PTTEP Indonesia Bangun Sumur Air Bersih di Kawasan Agrowisata Kopi di Mano

  • Bagikan
Tim pengeboran sumur air bersih di Desa Mano, Kecamatan Lambaleda Selatan, Kabupaten Matim tengah melakukan pengeboran sumur air bersih untuk mendukung pengembangan kawasan Agrowisata Kopi. (FOTO: Dok. PPTEP)

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-PTTEP Indonesia, perusahan minyak nasional Thailand mewujudkan komitmennya ikut mendukung pembangunan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Komitmen yang sudah berjalan selama ini adalah di sektor kesehatan dan penyediaan infrastruktur sumber daya air.

Di sektor kesehatan misalnya, PTTEP berperan dalam mendukung penanganan masalah stunting di Pulau Timor, meliputi Kabupaten Kupang, TTS, dan Kabupaten TTU. Sedangkan penyediaan infrastruktur air yang sudah berhasil dilakukan adalah di Kabupaten Ngada, berupa pembangunan dua sumur bor di wilayah Kecamatan Riung.

Setelah di Ngada, kini PTTEP Indonesia memberi perhatian dengan membangun sumur bor untuk mendukung ketersediaan air bagi pengembangan agrowisata kopi di Desa Mano, Kabupaten Manggarai Timur (Matim).

Jika sumur bor yang dibangun di Ngada untuk mendukung sumber air baku dan peternakan, maka di Mano untuk pengembangan kawasan Agrowisata Kopi. Sektor perkebunan menjadi sektor yang menjanjikan bagi perkembangan ekonomi di Matim, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Di kawasan tersebut telah dicanangkan Gerakan Tanam Kopi Arabika pada November 2021, yang ditandai dengan penanaman secara simbolis oleh Anggota Komisi IV DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat, yang juga Ketua TP PKK NTT.

Dan peran menghadirkan PTTEP Indonesia untuk membangun sumur air bersih di Mano ini tak lepas dari upaya Julie Sutrisno Laiskodat. Sosok yang akrab disapa Bunda Julie itu menyatakan bahwa demi kopi yang baik, perlu adanya penunjang di Kawasan Agrowisata Kopi. Yakni debit air yang cukup untuk penanaman, perawatan, hingga musim panen kopi Arabika. Tapi kenyataannya, sokongan air bersih di kawasan tersebut masih menjadi kendala atau persoalan.

Perwakilan PTTEP Indonesia, Andry Hidayat bersama Tenaga Ahli Bunda Julie, Jenner Alisson, Kadis Pertanian Matim, John Sentis, Romo Robert Pelita, Koordinator BPP Kecamatan Lambaleda Selatan, Fidelis Delmi Paro, dan Bonny selaku pegiat/petani kopi Desa Mano foto bersama saat survei Juni 2022 lalu. (FOTO: Dok. PTTEP Indonesia)

Hal ini dibenarkan Romo Robert Pelita, penanggung jawab pengeboran sumur air bersih di Desa Mano. Menurut Romo Robert, masalah air bersih sampai kini belum teratasi di wilayah tersebut.

“Di sini (Desa Mano, Red), kami memiliki air dengan debit yang sangat kecil. Itupun kita meminta belas kasih dari kampung sebelah,” kata Romo Robert.

Atas komitmen PTTEP Indonesia yang telah membangun sumber air bersih di Desa Mano, Romo Robert mengaku sangat berterima kasih. “Semoga dengan adanya air di sini, untuk rencana Agrowisata Kopi bisa berjalan dengan baik, dan yang terpenting bisa dimanfaatkan juga untuk masyarakat sekitanya,” ujar Romo Robert.

Terkait pembangunan sumur air bersih itu, pihak PTTEP Indonesia telah melakukan survei pada 9 April 2022, yang dihadiri oleh Andry Hidayat dari Perwakilan PTTEP Indonesia bersama Tenaga Ahli Bunda Julie, Jenner Alisson, Kepala Dinas Pertanian Matim, John Sentis, Romo Robert Pelita sebagai Penanggungjawab Pengeboran Sumur Air Bersih, Koordinator BPP Kecamatan Lambaleda Selatan, Fidelis Delmi Paro, dan Bonny selaku pegiat/petani kopi Desa Mano.

Setelah proses survei, pada Juni 2022 lalu, proses pengeboran air bersih dimulai. Selama pengeboran, tantangannya adalah bertemu batuan besar yang menyebabkan mata bor lepas. Hal ini yang menyebabkan kerusakan di pipa bor sehingga dua mata bor tertinggal di dua titik berbeda.

Belum lagi di setiap kedalaman di bawah 30 meter sering kehilangan air. Saat ini tim pengeboran mencoba di titik yang berbeda. Pengeboran pada akhir Agustus lalu mengulang pengeboran di titik ke-3.

Sejak saat itu, selama 7 hari pengeboran, sudah mencapai 39 meter. “Kita mau selesaikan pengeboran ini semaksimal mungkin. Kita masih berjuang. Target kita dua minggu ke depan dapat 80 meter. Semoga sumurnya bisa maksimal,” ujar Hardono Dwisto, Koordinator Pengeboran Sumur Air Bersih dalam keterangan tertulis manajemen PTTEP Indonesia. (*/aln)

  • Bagikan