Latih Pembuatan Pie Susu Sokari Bagi Kader Posyandu

  • Bagikan
EFRENDI NABEN/TIMEX FOTO BERSAMA. Dosen Prodi Gizi Poltekes Kemenkes Kupang, Meirina S. Laoloka (tengah) foto bersama mahasiswa, ibu menyusui dan kader posyandu usai melakukan pelatihan pembuatan pie susu sokari, Sabtu (4/5)

Digelar Dosen Prodi Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Sebanyak 30 orang, terdiri dari ibu hamil, menyusui, dan balita, menjadi sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat (KPM) yang diadakan di Kelurahan Manutapen, bertempat di Halaman Gereja Gmit Jemaat Eden Kisbaki pada Sabtu (4/5).

Kegiatan yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Program Studi Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang ini mengusung tema 'Pelatihan Pembuatan Pie Susu Sokari” Tinggi Protein dan Zat Gizi Mikro Bagi Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Manutapen '.

Dosen Prodi Gizi, Meirina S. Laoloka, menyoroti pentingnya nutrisi bagi ibu hamil. Dia menjelaskan bahwa kegiatan ini terkait dengan hasil penelitian mereka, yang melibatkan pembuatan Pai Susu Sokatiri dari sorghum, kacang hijau, kacang tanah, dan ikan teri.

"Ini adalah harapan kami agar para kader mampu memproduksi makanan bergizi ini untuk ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis," ungkap Meirina.

Lebih lanjut, Meirina menekankan pentingnya pemanfaatan pangan lokal dalam pembuatan makanan bergizi. Selain bahan-bahan seperti sorghum, kacang hijau, kacang tanah, dan ikan teri, pilihan juga bisa jatuh pada bahan-bahan lokal lainnya seperti kelor dan ikan-ikan lokal Nusa Tenggara Timur.

"Dalam kegiatan ini, terdapat 10 ibu hamil, 10 ibu kader, dan 10 ibu balita yang turut serta. Setiap peserta mendapatkan pengetahuan baru tentang gizi dan keterampilan dalam pembuatan makanan bergizi yang dapat meningkatkan kesehatan mereka dan keluarga," tambahnya.

Kegiatan ini, lanjut Meirina tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi peserta, tetapi juga berdampak pada peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya nutrisi selama masa kehamilan dan pertumbuhan balita. Dengan edukasi yang tepat, diharapkan angka kekurangan gizi pada ibu hamil dan balita dapat ditekan di wilayah tersebut.

Harapannya, dengan adanya produk yang telah mereka latih, angka kekurangan gizi pada ibu hamil, terutama di wilayah yang sulit dijangkau, dapat berkurang.

Meirina menambahkan bahwa kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Kelurahan Manutapen memberikan kontribusi yang berarti dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya ibu hamil dan balita, melalui edukasi gizi dan pelatihan pembuatan makanan bergizi.

"Dengan pemanfaatan bahan-bahan lokal, diharapkan program ini dapat berlanjut dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat," tutupnya. (cr3/thi)

  • Bagikan