BI Kenalkan Identitas NTT Lewat Tenunan, Dukung Pertumbuhan UMKM dan Pemulihan Ekonomi

  • Bagikan
Kepala BI Perwakilan NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, Karo Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Setda NTT, Lery Rupidara, Kepala OJK NTT, Japerman Manalu, Dirut Bank NTT, Alex Riwu Kaho, Ketua KADIN NTT, Bobby Lianto, Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore pose bersama usai pembukaan kegiatan Pre-Event Exotic Tenun Fest di Lippo Plaza Kupang, Sabtu (9/7). (FOTO: FENTI ANIN/TIMEX)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTT menggelar Pre-Event Exotic Tenun Fest di Lippo Plaza Kupang, Sabtu (9/7). Sementara event Exotic Tenun Fest sendiri akan digelar pada 13 Agustus 2022 mendatang.

Kegiatan ini dilandasi filosofi penyelenggaraan Exotic Tenun Fest 2021 yang mengangkat tema Weaving Identity, penyelenggaraan ETF 2022 membawa visi-misi untuk memperkenalkan identitas itu kepada masyarakat luas, tidak hanya di tingkat nasional tapi sampai tingkat internasional.

Kegiatan tersebut untuk mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dalam menyambut Side Event G20 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar). GBBI merupakan sebuah gerakan yang dicanangkan Presiden RI, Joko Widodo dalam rangka meningkatkan kecintaan dan penggunaan produk-produk UMKM dalam negeri.

Selain itu, untuk meningkatkan kepedulian masyarakat umum akan keindahan tenun NTT dengan motif, jenis, dan story yang beragam. Juga dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi dan program survival UMKM melalui digitalisasi promosi dan transaksi, BM Produk Lokal NTT & Komoditas Ekspor dan meningkatkan target penjualan dibanding penyelenggaraan ETF 2021.

Kepala BI Perwakilan NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, mengatakan, BI Exotic Tenun Fest ini bekerja sama dengan Pemprov NTT, Pemkot Kupang, dan beberapa kabupaten lain. Ini merupakan wujud kolaborasi dan sinergi dari semua pihak. "Kuncinya adalah sinergi dan kolaborasi tentunya akan berjalan baik, bersama dengan Dekranasda di Kabupaten dan Kota dan Pemprov," katanya.

Ariawan mengatakan, pada triwulan pertama, pertumbuhan ekonomi di NTT mencapai 1,62 persen. Angka ini masih rendah, sehingga perlu mendorong ekonomi di NTT sehingga bisa tumbuh dengan baik. Upaya-upaya sudah dilakukan oleh pemerintah daerah, tetapi dirasakan masih kurang.

"Salah satu cara yang dilakukan adalah ekosistem peternakan dan pertanian. Di Festival Exotic Tenun Fest ini ada banyak produk UMKM, mulai dari tenun, kriya, dan lainnya. Saya harapkan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan," harapnya.

Bank Indonesia, lanjut Ariawan, sudah mengundang perancang nasional, yang akan mengajarkan desain dan menenun dengan jenis benang atau kain yang berbeda, sehingga bisa mendorong nilai jual. Ini diharapkan bisa dipamerkan pada 12 Agustus nanti saat kegiatan Festival Exotic Tenun Fest.

"Kita juga mendorong UMKM untuk masuk ke sistem digital, bukan hanya memasarkan tetapi juga menciptakan UMKM lain menjadi digital. Sampai saat ini, kita sudah kumpulkan UMKM untuk kurasi, dengan melibatkan Dekranasda dan pelaku UMKM, sehingga saat kita pamerkan benar-benar yang berkualitas," ujarnya.

Ariawan juga berharap pelaksanaan Festival Exotic Tenun Fest ini bisa berhasil. Bank NTT juga membangun kapabilitas, kualitas, dan pembiayaan bagi UMKM yang dibina.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Bank Pembangunan Daerah (BPD) NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk membangun fundamental ekonomi di Provinisi NTT, dengan melakukan kolaborasi cerdas dengan semua komponen penyumbang pembangunan di NTT.

"Kami Bank NTT juga terus membuka diri untuk berkolaborasi bersama, sehingga nanti pada hari event, semua Dekranasda dan UMKM bisa berkontribusi," katanya.

Alex Riwu Kaho menyebutkan, Bank NTT tahun ini memasuki usia ke-60. Diharapkan dengan semua kolaborasi cerdas, Bank NTT tetap menjadi bank kebanggaan masyarakat NTT.

Alex mengapresiasi peran Dekranasda Kota Kupang karena telah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk motif sepe dari Kanwil Kemenkumham NTT. Hal ini menjadi motivasi bagi semua daerah lain untuk mendaftarkan produknya demi mendapatkan HAKI. "Kami berharap, bersama-sama UMKM NTT terus dibangun menjadi lebih baik dan berdaya saing," tutupnya.

Sementara itu, Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore, saat membuka kegiatan Pre-Event Exotic Tenun Fest, mengatakan, kegiatan ini sangat luar biasa. Semua stakeholder bekerja sama untuk peningkatan ekonomi dan menjual serta melestarikan budaya NTT.

"Kota Kupang melalui Dekranasda sudah memikiki HAKI untuk Tenun Sepe, tentu ini hal yang membanggakan. Kegiatan yang diinisiasi oleh Bank Indonesia ini sangat berdampak pada pergerakan ekonomi NTT, khususnya di Kota Kupang," katanya.

Jefri berharap, dengan adanya kegiatan ini, dapat menekan inflasi di Kota Kupang. Jefri juga berharap, dengan berbagai dukungan dari semua stakehoder, bisa bersatu membangun dan meningkatkan ekonomi di NTT.

Event ini sangat strategis untuk bisa terus bergerak lebib maju. Pameran ini sangat menunjang untuk pergerakan ekonomi terus maju. "Dukungan Bank Indonesia untuk memberikan pelatihan kepada para pelaku UMKM, tentunya sangat didukung, terutama terkait pelatihan digital marketing. Ini sangat penting diterapkan demi mendorong promosi dan penjualan serta menciptakan UMKM baru," kata Jefri.

Hadir dalam kegiatan ini, Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Setda NTT, Lery Rupidara. (r2)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan