Menjaga Toleransi di Tanah Reo, Remas Nurul Falah Tampilkan Musikalisasi Puisi Saat Peresmian Wisma St. Yoseph

  • Bagikan
Wisma St. Yoseph Kevikepan Reo yang diresmikan pada 30 Juni 2022 lalu. (FOTO: NITA for TIMEX)

RUTENG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kevikepan Reo di Kabupaten Manggarai kini memiliki sebuah wisma yang representatif. Wisma St. Yoseph Kevikepan Reo, di Tanah Nanga Banda, Kelurahan Baru, Kecamatan Reok, Matim itu telah melalui peresmian dan pemberkatan pada 30 Juni 2022 lalu.

Rohaniawan di Kevikepan Reo, Romo Herman mengatakan, pembangunan wisma ini berjalan lebih kurang dua tahun, sejak peletakan batu pertama pada 30 September 2019. "Akhirnya Kevikepan Reo punya gedung besar dan megah. Kebesaran dan kemegahan gedung ini bukan hanya pada fisik bangunannya, tapi juga menunjukan pada kebesaran hati semua orang yang ikut terlibat berpatisipasi mendirikan gedung ini, baik melalui doa maupun dukungan materi," tuturnya.

Menurut Romo Herman, peresmian dan pemberkatan gedung ini berlangsung dalam tiga rangkaian kegiatan. Pertama, pada 28 Juni 2022, dilangsungkan acara We’e Mbaru. Lalu pada 29 Juni 2022, menyambut kehadiran yang mulia Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat beserta rombongan, dilanjutkan dengan berbagai prosesi adat dan berakhir dengan acara makan malam bersama. Puncak acaranya adalah peresmian wisma itu pada 30 Juni 2022.

“Pembangunan wisma ini awalnya direncanakan berlangsung selama lima tahun, sejak 2018 di Kota Elar, Manggarai. Kami dalam 17 paroki yang waktu itu gabungan dari tiga kabupaten di Manggarai menggagas berdirinya bangunan ini, dan saya berterima-kasih kepada Bapak Leo Daging, ST yang sukses mendesain rumah ini. Kala itu saya khusus meminta ruang atas dijadikan ikon tempat berdoa," kata Romo Herman menjelaskan.

Yang menarik dalam peresmian itu, hadir juga perwakilan dari Remaja Masjid (Remas) Nurul Falah Kelurahan Mata Air, Manggarai. Kehadiran Remas yang diwakili oleh Ayu dan Nita itu turut mewarnai seremoni peresmian ketika keduanya tampil mempersembahkan musikalisasi puisi bertemua toleransi.

Persembahan musikalisasi puisi ini, Ayu dan Nita memadukan puisi dan nyanyian Arab-Indonesia. “Kehadiran Remaja Masjid Nurul Falah luar biasa, berkualitas, dan memberi kesan syahdu. Kami senang dan bangga," tambah Romo Herman menyikapi kehadiran utusan Remas Nurul Fallah dalam momen tersebut.

“Toleransi bertumbuh pesat, semua menjadi satu dalam keberagaman, saling mendukung, dan menguatkan. Terima satu sama lain sebagai saudara dan memberi kesempatan untuk tumbuh kembang untuk Reo yang lebih indah lagi," tandas Romo Herman.

Ketua Umum Remas Nurul Falah Mata Air, Kamarudin mengaku senang dan bangga bisa dihadirkan dalam acara peresmian Wisma St. Yoseph Kevikepan Reo itu. "Undangan yang kami terima ini menjadi suatu kebahagiaan dan kebanggaan bagi kami karena dapat memberi sumbangsih
lewat penampilan musikalisasi puisi oleh teman-teman kami," kata Kamarudin.

Menurutnya, kehadiran Remas Nurul Falah di momen itu merupakan upaya menjaga semangat toleransi antarumat beragama di Kabupaten Manggarai, khususnya di Kecamatan Reok ini.

"Situasi seperti ini melahirkan kesejukan di mata semua orang yang melihat, dan ini tidak terjadi saat peresmian gedung ini, tapi semangat membangun toleransi sudah kami bangun ketika ikut menjaga Perayaan Paskah, Natal, Kirab Kitab Suci Lintas Agama, Perayaan Malam Takbiran, hingga perayaan hari-hari besar lainnya. Kami selalu bekerja sama demi kelancaran acara,” tutur Kamarudin. (*)

Penulis: Nita Sari (Jurnalis Warga)
Editor: Marthen Bana

  • Bagikan