Tingkatkan Musik Gerejawi, Rumah Musik Siloam MoU dengan Sinode GMIT

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Rumah Musik Siloam Kupang membangun kerja sama dengan Majelis Sinode GMIT berupa penandatanganan Memorandum off Understanding (MoU) bertempat di aula Serba Guna Majelis Sinode GMIT, Kupang, Jumat (18/2).

Direktur Rumah Musik Siloam, Kevin Nomse kepada TIMEX usai penandatanganan MoU, menjelaskan, kerja sama ini merupakan program kerja Rumah Musik Siloam yang sudah berjalan sejak tahun 2019. “Kami sudah kerja sama dengan 14 Gereja,” ujarnya.

Penandatanganan MoU dengan Majelis Sinode GMIT ini, kata Kevin, dalam wujud pemberian kursus peningkatan musik gerejawi di Rumah Musik Siloam. Ada dua mata kursus, yakni Keyboard dan Songliders. “Kerja sama ini berlangsung selama dua tahun,” jelasnya.

Kevin menjelaskan, kerja sama ini mencakup semua klasis di bawah naungan Majelis Sinode GMIT. Teknis pengajarannya nanti diatur. Rumah Musik Siloam akan memberikan kursus secara online maupun offline. “Teknis lebih lanjutnya nanti kita akan bicarakan dengan Sinode GMIT,” katanya.

Sementara Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Dr. Mery Kolimon, menuturkan, pihaknya menjajaki kerja sama ini sudah beberapa bulan terakhir dengan Rumah Musik Siloam. “Kami melihat potensi musik yang luar biasa,” ujarnya.

Gereja itu, kata Pdt. Mery, sering kali menjadi tempat terbaik bagi pembelajaran, ada paduan suara, vocal grup, dan pengembangan musik di gereja. “Kita ingin mendorong talenta musik yang Tuhan berikan bagi Nusa Tenggara Timur ini makin berkembang dalam pelayanan gereja,” ungkapnya.

Pdt. Mery menyampaikan terima kasih karena di NTT ada Rumah Musik Siloam yang memang berkonsentrasi pada pengembangan talenta musik anak-anak di Bumi Flobamora. Kerja sama ini, demikian Pdt. Mery, untuk mengerjakan salah satu amanat jangka menengah Sinode GMIT, yaitu pengembangan liturgi dan musik gereja. “Kami berharap kerja sama ini dapat menyumbang bagi pengembangan kualitas dan talenta musik di Nusa Tenggara Timur,” harap Pdt. Mery.

Sebelum penandatanganan MoU ini, Pdt. Mery mengaku, pihaknya sudah mengirimkan surat ke jemaat-jemaat GMIT guna meminta setiap jemaat dan klasis agar kerja sama ini ditindaklanjuti, karena basis pelayanan ada di jemaat.

“Kami mengimbau majelis jemaat dalam programnya tahun ini bahkan tahun yang akan datang mendorong anak-anak untuk berlatih di Rumah Musik Siloam. Dengan demikian, akan banyak talenta-talenta musik dari NTT yang tampil di panggung nasional bahkan internasional,” ujarnya.

Sementara pendiri sekaligus pemilik Rumah Musik Siloam, Aki Kalla, mengatakan, suatu kerinduan dengan kehadiran Rumah Musik Siloam menjadi alat untuk membantu gereja dalam pelayanan. Khususnya pelayanan musik gerejawi, baik musik yang dimainkan secara tunggal (orgen atau piano), grup band untuk liturgi ekspresif, dan juga untuk cantoria atau pemandu pujian dalam sebuah liturgi kebaktian. “Musik semakin berkembang, liturgi gereja pun harus terus berkembang dengan tidak mengurangi nilai-nilai dasar teologis,” pungkasnya. (r1)

  • Bagikan