghargaan Daerah Tertinggal Terinovatif yang diserahkan langsung oleh Bapak Menteri Dalam Negeri, Jenderal Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, MA., Ph.D.,” ungkap Wabup David Wadu kepada TIMEX, Rabu (29/12).

Saat menyerahkan penghargaan itu, kata David, Mendagri Tito Karnavian juga mengucapkan selamat kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Timur yang telah sukses meraih posisi pertama sebagai Kabupaten Terinovatif untuk kategori Daerah Tertinggal.

Menurut Wabup David Wadu, penghargaan IGA 2021 tersebut semakin memperkuat komitmen Pemkab Sumba Timur untuk terus mereformasi sektor pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan agar semakin lebih baik lagi.

“Tak lupa juga saya menyampaikan terima kasih kepada Bupati, Bapak Kristofel Praing dan seluruh ASN, baik yang ada di kabupaten, kecamatan, kelurahan hingga desa yang telah bekerja keras bersama-sama sehingga Kabupaten Sumba Timur hari ini meraih penghargaan tersebut. Pekerjaan rumah masih banyak, kerja belum selesai. Mari kita berlari bersama, berinovasi bersama, lebih cepat, lebih banyak, lebih bermanfaat, dan lebih semangat,” pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan, inovasi dalam menjalankan roda pemerintahan masih menjadi tantangan di sejumlah daerah. Data Badan Litbang Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada penilaian Indeks Inovasi Daerah 2021, menyatakan terdapat 166 pemerintah daerah (Pemda) yang kurang inovatif.

Mendagri Tito Karnavian mengaku prihatin dengan data tersebut. Sebab, pada saat sebagian daerah melakukan terobosan kreatif dalam memberikan pelayanan dan mengejar pendapatan asli daerah (PAD), ada sebagian lain yang hanya bekerja rutinitas.

Terhadap 166 daerah tersebut, Mendagri Tito mengaku akan menerjunkan tim untuk mengetahui duduk persoalan. Tim tersebut terdiri atas Direktorat Jenderal (Ditjen) Otonomi Daerah, Inspektorat Jenderal (Itjen), dan Badan Litbang.

’’Kita ingin tahu problemnya apa, masalah person-nya, leadership, sistem, atau hambatan lain,” ujar Tito seusai pergelaran IGA 2021 secara hybrid di kantor Kemendagri, Rabu (29/12).

Hingga kemarin (29/12), Mendagri belum menyebutkan 166 daerah tersebut. Apabila hambatan itu dipastikan karena kepala daerah yang tak mau berinovasi, lanjut Tito, pihaknya akan mengumumkannya kepada publik.

Selain itu, lanjut Mendagri, tak tertutup kemungkinan memberikan surat teguran kepada kepala daerah tersebut. Pihaknya juga akan merekomendasikan pemotongan dana insentif kepada menteri keuangan (Menkeu) dan Presiden.

Tito menekankan, dengan sistem desentralisasi, kepala daerah punya kewenangan membuat terobosan di wilayahnya. Hal itu harus dimanfaatkan. “Dengan kewenangan yang lebih besar, diharapkan para kepala daerah dapat menggali potensi,” imbuhnya.

Namun, bila masalahnya faktor lain, Kemendagri akan memberikan pendampingan. Keserentakan pembangunan, kata Tito, sangat dibutuhkan. Sebab, jika ada daerah yang tidak bergerak, hal itu akan menjadi beban bagi daerah di sekelilingnya.

Mendagri Tito juga memberikan penghargaan IGA 2021 kepada pemda-pemda yang dinilai inovatif. Sebagai bentuk apresiasi, Kemendagri bakal merekomendasikan pemberian dana insentif daerah (DID). Di level provinsi, Jawa Timur masuk dalam kategori terinovatif. Bersama dengan Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Khusus untuk Provinsi NTT, terdapat dua kabupaten yang masuk dalam kategori terinovatif untuk daerah tertinggal. Dua daerah itu, yakni Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) dan Belu. (aln/jpg)

  • Bagikan