Ahli Waris Korban Kapal Tenggelam di Perairan Australia Dapat Santunan

  • Bagikan
TUGU PERINGATAN. Dua staf dari Kemensos RI foto bersama Kadis Sosial Rote Ndao, Ferdinan Hanging, Kades Hundihuk, Yunus Modok, tokoh masyarakat foto bersama di tugu peringatan tenggelamnya KM Kuda Laut, usai penyaluran bantuan, Jumat (3/6). (FOTO: Istimewa)

BA'A, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Keluarga atau ahli waris dari korban kecelakaan laut yang menimpa perahu motor Kuda Laut menerima santunan berupa uang tunai yang diserahkan langsung kepada sembilan orang istri korban, pada Jumat (3/6). Setiap korban mendapat bantuan senilai Rp 15 juta. Dengan demikian, total santunan untuk sembilan ahli waris berjumlah Rp 135 juta.

Selain uang tunai, para ahli waris korban juga mendapat bantuan paket sembako yang diserahkan pemerintah sebagai dukungan pemulihan bagi keluarga korban pasca tragedi naas tersebut. Bantuan tersebut bersumber dari Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI).

Penyerahan bantuan ini dipusatkan di Kantor Desa Hundihuk, Kecamatan Rote Barat Laut. Sejumlah keluarga korban, beserta tokoh masyarakat, turut menyaksikan dan kembali larut dalam suasana duka. Rasa kehilangan yang masih dirasa keluarga, tak bisa dibendung. Isak tangis kemudian pecah, mewarnai proses penyaluran bansos tersebut.

"Kami semua larut dalam suasana duka itu. Tetapi begitulah kehendak Tuhan yang tidak bisa ditolak. Dan dari pemerintah, kami hanya bisa mendukung melalui program-program bantuan. Kiranya sedikit bisa memulihkan kondisi keluarga korban," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Rote Ndao, Ferdinan Hanging, kepada TIMEX, Minggu (5/6).

Selain pemberian bantuan kepada ke-9 korban kecelakaan laut itu, tiga orang korban yang berhasil selamat juga memperoleh bantuan berupa paket sembako.

"Korbannya ada 12 orang. Tiga orang selamat dan 9 orang tidak ditemukan. Sehingga untuk santunan uang tunai, diberikan kepada 9 ahli waris korban yang hilang. Sedangkan korban selamat, juga diberikan tetapi dalam bentuk paket sembako," jelas Ferdinan.

Dikatakan, bantuan berupa uang tunai dan paket sembako diperoleh dari Kemensos RI melalui Dirjen Perlindungan Jaminan Sosial. Penyaluran santunan ini dihadiri dua orang staf Kemensos, yang langsung menyerahkan bantuan tersebut kepada masing-masing ahli waris.

"Mereka (Staf Kemensos, Red) maunya langsung salurkan. Jadi saya hanya bilang bisa, nanti hasilnya akan dilaporkan kepada Bupati yang saat menyalurkan masih ada tugas dinas di luar daerah. Makanya kami langsung salur pada hari Jumat (3/6) di Kantor Desa Hundihuk," kata Ferdinan yang menyebutkan, dua staf Kemensos itu, yakni Hosea Ocbryanto (Sub Koordinator Pemenuhan Layanan Dasar pada Dirjen Perlindungan Jaminan Sosial Kemensos) dan salah seorang staf, Reyza. "Waktu penyaluran hadir juga Pak Kades Hundihuk, Junus Modok," sambungnya.

Terpisah, Kepala Desa (Kades) Hundihuk, Kecamatan Rote Barat Laut, Yunus Modok, mengaku ikut menyaksikan penyaluran tersebut. Dan atas permintaan keluarga korban, diabadikan momen foto di tugu peringatan yang dibuat persis di pelabuhan rakyat tempat ke-12 korban berangkat dan tenggelam di perairan Australia.

Di mana, saat tragedi naas pada pertengahan Maret 2022 lalu, meninggalkan luka teramat dalam, terlebih kepada tiga korban selamat. Pasalnya, tiga korban selamat, yakni Habel Kanuk, Frengky Guando Balu, dan Melki Roni Arianto Giri, dalam peristiwa memilukan itu, mereka bertiga hanya bisa menyaksikan kesembilan rekan mereka sekarat lalu hilang begitu saja dibawa gelombang laut.

Namun, keluarga korban telah ikhlas menerima peristiwa tersebut. Bahkan Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu telah memimpin acara tabur bunga, pada Jumat (1/4/22022) lalu, tepat di pelabuhan rakyat tempat mereka berangkat.

Kades Hundihuk, Yunus Modok, memastikan ke-9 ahli waris korban perahu tenggelam itu sudah menerima santunan dari pemerintah. Para ahli waris itu, yakni:

  1. Agustina Modok, ahli waris dari Yunus Modok
  2. Meji Y. Nafi, ahli waris dari Yohanis Balu
  3. Nofri M. Tallo-Ndolu, ahli waris dari Domenggus Busu
  4. Heny Herlina Lete, ahli waris dari Pice R. Naluk
  5. Yusmino Lete, ahli waris dari Ibrahim Loe
  6. Selfiana Fanggi, ahli waris dari Benyamin Pah
  7. Yuliana Magota Tukan, ahli waris dari Jefri A. Balu
  8. Agustina Giri, ahli waris A. Arbet Giri
  9. Naema Sain, ahli waris dari Rifan A. Balu.

"Keluarga korban menyampaikan terima kasih. Karena setelah peristiwa itu, ada begitu banyak perhatian yang diberikan oleh pemerintah. Mereka merasa dikuatkan melalui dukungan pemerintah dan juga dari pihak lain," pungkas Kades Yunus. (*)

Penulis: Max Saleky
Editor: Marthen Bana

  • Bagikan