Pemkot Siap Hadapi Ancaman Siber

  • Bagikan
EFRENDI NABEN/TIMEX WORKSHOP. Staf Ahli Wali Kota Kupang, Matheus Radjah berpose bersama Kadis Kominfo, Ariantje Baun serta Marasumber dan Peserta workshop.

Gelar Workshop CRIST dan Libatkan Tiap OPD

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kupang menyelenggarakan workshop pengelolaan Computer Security Incident Responsen Team Kota Kupang (Kota Kupang CSIRT), Kamis (29/2). Workshop juga dihadiri Staf Ahli Wali Kota Kupang Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan, Matheus Radjah, Kadis Kominfo Kota Kupang, Arintje Baun, serta dua perwakilan dari setiap OPD lingkup Kota Kupang.

Sementara narasumbernya dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Indonesia. Narasumber juga turut memberikan pemahaman tentang siber dalam kegiatan tersebut.

Matheus Radjah selaku Staf Ahli Wali Kota Kupang dalam sambutannya mengungkapkan bahwa workshop ini merupakan langkah Pemkot Kupang dalam mengikuti kemajuan teknologi dan informasi. Sebab, beberadaan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) di Kota Kupang menjadi krusial untuk menjaga keamanan data dan informasi dari potensi serangan siber, khususnya dalam penerapan pengembangan aplikasi pemerintahan berbasis elektronik.

"Ini semua kita sudah tahu dan sering terjadi terutama yang aktif di medsos itu terus bukan hanya untukmu saja, terutama di kita punya HP dan kita baca berita penipuan dan segala macam. Oleh sebab itu, kita berterima kasih karena melalui Kominfo hadirkan narasumber dari BSSN yang akan membantu kita untuk menambah pengetahuan (Knowledge) seperti keamanan data kita," ujar Matheus

Ia menyoroti laporan tahunan BSSN yang memperkirakan serangan siber melalui jaringan komputer sebagai ancaman utama, termasuk bahaya pembajakan dan pencurian data pengguna.

Matheus menyampaikan terima kasih karena Kominfo berhasil menghadirkan narasumber dari BSSN, yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan terkait keamanan data.

Pada tahun 2022, Matheus mengungkapkan bahwa Indonesia mencatat 976.400.906 kali serangan siber, dengan jenis serangan meliputi malware (56,84%), kebocoran data (14,75%), dan aktivitas trojan (10,97%). Meskipun terjadi penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, tetap diperlukan kewaspadaan tinggi. Ia berharap kegiatan ini memberikan pemahaman dan kewaspadaan tinggi terhadap ancaman siber.

"Acara ini sangat penting untuk keamanan data di Kota Kupang, terutama dalam menghadapi potensi serangan terhadap perangkat pemerintah daerah," ujar Matheus.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kupang, Ariantje Baun, mengucapkan terima kasih kepada narasumber dari BSSN yang telah memberikan materi terkait upaya pencegahan dan penanganan serangan siber.

"Saya dan Ikhrima Nasutja yang sudah menemani kami hingga saat ini, serta peserta workshop yang sudah hadir dalam acara hari ini semoga apa yang didapatkan bisa membantu untuk mengembangkan pengelolaan informasi sistem pemerintah berbasis elektronik," ungkapnya

Ariantje berharap peserta workshop, terutama yang mengelola website dan media sosial di OPD Kota Kupang, dapat membawa pulang pengetahuan yang dapat membantu pengembangan pengelolaan informasi sistem pemerintah berbasis elektronik. Workshop ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan keamanan dan respons terhadap serangan siber di tingkat lokal. (cr3/gat)

  • Bagikan