Melitha Sidabutar Beri Kesaksian Hidup Saat Tampil di Konser Rohani

  • Bagikan
Penampilan apik Melitha Sidabutan pada konser penggalangan dana dalam mendukung pelaksanaan Sidang Sinode Ke-35 GMIT yang berlangsung di Aston Kupang Hotel, Sabtu (22/10) malam. (FOTO: MONANSA KODA/TIMEX)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Panitia Sidang Sinode GMIT Ke-35 mengadakan Konser Rohani bertajuk “Tuhan Tahu”, bertempat di Grand Palacio Ballroom, Aston Hotel Kupang, Sabtu (22/10).

Artis penyanyi Melitha Sidabutar menjadi pelayan Tuhan yang diundang memimpin pujian pada konser ini. Melitha yang tampil anggun malam itu membawakan sebanyak delapan lagu, termasuk di dalamnya ada lagu ciptaan Melitha sendiri, "Sampaikan Pada Yesus".

Lagu ini yang kemudian menjadi hits di kalangan pencinta musik rohani tahun 2021 lalu. Selain itu, pemilik suara merdu ini juga membawakan tembang hits lainnya berjudul Tuhan Tahu yang kemudian dinyanyikan bersama oleh seluruh tamu maupun jemaat yang hadir.

Suasana khidmat terasa ketika adik kandung dari mendiang Melisa Sidabutar ini membagikan kesaksian hidupnya ketika menciptakan lagu Sampaikan Pada Yesus. Lagu ini, kata Melitha, diciptakan saat dirinya duduk di bangku kelas dua SMP.

Melitha bahkan mengaku tidak paham kenapa Tuhan bisa memberkatinya untuk menemukan nada yang indah dalam lagu tersebut. “Ini lagu ciptaan saya ketika kelas dua SMP. Kenapa harus lagu ini, nada ini juga dulu saya tidak paham, tapi Tuhan telah menuntun saya untuk paham saat ini,” ujarnya ketika memberi kesaksian.

Kedatangan Melitha untuk pelayanan di Kota Kupang merupakan yang pertama kali ia lakukan. Sehingga Melitha mengaku senang dengan pengalaman pelayanan pertamanya di Kota KASIH ini.

“Pengalamannya pasti senang. Aku kaget karena ramai dan penerimaan dari para audiensnya juga baik,” jawab Melitha ketika ditanyai TIMEX pengalamannya konser di Kupang.

Melitha merasakan adanya kesatuan dari jemaat dan panitia pada konser. Ini yang membuatnya semakin semangat dalam pelayanannya. “Senang sekali, karena aku melihat kesatuan hati dari jemaat-jemaat dan juga panitia. Itu membuat aku semakin semangat dalam pelayanan,” jawabnya penuh semangat.

Melitha berharap dengan pelayanan ini, seluruh jemaat yang hadir dengan pergumulannya masing-masing ataupun masalah hidup lainnya, dapat tetap percaya pada pertolongan Tuhan di waktu dan dengan cara yang ditentukan Tuhan Yesus.

“Aku berharap jemaat yang hadir jangan putus asa. Mungkin hari ini ada yang datang dengan masalah yang begitu sukar atau punya pergumulan lainnya. Tapi aku percaya kalau Tuhan bisa menolong aku, maka orang-orang yang datang disini, aku percaya akan mendapatkan hal yang sama dari Tuhan,” ujarnya.

Melitha juga berharap jemaat dapat bersabar dengan waktu yang ditentukan Tuhan dan tetap taat kepadaNYA. “Tuhan selalu menolong dengan caraNYA dan dengan waktuNYA, jadi jangan buru-buru dan jangan ngotot. Tetap percaya dan taat saja,” pintanya.

Melitha membagikan bagaimana sulit menjadi anak muda yang tidak mengikuti perkembangan zaman, tapi tetap melangkah dengan nilai-nilai Kristus. Sehingga ia menginginkan anak muda di Kota Kupang juga melakukan hal yang sama dengan berada pada komunitas yang baik dan benar, agar tidak mudah jatuh dan terpukau dengan yang diberikan oleh dunia.

“Karena aku juga anak muda, aku paham betul bagaimana sulitnya untuk tidak mengikuti zaman, tapi sebagai anak muda dalam Tuhan, kita harus tetap ikut nilai-nilai Kristus. Aku percaya kalau anak-anak muda bertumbuh dan berkembang di komunitas yang benar dan baik, pasti Tuhan akan merancangkan hal yang indah. Asal jangan silau sama dunia, tetap harus baca firman dan benahi diri dengan firman,“ kata Melitha mengingatkan kaum muda daerah ini.

Di akhir wawancara, gadis yang berasal dari keluarga cinta Tuhan ini, menaruh pesannya kepada seluruh umat Tuhan yang ada di Kota Kupang, agar sama-sama menumbuhkan iman lewat buah-buah roh yang ada. Sehingga bisa sukses dalam Tuhan dan bisa bersama-sama dengan Sang Bapa di dalam kerajaan Surga nantinya.

“Harus memberi makan rohnya, agar imannya bertumbuh. Tetap sukses dalam Tuhan, agar kita bisa sama-sama dengan bapa di Surga nantinya,” ujarnya Melitha sambil mengatakan Amin di akhir kalimatnya.

(Dari Kiri) Wakil Ketua 1 Bidang Usaha Dana, Robert P. Fanggidae, Melitha Sidabutar, Ketua Panitia Konser, Dewi Sooai, dan Pdt. Yandy Manobe. (FOTO: MONANSA KODA/TIMEX)

Galang Dana Sidang Sinode

Kesuksesan konser ini tidak terlepas dari tim panitia yang solid dari seluruh staf Bank TLM. Terbukti seluruh tiket berjumlah 893 lembar habis terjual dalam penyelenggaraan konser Melitha Sidabutar.

Wakil Ketua 1 Bidang Usaha Dana, Robert P. Fanggidae yang juga Direktur Utama BPR TLM, menyampaikan, ada dua panitia sidang sinode ke-35 dalam kegiatan Sidang Sinode di Sabu nanti.
“Panitia Sidang Sinode ke-35 ada dua. Ada panitia lokal di Sabu dan panitia perwakilan di Kupang,” ujarnya.

Sehingga Robert bersama timnya yang ada di Kupang, terus berupaya menggalang dana untuk menyukseskan hajatan itu, dan sesuai target mereka, akan dibangun Aula Serba Guna di Pulau Sabu demi suksesnya penyelenggaraan sidang sinode dimaksud.

Robert menyebutkan, dana yang terkumpul hingga pekan lalu berjumlah Rp 2,8 miliar dari total yang dibutuhkan yakni sekira Rp 5,6 miliar. Sehingga mereka masih membutuhkan Rp 2,8 miliar lagi untuk pembangunan gedung di Sabu.

Robert memperkirakan, dana dari hasil konser ini paling sedikit diterima berjumlah Rp 150 - Rp 170 juta. Dengan demikian maka dana yang harus dikumpulkan lagi berjumlah Rp 2,6 Miliar. “Diharapkan dalam konser ini paling sedikit Rp150 - Rp170 juta. Berarti kita masih butuh Rp2,6 miliar lagi untuk pembangunan gedung,” tambahnya.

Robert juga mengungkapkan alasan panitia memilih Melitha Sidabutar untuk konser ini. Menurut timnya, mereka mencari sosok penyanyi yang tidak hanya bisa bernyanyi, tapi juga bisa memuji Tuhan lewat kesaksian yang dialami.

Sehingga mereka memantapkan pilihan pada gadis berusia 21 tahun, yang sejak kecil hanya menyukai lagu-lagu sekolah minggu ini. “Yang pertama kita cari penyanyi yang kehidupannya kita cari tahu juga. Sehingga bukan sekadar menyanyi tapi dia juga memuji Tuhan lewat kesaksian-kesaksian yang dia alami. Dan itu yang kita lihat dari Melitha,” jawabnya.

Dengan demikian orang-orang yang datang bisa memperoleh berkat lewat kesaksian dan pujian dari Melitha.

Robert juga menegaskan bahwa mencari dana itu merupakan hal yang diharuskan, namun tujuan utama diadakannya konser ini agar seluruh umat Tuhan yang datang dapat dikuatkan dan mendapat berkat lewat puji-pujian dan pemberitaan firman.

“Mencari dana itu pasti, namun tujuan utama kita adalah orang-orang yang datang ke konser ini mendapat berkat, dikuatkan, diteguhkan, dan diingatkan lewat pemberitaan firman dan kesaksian lainnya dalam pujian,“ pungkas Robert. (CR2)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan