Simak Kondisi Cuaca 3 Hari Kedepan yang Harus Masyarakat Waspadai

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas II El Tari Kupang kembali mengeluarkan prakiraan cuaca di NTT selama tiga hari ke depan, terhitung 21 – 23 Februari 2022 yang harus diwaspadai masyarakat.

Kepala Stasiun Meteorologi Klas II El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi, S.Si, kepada TIMEX, Senin (21/2), menjelaskan, wilayah yang berpotensi hujan ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat terjadi pada 21 Februari 2022. Wilayah terdampak meliputi Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, dan Alor. Kemudian Belu, Malaka, TTU, TTS, Kota Kupang, Rote, Sabu, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, dan Kabupaten Kupang.

Memasuki tanggal 22 Februari 2022, kondisi yang sama bakal terjadi di wilayah Manggarai Barat, Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, dan Alor. Lalu Belu, Malaka, TTU, TTS, Kota Kupang, Rote, Sabu, Sumba Timur, Sumba Tengah , Sumba Barat, Sumba Barat Daya, dan Kabupaten Kupang.

Sedangkan pada 23 Februari, hujan ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang berpotensi melanda wilayah Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, dan Alor. Kemudian Belu, Malaka, TTU, TTS, Kota Kupang, Rote, Sabu, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, dan Kabupaten Kupang.

“Wilayah yang berpotensi dilanda angin kencang sejak 21 – 23 Februari, yakni Sikka, Ende, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, Malaka, TTU, TTS, Kota Kupang, Rote, Sabu, Sumba Timur, Sumba Tengah, dan Kabupaten Kupang,” jelasnya.

Agung menjelaskan, saat ini wilayah NTT berada di periode musim hujan dengan kondisi suhu muka laut yang cukup hangat. Adanya gelombang Equatorial Rossby di wilayah NTT dan sirkulasi siklonik di Laut Arafuru yang menyebabkan terbentuknya daerah pertemuan dan belokan angin di wilayah NTT.

Kondisi tersebut, kata Agung, mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan (konvektif) yang menyebabkan potensi hujan ringan hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. “Waspada potensi dampak hujan dan angin kencang yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, banjir rob (banjir di wilayah pesisir), tanah longsor, pohon tumbang, jalanan licin, dan sambaran petir,” katanya mengingatkan.

Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung/tebing, demikian Agung, juga patut waspada potensi longsor dan banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut. “Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi cuaca terkini, Stasiun Meteorologi El Tari Kupang membuka layanan informasi cuaca 24 jam,” pungkasnya. (r1)

  • Bagikan