Siswa SMAN 9 Kota Kupang Dibekali Keterampilan Wirausaha

  • Bagikan
PELATIHAN. Tampak siswa-siswi SMAN 9 Kota Kupang sementara mengikuti pelatihan tenun ikat di ruang kelas SMAN 9 Kota Kupang, Rabu (10/5). (FOTO: IMRAN LIARIAN/TIMEX).

Gelar Pelatihan Daur Ulang Sampah Plastik dan Tenun Ikat

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 9 Kota Kupang mendapat pelatihan cara mendaur ulang sampah plastik dan tenun ikat. Pelatihan berwirausaha ini dilakukan untuk menjadi bekal berwirausaha ketika tamat nanti.

Kegiatan itu berlangsung selama tiga hari, terhitung, Selasa-Kamis tanggal 9-11 Mei 2023, di SMAN 9 Kota Kupang.

Kepala SMAN 9 Kota Kupang, Adelgina Liu, menjelaskan bahwa program daur ulang sampah dan pelatihan budidaya tenun ikat itu melibatkan siswa-siswi kelas X dan XI dalam mata pelajaran Prakarya Wirausaha.

Para peserta pelatihan dilatih oleh sebanyak enam orang guru dan total siswa yang terlibat sebanyak 54 orang, dengan rincian peserta pelatihan Daur Ulang Sampah terdapat 36 orang, sedangkan Budidaya Tenun Ikat terdapat 18 orang.

"Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan dan menjadi salah satu program sekolah. Icon SMAN 9 Kupang adalah pengelolaan sampah plastik yakni membuat produk kursi sofa," jelasnya.

Dijelaskan, bahwa dalam juknis Dana Bos itu pihaknya menganggarkan kegiatan digelar selama tiga hari yakni 9-11 Mei 2023. Sama halnya juga dengan daur ulang sampah dilaksanakan selama tiga hari.

"Kami punya pengalaman tahun 2019 kemarin kami ikut pameran yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT. Semua hasil karya siswa-siswi terjual habis dalam pameran tersebut. Selain itu ada yang memesan tambah sehingga kami melayani pesanan tersebut. Pastinya hasil karya siswa-siswi dari daur ulang sampah dan tenun ikat ini kami jual dan menjadi icon SMAN 9 Kupang," ungkapnya.

Menurutnya, kegiatan itu sangat mendukung proses belajar mengajar karena tidak menggangu jam belajar. Untuk itu, ia berharap melalui pelatihan tersebut, anak-anak bisa mengembangkan kemampuan dan berpikir tentang berwirausaha untuk menghasilkan uang.

Ditegaskan, selain pengembangan kemampuan anak, pelatihan tersebut sebagai wujud dukungan terhadap program Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat tentang pengurangan sampah plastik.

PELATIHAN. Tampak siswa-siswi SMAN 9 Kota Kupang sementara mengikuti pelatihan daur ulang sampah plastik di ruang kelas SMAN 9 Kota Kupang, Rabu (10/5). (FOTO: IMRAN LIARIAN/TIMEX).

Erni Adriana Taneo, Guru Prakarya Wirausaha SMAN 9 Kota Kupang, menjelaskan bahwa tahun ajaran ini ada program berkelanjutan yakni pembuatan tenun dan daur ulang sampah menjadi kursi sofa.

"Saya bangga bisa salurkan ilmu yang saya miliki kepada para siswa-siswi bisa melanjutkan apa yang saya ajarkan kepada mereka membuat tenun, " ungkapnya.

Joseph Leonard Kale, selaku Instruktur pembuatan kursi sofa dari daur ulang sampah plastik mengatakan bahwa kegiatan daur ulang sampah plastik di SMAN 9 Kota Kupang bukan baru pertama kali, tapi sudah pernah digelar sebelum Covid-19.

" Harapannya dengan kegiatan ini siswa-siswi dapat keterampilan berwirausaha sekaligus gerakan untuk mengurangi sampah plastik sesuai program Pemerintah Provinsi NTT dan Kota Kupang," pungkasnya.

Maria, salah satu siswi Kelas X IPA 2, SMAN 9 Kota Kupang, mengaku sudah belajar tentang tenunan sejak masih duduk di bangku SMP kelas satu. "Saya biasa tenun selendang yang motifnya dari Kabupaten TTU karena memang saya sejak lama melati. Dan dengan proses pelatihan ini tentu akan menambah pengetahuan saya," ujarnya.

Sementara Samuel Putra, yang juga siswa Kelas XI SMAN 9 Kota Kupang, mengaku sangat senang dengan kegiatan daur ulang sampah plastik menjadi kursi sofa. "Kegiatan ini kami bisa mengurangi sampah plastik," ujarnya.

Dirinya berharap dengan gerakan mendaur ulang sampah plastik ini dapat mengurangi sampah plastik dan bisa mengedukasi masyarakat lebih memperhatikan sampah.

"Mari kita jaga lingkungan kita dengan tidak buang sampah sembarangan tempat, tapi buanglah sampah pada tempatnya," ajaknya. (r1)

Editor: Intho Herison Tihu

  • Bagikan

Exit mobile version