Launching DRPPA, Menteri PPPA Apresiasi Pemkab Rote Ndao

  • Bagikan
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga (tengah) menyaksikan Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bulu menandatangani komitmen bersama untuk mewujudkan DRPPA pada acara launching, di auditorium Ti'i Langga, Selasa (5/7). (FOTO: Istimewa)

BA'A, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau lebih diakrab dengan sebutan Bintang Puspayoga, me-launching Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Kegiatan tersebut dilakukan dalam kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Rote Ndao, Selasa (5/7).

Menteri Bintang Puspayoga mengatakan, acara launching tersebut sebelumnya sudah tertunda sebanyak tiga kali. Namun demikian, rencana launching yang sudah direncanakan akhirnya batal, dengan berbagai pertimbangan. Akhirnya baru dalam dilakukan dalam serangkaian agenda kunker di Rote Ndao, Senin (4/7).

"Memang kegiatan ini tiga kali berubah. Awalnya, Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak, diwacanakan untuk dilaksanakan di hotel, tapi memang saya sangat tidak berkenan," kata Menteri Bintang Puspayoga.

Bintang Puspayoga beralasan, dirinya lebih menyarakan untuk dilaksanakan di desa yang bersangkutan. Sehingga semangat dan juga harapan bisa secara langsung disampaikan kepada seluruh masyarakat desanya.

Dengan launching DRPPA di desa, kata Bintang, bisa memperoleh informasi yang dibutuhkan dari masyarakat setempat. Dan hal itu, menurutnya, dilakukan dalam ruang dialog yang dibuka secara luas.

"Kita kan launching Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak, yang saya lebih senang mendekatkan langsung. Kalau bisa di desanya itu akan jauh lebih bagus," terang Bintang Puspayoga. "Seperti di beberapa tempat yang sudah kita lakukan, kita bisa berdialog langsung dengan masyarakat. Kemudian yang kedua, tempatnya di kantor camat," sambungnya.

Menteri Bintang Puspayoga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rote Ndao, di mana DRPPA didorong untuk diintegrasikan dalam pelaksanaan tata kelola pemerintahan di tingkat desa.

Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu dalam kesempatan itu menyampaikan sejumlah kasus kasus kekerasan yang menimpa perempuan dan anak. Dari data yang disampaikan, pada tahun 2020, Rote Ndao mengalami jumlah kasus terbanyak.

Sebagaimana yang disampaikan bahwa, 88 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi sepanjang tahun 2020. Jumlah tersebut hanya selisih satu kasus di tahun 2021, yakni berjumlah 87 kasus, dan 30 kasus di tahun 2022, periode Januari - Juni.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3P2KB) Rote Ndao, Regina Asnat Valeryn Kedoh, dalam kesempatan itu mengatakan, terdapat dua desa yang menjadi model pelaksanaan DRPPA di Rote Ndao.

"Desa di Kabupaten Rote Ndao yang terpilih menjadi desa model DRPPA, yaitu Desa Daudolu, di Kecamatan Rote Barat Laut, dan Desa Pukuafu, Kecamatan Landu Leko," kata Regina dalam laporanya.

Untuk diketahui, terdapat dua pejabat Kementerian PPPA yang turut mendampingi Menteri Bintang Puspayoga, yakni Deputi Perlindungan Khusus, Nahar, dan Asisten Deputi Pemenuhan Hak Sipil, Informasi, dan Partisipasi Anak, Endah Sri Rejeki. (*)

Penulis: Max Saleky
Editor: Marthen Bana

  • Bagikan