KUPANG,TIMEX.FAJAR.CO.ID-Bupati Belu, Agustinus Taolin bersama Kalapas Atambua, Bistok Oloan Situngkir didampingi Sekda Belu dan Wakil Direktur Bank NTT Cabang Atambua serta jajaran Lapas Atambua melakukan panen jagung manis bersama hasil kerja warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Atambua, Rabu (28/2) lalu.
Kalapas Atambua, Bistok Oloan Situngkir menyampaikan terima kasih kepada Bupati Belu dan rombongan yang sudah datang mengunjungi WBP sekaligus melakukan panen jagung manis bersama.
"Kami dari Lapas Atambua menyampaikan terima kasih kepada Bupati Belu dan rombongan yang sore hari ini telah berkunjung ke Lapas Atambua. Pak Bupati Belu yang tadi sudah berinteraksi dengan WBP sekaligus sudah melakukan panen bersama jagung manis hasil kerja WBP. Banyak yang sudah kami sampaikan terkait kegiatan WBP baik kegiatan produktif dan hal-hal kreatif yang dilakukan oleh WBP Lapas Atambua. Mudah-mudahan ke depan WBP Lapas Atambua bekerja dengan baik dan pada saatnya nanti akan terjun kembali ke masyarakat dengan skill-skill yang sudah mereka dapat didalam Lapas Atambua," tuturnya.
Sementara, Bupati Belu, Agustinus Taolin mengapresiasi keuletan serta semangat WBP Lapas Atambua dalam mengikuti program pembinaan kemandirian yang diselenggarakan oleh Lapas Atambua.
“Suatu kebanggaan bagi kami Pemkab Belu dapat memetik langsung jagung manis yang ditanam WBP. Pastinya dibutuhkan effort yang lebih untuk melewati proses penanaman hingga panen. Tetaplah semangat mengikuti setiap program pembinaan yang ada di Lapas,” ucap Agustinus.
“Kami akan mendukung penuh Lapas Atambua memberdayakan WBP dengan melakukan pengembangan potensi lahan seluas 12 hektare untuk ditanami berbagai bibit pangan. Kita senang karena WBP Lapas Atambua sudah mengolah lahan ini menjadi lahan yang produktif," tambahnya.
Dikatakan, pihaknya sudah berinteraksi dengan WBP untuk kebutuhan. Ia mengaku senang karena WBP Lapas Atambua cukup kreatif yakni membuat sabun dan beberapa produk makanan.
"Jadi mudah-mudahan ke depan kita bisa fasilitasi ini dan WBP bisa berkreasi dalam lembaga dan bisa menghasilkan produk lalu menjualnya dan terlepas dari Lapas pekerjaan yang mereka lakukan sekarang bisa mereka terapkan di masyarakat," kata Agustinus. (kr12/ays)