Covid-19 Melandai, Kesempatan untuk Startup

  • Bagikan
ADA KENAIKAN. Data update situasi Covid-19 di Indonesia per 14 Juni 2022. Data menunjukkan ada kenaikan kasus. (Grafis: Satgas Penanganan Covid-19/JPC)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Motivator perubahan, Mulyono Subroto menjadi tamu perdana di ruangan Podcast Timor Express, Kamis (25/8) kemarin. Kehadiran platform Podcast Timex mempertegas Timor Express sebagai perusahaan media massa yang konsen melakukan konvergensi. Tema yang diusung dalam podcast perdana kemarin adalah Menjadi Startup Pasca Pandemi Covid-19.

IMRAN LIARIAN, Kupang

RUANGAN TimEx Forum di Lantai 4 Gedung Graha Pena Timor Express kembali menghadirkan platform baru yakni Podcast Timex. Untuk melengkapi platform yang sudah ada. Baik Timex cetak, online, facebook, instagram maupun twiter.

Launching Podcast Timex ditandai dengan podcast perdana bersama motivator perubahan Mulyono Subroto. Mul -demikian Mulyono Subroto biasa disapa- tidak asing lagi bagi warga Kota Kupang dan NTT umumnya. Dirinya kerap memberi motivasi untuk banyak kalangan dari berbagai latar belakang.

Latar belakang pernah menjadi pengusaha sukses di Bali membuat dirinya paham betul seluk belum menjadi pengusaha. Ditambah pengalaman dirinya yang pernah gagal sebagai pengusaha membuat Mulyono tahu betul bagaimana merawat perusahaan agar tetap eksis.

Pemred Harian Timor Express Kristo Embu menjadi host di edisi perdana podcast ini. Dalam pengantarnya Kristo menyampaikan satu lagi platform baru yang hadir di Timor Express. Kehadiran Podcast Timex, jelas Kristo, untuk melengkapi dan memperkuat peran Timor Express sebagai perusahaan media di tengah disrupsi digital.

Menurut Mulyono, saat ini adalah kesempatan terbaik bagi startup untuk memulai usahanya. "Era pandemi Covid-19 sudah berlalu. Saat ini aktifitas masyarakat sudah normal kembali, begitu banyak peluang usaha bisa digarap oleh calon-calon startup," kata Mulyono.

Dia mencontohkan sektor kuliner yang berkembang pesat saat ini menjadi peluang yang menjanjikan. Bahkan saat pandemi pun sektor ini tetap berkembang dengan memanfaatkan teknologi digital dalam hal pemasaran. "Jadi ada banyak peluang yang ada dan terbuka, tinggal menangkapnya dan memanfaatkan dengan baik," kata Mulyono.

Selain itu, sektor jasa saat ini memberi begitu banyak peluang usaha. Peluang jasa ini hampir di semua sektor kehidupan. Karena itu baginya tidak ada alasan untuk tidak bisa jadi pelaku usaha karena tidak ada peluang.

Menjawab pertanyaan host Kristo Embu apa kesulitan terbesar menjadi seorang startup, Mulyono mengatakan kesulitan terbesar adalah memulai usaha itu sendiri. "Banyak orang hanya bisa jadi peramal, tidak pernah memulai. Kalau terlalu banyak berpikir nanti gagal, nanti ini dan itu, itu adalah peramal, bukan pelaku usaha," tegas Mulyono.

Menjadi startup yang baik adalah memulai usaha tentu dengan persiapan yang baik. "Sambil jalan sambil belajar. Itu pelajaran tebaik dan kelak akan sukses," pesan Mulyono.

Dirinya mengajak calon startup terutama kaum milenial untuk mengutamakan bisnis yang kreatif dan inovatif. Bisa bisnisnya lama tetapi harus dikelolah dengan kreatif untuk menghadapi persaingan.

"Boleh jualan jagung bakar sama-sama tetapi harus ada pembeda. Harus diolesi mentega misalnya. Jika kompetitor melakukan hal yang sama maka harus berubah lagi, misalnya ditaruh keju dan lainnya. Ini pentingnya kreatifitas," kata Mulyono.

Akhirnya Mulyono mengatakan yang harus diperhatikan oleh seorang startup atau pengusaha secara umum adalah OCEAN. Yakni, Openness (keterbukaan), Conscientiousness (kesadaran), Extraversion (dimensi kepribadian). "Extraversion ini adalah kelompok individu yang selalu nyaman jika melakukan interaksi dengan orang lain. Kelebihan pada dimensi ini adalah senang bergaul, mudah bersosialisasi, hidup berkelompok dan tegas," ujar Mulyono.

Selain ini Agreeableness (Mudah Akur atau Mudah Bersepakat). "Individu yang berdimensi agreableness ini cenderung lebih patuh dengan individu lainnya," kata Mulyono.

Lalu Neuroticism yakni merefleksikan jenis kepribadian yang bertendensi pada pengalaman emosional yang negatif, seperti ketakutan dab kesedihan.

"Bahkan individu dengan pribadi neuroticism memiliki ketidakstabilan dalam mengatur emosi ketika menghadapi pengalaman negatif. Individu neuroticism cenderung kurang pandai menyesuaikan, mengalami kecemasan, depresi, dan tidak simpatik," kata Mulyono.

Dirinya mengatakan, hal ini akan dihadapi selama proses menjadi seorang pelaku usaha. Jika mampu mengelola OCEAN ini dengan baik maka akan menjadi pelaku usaha yang tangguh dan sukses. (*/ito)

  • Bagikan