Wawali Dukung Kebijakan Rektor Undana untuk Tanganani Sampah
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Wakil Wali (Wawali) Kota Kupang, Serena Francis memberikan apresiasi tinggi terhadap salah satu kebijakan inovatif yang diambil Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Prof. Dr. drh. Max U. E. Sanam, M.Sc terkait penanganan sampah. Rektor Undana mengajak seluruh mahasiswa dan pemuda agar terlibat aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan kampus.
Hal ini disampaikan Rektor Undana di sela kegiatan yang digelar, Jumat (11/4). Kebijakan rektor Undana tersebut mulai diberlakukan beberapa hari terakhir. Dalam unggahannya di akun Instagram pribadinya, bahwa anak-anak yang tinggal di lingkar luar kampus, diizinkan untuk bermain sepakbola di lapangan kampus dengan syarat menyerahkan satu kantong sampah plastik yang dipungut di area kampus. Satu kantong sampah ini sebagai 'tiket masuk'.
Selama ini, security memang melarang pihak manapun untuk bermain di lapangan kampus karena alasan keamanan kampus.
"Jadi, kebijakan ini saya ambil dengan maksud agar masyarakat lingkar kampus juga bisa ikut menikmati fasilitas kampus (Undana berdampak), sekalian juga mengedukasi anak-anak muda untuk ikut bertanggung jawab terhadap lingkungan dan keberlangsungan alam," tulisnya dalam unggahan tersebut.
Kebijakan Rektor Undana ini pun menuai pujian dari Wawali Kota Kupang, Serena Francis. Serena Francis menilai bahwa pendekatan tersebut merupakan langkah kecil yang berdampak besar. Ia menilai kebijakan ini tidak hanya mengizinkan pemuda menikmati fasilitas kampus, tapi sekaligus menanamkan kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan sejak dini.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Rektor Undana adalah kontribusi nyata dalam memerangi persoalan sampah yang saat ini menjadi perhatian utama Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang.
“Rektor Undana memberikan gebrakan yang luar biasa. Hal sederhana ini akan sangat berdampak. Contoh yang ditunjukkan menjadi bukti nyata untuk mengajak semua mahasiswa dan mahasiswi di Kota Kupang agar mulai peduli terhadap masalah sampah,” kata Serena.
Ia menambahkan bahwa kebijakan ini secara langsung mengajak mahasiswa dan generasi muda untuk ikut bertanggung jawab terhadap lingkungan.
“Ini dimulai dari hal sederhana, seperti ingin menggunakan lapangan Undana saja, harus bisa memungut sampah di lingkungan kampus. Dengan pola pendekatan seperti ini, anak muda diajak secara langsung untuk peduli terhadap sampah di lingkungan sekitar,” tambahnya.
Serena pun mengajak seluruh civitas akademika Undana untuk terus bekerja sama dan berkolaborasi dengan Pemkot Kupang dalam menuntaskan masalah sampah. Menurutnya, permasalahan sampah tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah sendiri tanpa partisipasi aktif dari masyarakat, termasuk institusi pendidikan.
“Kami percaya bahwa kolaborasi adalah kunci. Pemerintah, dunia pendidikan, berbagai komunitas dan masyarakat harus bergandengan tangan. Bersama kita bisa mewujudkan Kota Kupang yang bersih, sehat dan ramah lingkungan,” tandasnya. (thi/gat/dek)