Tabuh, Jual Beli Jabatan,Pengisian Jabatan Lowong Usai Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota

  • Bagikan
ilustrasi

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Di akhir masa jabatan Penjabat (Pj) Wali Kota Kupang, Linus Lusi atau masa transisi ke Wali Kota Kupang terpilih, dr. Christian Widodo dan Wakil Wali Kota Kupang, Serena Francis, sangat diharapkan agar tidak ada wacana yang berkembang di luar bahwa akan ada jual beli jabatan.

Hal ini ditegaskan Ketua DPRD Kota Kupang yang juga politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kota Kupang, Richard Odja. Richard Odja secara tegas menampik semua isu yang beredar di luar bahwa sudah ada pergerakan untuk melobi jabatan di lingkup Pemkot Kupang. Prinsipnya, kata Richard Odja bahwa partai pemenang Pilkada tidak pernah melegalkan hal tersebut atau tabuh untuk diterapkan oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang.

"Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang terpilih pastinya memiliki pertimbangan dan strategi sendiri untuk menempatkan orang-orang yang mampu bekerja dengan baik. Hal inj untuk menyukseskan program dan kegiatan mereka yang pro rakyat, demi kesejahteraan rakyat," ungkap Richard Odja.

Saat diwawancarai di ruang kerjanya, Senin (3/2), Richard Odja menjelaskan bahwa melihat tingkat kebutuhan organisasi, di mana banyak jabatan yang kosong saat ini maka setelah dilantiknya Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang, maka sudah ada juga sinyal dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bahwa bisa langsung dilakukan pengisian-pengisian jabatan yang kosong di pemerintahan.

"Jadi, tidak perlu harus menunggu dalam kurun waktu tertentu. Tidak harus menunggu tiga atau enam bulan lagi karena saat ini, banyak jabatan kosong di lingkup Pemkot Kupang sehingga harus segera diproses untuk mendukung program kerja 100 hari kepala daerah," ungkapnya.

Wali Kota Kupang terpilih sendiri, katanya, sudah sering kali menekankan bahwa tidak ada lagi sistem balas budi dan balas dendam yang berkualitas akan dipakai yang mampu akan dipakai karena semua akan dirangkul untuk membangun Kota Kupang secara bersama-sama.

"Kita semua ingin agar pemerintahan ini berjalan dengan baik dan DPRD akan mendukung penuh. Pimpinan DPRD dan anggota juga dipastikan akan hadir dalam pelantikan Wali Kota Kupang dan Wakil Wali Kota Kupang terpilih. Kami sudah dapat undangannya dan menunggu waktu pasti saja," ujarnya.

Richard Odja kembali menegaskan bahwa jika ada oknum yang menjanjikan jabatan tertentu dengan biaya tertentu, maka diminta agar jangan ada yang percaya. Apa lagi atas nama Partai Gerindra dan PSI.

"Jangan pernah percaya dengan cara-cara seperti ini. Bal ini sangat ditolak oleh PSI dan Gerindra. Semua kewenangan ada pada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang untuk menentukan arah birokrasi ini ke depannya dengan aturan yang berlaku, " jelasnya.

Terpisah, Asisten III Setda Kota Kupang, Yanuar Dally menjelaskan bahwa terkait dengan penundaan pelantikan kepala daerah, termasuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang, hingga kini belum diinformasikan secara pasti tanggal dan waktunya.

"Pemerintah Kota Kupang masih menunggu arahan dari pemerintah pusat. Kalau merujuk dari arahan, bahwa pelantikan dipastikan akan dilakukan dalam rentang waktu tanggal 18 sampai 20 Februari nanti. Sementara waktu pastinya masih menunggu arahan," ungkapnya.

Dia menjelaskan bahwa sejauh ini, Pemkot Kupang sudah mempersiapkan semua acara, baik serah terima usai dilantik di Jakarta, dan rencananya serah terima juga akan dilakukan di Jakarta.

Selanjutnya, kata dia, akan ada penjemputan di Bandara El Tari Kupang, lalu akan langsung ke Kantor Wali Kota Kupang, untuk bertemu dan melakukan konferensi pers dan acara lainnya.

"Kalau untuk berangkat ke Jakarta, tentunya beberapa pejabat dari Pemkot Kupang harus hadir, tetapi tidak semua pimpinan OPD harus hadir, juga dengan DPRD Kota Kupang," pungkasnya. (thi/gat/dek)

  • Bagikan