PMI Matim Periksa Darah Ratusan Pelajar di Compang Nengker

  • Bagikan
CEK GOLONGAN DARAH. Petugas PMI saat mengambil sampel darah para pelajar untuk dicek golongan darahnya masing-masing bertempat di kantor Desa Persiapan Compang Nengker, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Matim, Selasa (26/7). (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Ratusan pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Desa Persiapan Compang Nengker, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), mendapat pelayanan pemeriksaaan golongan darah dari Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Matim, Selasa (26/7).

Kegiatan yang berlangsung di kantor Desa Persiapan Compang Nengker ini terlaksana atas kerja sama PMI dan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Pelajar Mahasiswa Poco Ranaka (Hippmapora) Kupang. Ketua PMI Matim, Theresia Wisang Agas hadir langsung dalam kegiatan itu bersama Penjabat Kepala Desa (Kades) Persiapan Compang Nengker, David Dambus, dan Kades Gurung Turi, Makrius Nalus.

Hadir juga Ketua Hippmapora, Feri Gonsales bersama rekannya, Kepala Markas PMI, Alfred Tuname bersama relawan PMI, para tokoh masyarakat, para guru, masyarakat desa setempat, pelajar SMP Satap Pocong, dan pelajar SDN Pocong. Usai pemeriksaan golongan darah, semua peserta langsung mendapat kartu golongan darah.

"Terima kasih kepada PMI Matim, hari ini hadir bersama Hippmapora Kupang untuk melaksanakan kegiatan kemanusian, yakni sosialisasi pentingnya hidup sehat dan juga lakukan pemeriksaan golongan darah untuk pelajar dua sekolah di desa ini," ungkap Ketua Hippmapora Kupang, Gonsales kepada TIMEX di sela-sela kegiatan, Selasa (26/7).

Menurut Gonsales, kegiatan bersama PMI Matim ini merupakan bagian dari program kerja Hippmapora Kupang, yakni Kemah Kerja Bakti  Mahasiswa (KKBM) yang berlangsung selama 9 hari di Desa Gurung Turi dan Desa persiapan Compang Nengker.

Bagi Gonsales, pemeriksaan golongan darah para pelajar sangat penting sebab mereka bisa mengetahui tentang golongan darah. "Kita sudah bangun komunikasi dengan pihak sekolah dan orang tua, dan ternyata masih banyak anak-anak sekolah ini belum tahu tentang golongan darah. Kami juga berharap, anak-anak pelajar di sekolah lain di Kabupaten Matim, sudah bisa tahu tentang golongan darahnya," katanya.

Gonsales menambahkan, selain kegiatan bersama PMI, selama kegiatan KKBM, Hippmapora Kupang juga menyelenggarkan kegiatan sosialisasi pertanian bersama Dinas Pertanian. Semestinya ada juga sosilisasi bidang perternakan, namun Dinas Peternakan tidak berkenan hadir. "Padahal masyarakat setempat sudah siap hadir," katanya.

Agendan lain yang akan dilaksanakan, kata Gonsales, yakni sosialisasi pencegahan stunting sekaligus pemeriksaan anak stunting dari Dinas Kesehatan, soslisasi pemberdayaan ekonomi masyarakat dan generasi muda dari Koperasi Kredit (Kodit) AMT. Ada juga kegiatan bakti sosial bersama OMK dan masyarakat setempat, pembuatan struktur organisasi desa, dan membuat taman baca desa.

"Saat penutupan nanti kita rencana pentas seni budaya masyarakat dan pelajar. Kami bersama masyarakat dan pemerintah desa akan lakukan penataan tempat wisata Air Terjun Poong Renging. Waktu hadir di desa ini, ada seremonial dari Camat Lamba Leda Selatan. Saat tiba disini, kami diterima secara adat oleh tokoh adat setempat," kata Gonsales.

Gonsales mengaku, mereka memilih melakukan KKBM di lokasi itu karena mereka melihat desa ini punya potensi untuk digali dan dikembangkan. "Pemerintah desa, masyarakat, dan anak muda punya semangat untuk bisa bersama memajukan desa. Semangat kita juga, desa ini bisa bebas dari stunting dan masyarakatnya selalu sehat," imbuhnya.

Ketua PMI Matim, Theresia Wisang Agas, menyampaikan terima kasih kepada Hippmapora Kupang yang sudah percaya kepada PMI Matim untuk bisa bersama laksanakan bakti sosial di wilayah Desa Gurung Turi, dan Desa Persiapan Compang Nengker.

"Terima kasih juga kepada pemerintah desa setempat dan masyarakatnya. PMI itu organisasi yang urus kemanusian, baik untuk tangani bencana alam dan non bencana alam. Salah satu kegiatanya, melakukan pelayanan kebutuhan darah, dan sosialisasi kehidupan yang sehat. Jujur kami bangga karena hari ini kami bisa memberikan pelayanan pemeriksaan golongan darah," kata Theresia.

Menurutnya, cek golongan darah bagi setiap orang itu sangat penting. Setiap orang, harus sedini mungkin bisa tahu tentang golongan darahnya. Pemeriksaan bagi pelajar dalam rangka deteksi dini, guna mempersiapkan pendonor muda sekaligus memudahkan para pelajar mengetahui golongan darah masing-masing. Kepentingan setelah tahu golongan darahnya, untuk diri sendiri, dan juga untuk bantu orang lain.

"Sehingga ketika dibutuhkan darah, tidak lagi repot-repot harus melakukan pemeriksaan. Namun bisa langsung mendonor sesuai kebutuhan. Bersyukur hari ini kita bisa layani anak-anak pelajar dari dua lembaga sekolah. Sambil kita bisa memberikan sosialisai terkait pola hidup sehat," kata Theresia.

Menurut Theresia, mengecek golongan darah ini bukan semata hanya untuk pemeriksaan agar para pelajar mengetahui golongan darahnya masing-masing, tapi ini juga akan didata, dimana dikemudian nanti PMI serahkan ke pihak sekolah dan fasilitas kesehatan terdekat, seperti Pustu atau Puskesnas. Sehingga sewewaktu-waktu dibutuhkan bisa langsung menghubungi pihak sekolah atau siswa bersangkutan. 

Untuk Kabupaten Matim, lanjut Theresia, masih banyak orang belum mengetahui golongan darahnya. Termasuk pelajar, dimana terbukti dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik), data golongan darahnya tidak ada. Target PMI Matim, semua orang sudah mengetahui golongan darahnya. Namun kendala yang dihadapi, selain kekuarangan tenaga, juga kekurangan reagen.

PMI, sambung Theresia, butuh kerja sama dengan semua pihak. Kegiatan cek darah oleh PMI jadi agenda pokok dilaksanakan di Kabupaten Matim. Selama ini PMI Matim sudah laksanakan kegiatan cek golongan darah di sejumlah desa dan sekolah. Sasaran utamanya, pasangan usia subur dan ibu hamil. Selain itu pelajar.

Theresia mengaku, sejak dipercaya memimpin PMI Matim, hingga sekarang total orang yang sudah dicek golongan darahnya berjumlah 15.391.000 jiwa.

"Jumlah ini tidak termasuk yang kita layani hari ini. Pelayanan cek golongan darah ini rutin kita laksanakan selama ini di Kabupaten Matim. Sasaran utama kita selain pelajar, juga pasangan usia subur dan ibu hamil. Hanya satu saja kendala kita, yaitu kekurangan reagen. Selain deteksi dini, kami dari PMI juga laksanakan kegiatan kemanusia dalam memenuhi kebutuhan darah melalui donor darah," pungkasnya. (*)

Penulis: Fansi Runggat

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan