Cuaca Ekstrim, Begini Harapan BPBD NTT Kepada Umat Nasrani

  • Bagikan
Kalak BPBD NTT, Ambrosius Kado saat konferensi pers di Kantor Jasa Raharja Cabang NTT, Rabu (26/10). (FOTO: INTHO HERISON TIHU/TIMEX)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Umat Nasrani (Kristen dan Katolik) tengah merayakan ibadah Paskah 2023. Rangkaian kegiatan sedang dilakukan untuk memperingati kematian Tuhan Yesus.

Bertepatan dengan perayaan hari raya keagamaan ini, cuaca ekstrim juga melanda wilayah NTT akibat dari bibit siklon tropis 98S yang terpantau mendekat di laut timur.

Mengantisipasi kondisi alam yang tidak bersahabat, Pemerintah Provinsi NTT melalui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Ambrosius Kodo menghadapkan pimpinan dan tokoh agama mengikuti perkembangan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Hal ini disampaikan, usai menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama instansi teknis di Kantor BPBD NTT, Sabtu (8/4).

"Kami sudah berkoordinasi dengan pimpinan lembaga agama Kristen yang saat ini merayakan Paskah untuk mengikuti perkembangan cuaca dari BMKG," ungkap Ambrosius Kodo.

"Upaya ini mesti dilakukan mengingat banyak kegiatan-kegiatan yang menjadi konsentrasi umat agar tidak terjadi hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan umat," tambah Ambros.

Sebelumnya, Ambrosius Kodo mengaku, sudah berkoordinasi dengan seluruh BPBD Kabupaten/Kota di NTT agar meningkatkan kesiapsiagaan.

Usai rakor, pihaknya telah mengaktifan posko darurat untuk mengantisipasi adanya kejadian dan memudahkan masyarakat melaporkan peristiwa bencana.

Posko tersebut, menurutnya, merupakan bagian dari tindak lanjut penerapan status siaga darurat yang dikeluarkan pemerintah NTT hingga 30 April 2023.

"Kami sudah mengaktifkan posko darurat di BPBD NTT sehingga hal-hal atau kejadian yang berhubungan dengan cuaca ekstrim ini," katanya.

Kepada masyarakat, Ambros mengharapkan agar bisa melaporkan setiap kejadian atau dampak dari cuaca ekstrim yang kini melanda NTT melalui call center 081384477.

Ia juga menyebut, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi lintas pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan menyikapi informasi dengan aksi-aksi dini.

"Mitigasi-mitigasi yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko apabila hal yang buruk terjadi di satu atau dua hari kedepan," pintanya.

Ambros menambahkan, terpantau hingga saat ini belum ada kejadian dan pengaduan dari masyarakat terkait adanya kerusakan maupun dampak lain dari siklon 98S.

Meski demikian, ia tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat NTT agar tidak perlu panik yang berlebihan, tetap tenang sebab siklon ini tidak sedahsyat Badai Seroja.

"Kita menerima dampak tidak langsung dari siklon ini sehingga mitigasi-mitigasi dini seperti perbaiki atap rumah, memangkas dahan pohon disekitar rumah, mengamankan perahu dititik aman, menunda rencana bepergian dalam rangka mengurangi dampak bencana," harapnya. (r3)

  • Bagikan