Danau Kelimutu Kembali Berubah Warna, Ini Penyebabnya

  • Bagikan
BERUBAH WARNA. Danau Koofai Nuamuri mengalami perubahan warna dari warna hijau ke hijau muda. (FOTO: ISTIMEWA)

ENDE, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Danau Kelimutu di Kabupaten Ende, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali berubah warna. Danau yang terkenal unik ini sudah sering berubah warnah pada ketiga kawah yang ada. Salah satu penyebabnya adalah meningkatnya aktivitas gunung berapi di Danau Triwarna itu.

Kali ini, salah satu danau dari tiga danau yang terletak di kawasan Taman Nasional Kelimutu (TNK) yang berubah warna, yakni danau Koofai Nuamuri (Danau muda-mudi). Danau ini sebelumnya berwarna hijau, kini berubah warna menjadi hijau muda.

Walaupun ada peningkatan aktivitas gunung berapi di lokasi itu, namun pihak Balai Taman Nasional Kelimutu ( BTNK) Ende tidak menutup kawasan tersebut terhadap kunjungan wisatawan.

"Pihak BTNK tidak melarang kunjungan wisatawan karena tidak ada pernyataan resmi dari pihak vulkanologi sebagai otoritas yang berwenang," ungkap Kepala BTNK Ende, Hendrikus Siga saat dikonfirmasi TIMEX, di ruang kerjanya, Kamis (12/5).

Hendrikus mengatakan, berdasarkan laporan pengamatan dari petugas lapangan, ada aktivitas di dapur magma gunung Kelimutu sehingga menimbulkan gas dan suhu yang  tinggi.

Dari pengamatan petugas, kata Hendrikus, ada bau belerang yang cukup tajam di sekitar kawah dan juga di kawasan TNK tersebut. "Jika sudah demikian, yakni aktivitas Gunung Kelimutu meningkat, itu berarti akan ada perubahan warna pada danau. Saat ini ada asap putih di kawah dan bau belerang yang cukup kuat tercium," ungkapnya.

Hendrikus menjelaskan, kondisi terakhir, Kamis (12/5) petang, terpantau di kawasan TNK, danau nomor dua atau Danau Koofai Nuamuri telah berubah warna dari warna hijau ke hijau muda. "Meskipun aktivitas gunung api meningkat, tetapi BTNK tidak menutup kawasan ini karena tidak ada pernyataan resmi dari otoritas yang berwenang," jelasnya.

Hendrikus menambahkan, kondisi seperti ini, yakni peningkatan aktivitas gunung berapi Kelimutu, adalah hal yang biasa terjadi sebelum perubahan warna. Karena memang belum ada pengumuman resmi dari otoritas berwenang, maka pihaknya belum akan mengambil tindakan menutup kawasan TNK. "Kami akan mengambil tindakan menutup kawasan ini jika ada informasi atau pernyataan dari pusat vulkanologi sebagai otoritas yang berwenang," tandasnya.

Terpisah, salah seorang warga Kabupaten Ende, Hubertus Seni saat dimintai komentarnya terkait perubahan warna salah satu danau Kelimutu menjelaskan, menurut kepercayaan Lio, akan terjadi peristiwa penting di negara atau di daerah ini. Peristiwa penting itu, kata Hubertus, seperti adanya kematian dari orang besar di negeri ini ataukah ada kedatangan atau kunjungan orang besar di daerah ini.

"Cerita turun temurun dari leluhur seperti itu. Apakah mungkin ada kaitannya dengan rencana kunjungan RI 1 ke Ende atau seperti apa, saya tidak tahu. Tapi ini cuma cerita dari nenek moyang dan memang ada yang benar," ujar Hubertus, warga Kecamatan Kelimutu saat ditemui di kantor DPRD Ende, Kamis (12/5). (Kr7)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan