Kabupaten Belu Raih STBM Award 2022 dari Kemenkes RI, Ini Harapan Bupati

  • Bagikan
PENGHARGAAN. Bupati Belu, Agustinus Taolin (tengah) saat menerima STBM Award 2022 dari Kemenkes RI yang diserahkan Wamenkes, Dante Saksono Harbuwono, di Jakarta, Rabu (23/11). (FOTO: ISTIMEWA)

ATAMBUA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kinerja Bupati Belu, Agustinus Taolin bersama Wakil Bupati, Aloysius Haleserens bersama jajarannya dalam mewujudkan komitmen membangun pola hidup bersih dan sehat melalui Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) mendapat pengakuan dari Pemerintah Pusat.

Pengakuan tersebut dibuktikan dengan penghargaan STBM Award 2022 kepada Pemkab Belu yang diserahkan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) melalui Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono, di Jakarta, Rabu (23/11). Penghargaan ini diterima langsung Bupati Belu, Agustinus Taolin.

Penghargaan yang diraih Kabupaten Belu dalam bidang kesehatan ini yakni salah satu Kabupaten Terbaik STBM di Indonesia. Berkat raihan itu, Pemkab Belu dijadikan percontohan nasional terkait pencapaian Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF) menuju sanitasi aman.

Bupati Belu, Agustinus Taolin kepada TIMEX, Rabu (23/11) mengatakan, STBM Award yang diterima menjadi bukti adanya komitmen yang kuat dan semangat kebersamaan yang tinggi dari semua elemen masyarakat, bahu membahu berupaya sungguh-sungguh membawa perubahan dan kemajuan bagi daerah.

Dikatakan, Pemerintah Pusat menilai Bupati Belu bersama jajaran memiliki leader dalam upaya memobilisasi masyarakat dalam penyediaan layanan sanitasi berbasis masyarakat tahun 2022.

"Penghargaan STBM Award juga merupakan bentuk apresiasi Pemerintah Pusat atas kinerja petugas, institusi dan pemerintah daerah dalam mengadvokasi dan meningkatkan komitmen pembinaan untuk mendorong, menstimulasi keberhasilan penyelenggraan program penyehatan lingkungan," katanya.

Bupati Agustinus menambahkan, penyerahan penghargaan STBM Award itu juga disaksikan secara virtual oleh Kadis Kesehatan Kabupaten Belu, Sekretaris Dinkes bersama sanitarian, Kepala Desa Duarato, dan para kader.

Bupati Agustinus mengaku, pembangunan kesehatan di Kabupaten Belu akan tercapai apabila semua masyarakat secara sadar dan mau merubah perilaku menjadi lebih sehat. Salah satunya melalui pendekatan ODF hingga STBM sehingga apa yang menjadi visi dari pemerintahan saat ini, mewujudkan masyarakat Belu yang sehat, berkarakter, dan kompetitif dapat terwujud.

"STBM merupakan pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat. STBM ini adalah program yang memberikan pemahaman kepada masyarakat betapa pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat," tuturnya.

Bupati Agustinus menyatakan, suatu desa disebut stop buang air besar sembarangan apabila semua masyarakatnya sudah menerapkan pilar pertama STBM, yakni tidak buang air besar di sembarang tempat.

Selain itu, lanjut Bupati Taolin, dalam mendukung program itu masyarakat harus menerapkan 5 pilar STBM yakni tidak buang air besar di sembarang tempat, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengamankan air minum dan makanan di rumah tangga, mengelola sampah serta mengamankan limbah cair rumah tangga masyarakat di desa yang sudah menerapkan STBM dalam kesehariannya akan berkontribusi dalam menurunkan kasus diare, angka stunting dan juga sebagai satu cara untuk memutus rantai penularan covid-19 di Kabupaten Belu.

"Saya ingin Kabupaten Belu bisa menjadi kabupaten contoh untuk program STBM dan masyarakat Belu bisa hidup bersih dan sehat dengan aman dan nyaman. Kerja keras dan kerja bersama selama ini akhirnya membuahkan hasil dan mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Pusat," sebutnya.

Bupati Agustinus juga mengakui bahwa penghargaan yang diperoleh tersebut merupakan hasil dari kerja keras dan partisipasi aktif semua pihak, baik pemerintah, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama yang saling bersinergi dalam mengupayakan agar masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat.

Bupati Agustinus mengucapkan terima kasih kepada tim pendamping STBM Kabupaten Belu, tim kecamatan, puskesmas di Belu, Yayasan Plan Internasional dan Yayasan Pijar Timur yang telah memfasilitasi masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

"Pada intinya saya ingin masyarakat tetap mempertahankan dan terus membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari," harapnya. (Kr5)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan