KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kepala Kantor Wilayah Perum Bulog NTT, Mohamad Alexander memastikan ketersediaan beras di wilayah Kota Kupang dan NTT secara keseluruhan selama hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) aman.
"Saat ini stok beras di gudang Bulog di Kelurahan Alak tersedia 6.000 ton beras. Dari ketersediaan stok tersebut, dipastikan bisa untuk mencukupi kebutuhan lima sampai enam bulan ke depan. Bulog juga terus melakukan pengadaan beras, baik dari petani lokal maupun dari luar NTT," kata Mohamad Alexander saat diwawancarai di Kantor Kwarda Gerakan Pramuka Provinsi NTT, Jumat (18/11).
Mohamad menjelaskan, secara keseluruhan stok beras di NTT masih tersedia 21.000 ton sehingga dipastikan untuk beberapa bulan ke depan bahkan untuk awal tahun 2023, ketersediaan beras dipastikan aman.
Mohamad menambahkan, untuk komiditas komersil yang lain, Bulog juga masih memiliki ketersediaan stok, seperti gula pasir, minyak goreng, terigu, dan lainnya.
"Jadi kami dari Perum Bulog NTT memastikan dan menjamin kepada masyarakat bahwa beras dan komiditi lainnya tetap tersedia, terutama selama masa menjelang maupun pasca hari raya Nataru," kata Mohamad.
Mohamad berharap agar kondisi ini tetap stabil dan tidak terjadi lonjakan permintaan yang besar-besaran karena mengkhawatirkan ketersediaan stok secara nasional dengan berbagai isu krisis dan lainnya.
"Tetapi khusus NTT kami pastikan aman dan cukup. Kalau untuk komoditi daging memang belum disediakan, karena permintaan yang tidak begitu banyak, sehingga bisa dikatakan masih aman. Sementara untuk telur, jika ada permintaan maka kami akan siapkan," jaminnya.
Menurut Mohamad, Perum Bulog NTT juga terus bekerja sama dengan pemerintah, Satgas Pangan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk memastikan ketersediaan kebutuhan masyarakat terpenuhi.
"Ketika ada permintaan untuk menggelar pasar murah Bulog siap untuk bekerja sama. Masyarakat tidak perlu pahami karena stok beras sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan sampai enam bulan ke depan," tandasnya.
Bulog, kata Mohamad, juga bekerja sama dengan pihak swasta dan pelaku usaha lainnya untuk bisa meminjamkan produk di luar beras, karena ketersediaan beras juga akan sangat berpengaruh pada naiknya angka inflasi. (r2/rum)
Editor: Marthen Bana