Tingkatkan Pengetahuan Masyarakat tentang Malaria dan Cacingan, Dosen FKKH Undana Gelar Kegiatan Pengabdian di Kualin-TTS

  • Bagikan
POSE BERSAMA. Tim Dosen FKKH dan mahasiswa pose bersama warga usai kegiatan Pengabdian Masyarakat di Desa Kualin, Kabupaten TTS, Jumat (14/6). (FOTO: ISTIMEWA)

KUALIN, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Menyambut Dies Natalis ke-3 Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan (FKKH), Universitas Nusa Cendana (Undana), Tim Dosen kampus ini melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Kualin, Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Kegiatan pengabdian berupa promosi kesehatan dan pemeriksaan terkait peningkatan pengetahuan serta skrining malaria dan kecacingan bagi orang dewasa di desa itu bertempat di Puskesmas Kualin, Jumat (14/6).

Tim pengabdian ini terdiri dari satu dosen pembimbing, yakni Dr. dr. Dwita A. Deo, M.Sc sebagai Ketua Tim. Dokter Dwita dibantu juga oleh lima orang mahasiswa Prodi Pendidikan Dokter, diantaranya Deniel Juanda Pah, Maria Eliza Briza Tan, Melianty Anugraini Debora Taneo, Giovani Maria Fallo, dan Yohanes Cristian Tatut Bria Seran.

Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Kesehatan, FKHH Undana memandang pentingnya edukasi terkait topik malaria dan cacingan sebab di Desa Kualin kasus malaria sempat meningkat tahun lalu.

“Kenapa kita pilih topiknya malaria? Karena kita ini daerah endemis malaria khususnya daerah di Desa Kualin, dimana tahun lalu daerah ini yang meningkat untuk kasus malaria,” ucap dr. Dwita.

Dia pun berharap, dengan adanya penjelasan yang disampaikan dapat menambah pengetahuan, terutama terkait malaria yang disebabkan oleh parasit serta dampaknya yang terus mengganggu kesehatan masyarakat dapat berakibat fatal.

Sedangkan materi cacingan dipilih karena masyarakat di Desa Kualin lebih banyak beraktivitas bersentuhan dengan tanah, seperti petani yang tak menyadari bahwa aktivitas tanpa alas kaki itu bisa berisiko terjadinya kecacingan, dan dampak dari kecacingan sendiri dapat menurunkan hemoglobin, kadar darah, dan bisa juga menyangkut dengan intelektualitas.

“Jadi meskipun cacingan ini tidak memiliki gejala yang khas, tetapi mereka bisa sadar bahwa risiko kecacingan itu karena jamban yang tidak sehat, terus beraktivitas di tanah tanpa alas kaki, kemudian makan tanpa cuci tangan, serta setelah BAB tidak bersihkan dengan sabun,” jelas dr. Dwita.

Pengabdian masyarakat Tim Dosen FKKH Undana ini mendapat respon baik dari Kepala Puskesmas Kualin, Yolvi M. Kitu, S.Tr.Keb. "Tentunya sangat berkesan dan menjadi momen bagi Puskesmas Kualin sebagai motivasi supaya lebih peka terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan. Baik itu kesehatan lingkungan yang merupakan salah satu faktor penyebab penyakit cacingan dan malaria," kata Yolvi.

Yolvi berharap semoga kegiatan ini terus berkelanjutan agar menambah wawasan bagi warga Kualin dan juga bagi calon-calon dokter muda menambah pengalaman sebelum turun ke lapangan," ungkap Yolvi.

Menurut Yolvi, kegiatan yang dilakukan ini sangat penting karena menambah pemahaman masyarakat juga menambah pengetahuan bagi para tenaga Kesehatan (Nakes) serta calon dokter muda yang tentu membutuhkan banyak skill dan pengalaman di lapangan sebagai persiapan terjun melayani masyarakat.

Kegiatan ini pun diharapkan dapat membuat warga Kualin mampu memahami faktor risiko terjadinya cacingan dan malaria serta dapat mencegah terjadinya penambahan penyakit kedua penyakit tersebut. (Cr1/aln)

  • Bagikan