53 Regu Peserta Napak Tilas Jajaki Sejarah Perjalanan Kota Kefamenanu

  • Bagikan
LEPAS PESERTA. Bupati TTU, Juandi David saat melepas peserta napak tilas di Desa Noetoko, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten TTU dalam rangka menjajaki sejarah Kota Kefamenanu, Selasa (20/9). (FOTO: PETRUS USBOKO/TIMEX)

KEFAMENANU, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Juandi David melepas sebanyak 53 regu peserta napak tilas untuk menjajaki sejarah perjalanan Ibu Kota Kefamenanu dari Desa Noetoko hingga pusat kota Kefamenanu saat ini. Kegiatan napak tilas itu dimulai Selasa (20/9).

Kegiatan bersejarah yang dilakukan setiap tahun tersebut dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-100 Kota Kefamenanu yang diperingati setiap 22 September. Hadir dalam acara pelepasan peserta napak tilas tersebut, Wakil Bupati (Wabup) TTU, Eusabius Binsasi dan istri, pimpinan OPD lingkup Pemkab TTU, Camat Miomafo Barat, Serafinus Tefa, dan Kapolsek Miomafo Barat, Ipda Putu Ediarta. Hadir pula para kepala desa serta tokoh adat dan tokoh masyarakat setempat.

Kepala Dinas Pariwisata TTU, Robertus Nahas kepada TIMEX, Selasa (20/9) menjelaskan, Desa Noetoko memiliki sejarah besar dan merupakan tempat awal serta cikal bakal berdirinya Kota Kefamenanu.

Di Desa Noetoko juga terdapat monumen berupa makam Belanda yang masih ada hingga saat ini. Sehingga kegiatan napak tilas tersebut merupakan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) TTU tetap melestarikan histori budaya.

"Kegiatan napak tilas merupakan event penting untuk meningkatkan kesadaran kita memperingati nilai budaya dalam merayakan HUT Kota Kefamenanu," ungkapnya.

Robi menambahkan, rute napak tilas yang akan ditempuh para peserta tersebut terbagi dalam dua etape. Etape pertama itu peserta dilepas pada titik star di Desa Noetoko kemudian menuju Desa Oetulu-Batnes-Oeolo-Siman-Bisafe-Kali Sunkaen-Nainaban-Kali Sono-Buk, dan bermalam di Desa Haumeni. Tepatnya di pusat paroki.

Selanjutnya etape kedua, lanjut Robi, para peserta melanjutkan perjalanan dengan titik star Desa Haumeni menuju ke Fatusuba-Faenake-Amol-Fatusene-Oe’Ekam kembali ke Fatusene-pasar tradisional Kuatnana menuju belakang Polsek Miomafo Timur dilanjutkan ke depan Kapela Nunpene-Kita-Sontoi-Koko-Pertigaan Bansone-Perempatan Dam Karet Benpasi-Matmanas-Depan SDLB-Belakang kantor bupati-Kenari-perempatan Polres-Pertigaan Bansone-Depan RSUD-perempatan Toko Sinar Karya-Asrama Polisi-Depan TK Bhayangkari, dan finish di Gua Aplasi. Titik finish ini merupakan pusat Kota Kefamenanu saat itu.

Sementara, Bupati TTU, Juandi David menyampaikan apresiasi atas tingginya antusiasme kaum muda dalam mengikuti napak tilas sejarah berdirinya Kota Kefamenanu.

Dikatakan, kaum muda sangat perlu mengetahui tentang sejarah awal berdirinya Kota Kefamenanu. Untuk itu, para peserta dapat mengikuti jalannya napak tilas dengan baik dan dapat tiba di tempat tujuan dengan selamat.

“Semoga dengan napak tilas ini rasa kecintaan akan Kota Kefamenanu semakin kuat dan memotivasi saudara-saudara untuk turut mengambil bagian dalam dan membangun Kota Kefamenanu,” katanya. (Kr5)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan