Dekan FPIK UKAW Minta Mahasiswa Tingkatkan Jiwa Patriotisme

  • Bagikan
Dekan FPIK UKAW Kupang, Umbu P. L. Dawa menggunting pita tanda dimulainya aneka lomba dalam rangka menyemarakkan HUT ke-77 RI di halaman depan Gedung Rektorat UKAW Kupang, Senin (15/8). (FOTO: INTHO HERIZON TIHU/TIMEX)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI) , mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang menggelar beragam kegiatan.

Semarak HUT RI kali ini bertujuan meningkatkan rasa patriotisme, kebersamaan, dan kekeluargaan mahasiswa serta sebagai bentuk pengenalan dan mencari jati diri bagi mahasiswa baru. Menandai mulainya perlombaan, Dekan FPIK UKAW Kupang membuka acara itu dengan menggunting pita di halaman depan Gedung Rektorat UKAW Kupang, Senin (15/8).

Serimoni pembukaan tersebut dihadiri ratusan mahasiswa dan para dosen. Kegiatan diawali dengan gerak jalan santai mengelilingi lingkungan kampus seluas 16 hektare dengan mengambil titik star di Tugu Tri Tunggal dan finis di depan kantor FPIK.

Dekan FPIK UKAW, Umbu P. L. Dawa mengatakan, peristiwa kemerdekaan harus dimaknai secara baik oleh mahasiswa sebagai penerus bangsa. Kegiatan ini tidak diagendakan dalam program rutin fakultas maupun universitas, tetapi ini dilangsungkan dengan kebersamaan dan secara mutlak.

"Saya ingin mengajarkan kepada kita semua agar dapat mensyukuri apa yang kita alami dalam kehidupan kita. Ini landasan yang mesti dilakukan oleh anak muda sebagai penerus bangsa," pesannya.

Umbu Dawa mengaku bersyukur karena setiap kegiatan yang dilangsungkan mendapat perhatian dan adanya keterlibatan dari semua pihak untuk mensukseskannya di FPIK.

Dijelaskan, semarak HUT RI kali ini berlangsung selama tiga hari, 15 - 17 Agustus 2022 yang diawali dengan gerak jalan santai.

"Ini tujuan untuk mengetahui luas dan memperkenalkan lokasi kampus dengan luas 16 hektare. Harus diketahui lokasi strategis setiap fakultas. Bukan saja berjalan tapi harus melihat tanda arah papan dan mengenal lingkungan sendiri," katanya.

Ditegaskan, kampus sebagai rumah kedua bagi semua mahasiswa harus diketahui secara detail agar dapat menjelaskan kepada orang lain hal-hal apa yang dimiliki. "Kalau diri sendiri tidak tau apa lagi hal lain, maka harus banyak merefleksi dan mampu mengetahui fasilitas serta hal-hal yang dimiliki UKAW," ungkapnya.

"Sepanjang-panjangnya jalan, lebih panjang pola pikir kita dalam mendapatkan sesuatu. Orang itu harus banyak melihat karena dengan melihat saja sudah menambah pengetahuan," tambahnya.

Tujuan utama dari kegiatan tersebut, kata Umbu Dawa, adalah meningkatkan semangat dan menumbuhkembangkan jiwa patriotisme sebagai anak bangsa, rasa persatuan dan kesatuan antar sesama serta mempererat hubungan persaudaraan dan kekeluargaan.

"Ini hanya sebuah media untuk menjalani kehidupan ini. Kalau kita sudah saling mengenal maka tidak lagi ada anonim ketika kita saling memanggil atau saling menyapa. Kita harus saling mengenal dan itu harus mulai dari diri sendiri dan lingkungan dimana kita berada," pintanya.

Secara rinci, Umbu Dawa menyebut lomba yang akan digelar berupa tebak gambar ikan, lomba mengisi paku di dalam botol sambil bergoyang diiringi musik, menuangkan air dalam botol, menuangkan kanji dalam piring, tarik tambang, dan ditutup dengan pembersihan pinggir pantai serta penanaman mangrove di pantai ekowisata.

"Semua kegiatan ini kita lakukan di pantai ekowisata. Kostumnya sebagian gunakan baju merah dan sebagian warnah putih. Proses ini juga untuk membangkitkan semangat belajar diawal semester 2022/2023," sebutnya.

Selain kegiatan memeriahkan HUT RI, terdapat sejumlah rangkaian kegiatan lainya yakni HUT FPIK ke-21 pada 1 September sekaligus pelepasan 72 orang calon wisudawan. Dilanjutkan dengan pemilihan Nyong dan Nona FPIK 2022.

"Semua proses yang berlangsung diharapkan agar dapat mengenal jati diri masing-masing, karena tubuh kekar dan besar tidak menandakan seorang itu dewasa tetapi yang kecil tetapi mampu mengenal diri sendiri, dan dewasa dalam berpikir, bertindak dan melakukan hal-hal positif baru bisa dikatakan dewasa," pesannya. (r3).

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan