PTTEP Bangkitkan Harapan Petani, Bangun Sumur Bor di Kawasan Agrowisata Kopi Mano

  • Bagikan
GUNTING PITA. GM PTTEP Indonesia, Grinchai Hattagam (kedua kanan), Bupati Matim, Agas Andreas, Tenaga Ahli Julie Laiskodat, Jener Bana (kanan), Vikjen Keuskupan Ruteng, Romo Alfons Segar (kiri), menggunting pita saat meresmikan pemanfaatan bantuan sumur bor di Mano, Desa Golo Lobos, Senin (12/12/2022). (FOTO: ISTIMEWA)

Romo Robert: Difasilitasi Ibu Julie Laiskodat, PTTEP Indonesia Donatur Tunggal

Senin (12/12/2022) siang sekira pukul 13.00 Wita, tim dari PTT Exploration and Production (PTTEP) Indonesia bergerak dari Kota Ruteng, Ibu Kota Kabupaten Manggarai menuju Lembah Mano di Desa Golo Lobos, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur (Matim). Tujuannya untuk meresmikan sebuah sumur bor yang dibangun PTTEP Indonesia dengan dana CSR-nya melalui fasilitasi anggota Komisi IV DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat.


Lebih kurang 25 menit perjalanan, mobil yang membawa tim PTTEP Indonesia berbelok ke kiri jalan menyusuri jalan desa yang di kanan kirinya dipasangi umbul-umbul dengan spanduk berlogo PTTEP Indonesia.

Meski jalan desa itu tak mulus, tak menyurutkan semangat tim yang sudah mengagendakan waktu hadir di Lembah Mano untuk meresmikan sumur bor yang dibangun sejak 20 Juni 2022 lalu, dan tuntas pada 5 Oktober 2022 itu.

Ini merupakan sumur bor ketiga yang dibangun PTTEP di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya di Pulau Flores. Dua sumur bor sebelumnya dibangun PTTEP di Kabupaten Ngada, tepatnya di Desa Ria 1 dan Desa Ngara. Kini dibangun di Kabupaten Matim, tepatnya di Mano.

Kalau dua sumur bor yang dibangun di Ngada untuk mendukung pengembangan sektor peternakan dan penyediaan air bersih, maka di Lembah Mano ini sumur bor tersebut dibangun untuk mendukung pengembangan Kawasan Agrowisata Kopi.

Kawasan Agrowisata Kopi Mano ini diresmikan pada November 2021 lalu oleh anggota DPR RI yang juga Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat. Hanya sayang, tanaman kopi yang sudah ditanam itu terhambat pertumbuhannya lantaran kesulitan air.

Petani Kopi Mano tengah menyiram kopi memanfaatkan air dari sumur bantuan PTTEP Indonesia di Kawasan Agrowisata Kopi Mano, Desa Golo Lobos, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Matim, Senin (12/12/2022). (FOTO: ISTIMEWA)

Akhirnya, melalui perantara Julie Laiskodat, PTTEP tertarik dan mau mewujudkan serta membangkitkan harapan petani Mano dengan membangun sumur bor di kawasan itu. Kawasan Mano merupakan sentra ekonomi yang bisa menjadi andalan bagi masyarakat sekitar. Tanahnya yang subur bisa mendatangkan kesejahteraan bagi warga setempat, khususnya di sektor pertanian/perkebunan.

Meski ada harapan perkembangan yang lancar untuk perekonomian, nyatanya harapan warga setempat sulit diwujudkan. Pasalnya, modal dasar, yakni air yang berkesinambungan untuk perkebunan kopi, tak bisa diperoleh. Air untuk mendukung tumbuh kembang tanaman menjadi barang langka di desa itu.

Masyarakat pun menaruh harapan agar sumur air bersih bisa dibangun di lokasi tersebut. Lewat fasilitasi Julie Laiskodat, PTTEP Indonesia sukses mewujudkan pembangunan sumur air bersih di Kawasan Agrowisata Kopi Mano. Kawasan Agrowisata Kopi ini memanfaatkan lahan Keuskupan Ruteng di Mano, Desa Golo Lobos.

GM PTTEP Indonesia, Grinchai Hattagam memberi sambutan saat peresmian bantuan sumur bor di Mano, Desa Golo Lobos, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Matim, Senin (12/12/2022). (FOTO: ISTIMEWA)

General Manager PTTEP Indonesia, Grinchai Hattagam mengaku senang dan bangga pihaknya bisa mewujudkan pembangunan sumur bor di Mano. “Saya senang dapat berkontribusi untuk memperluas dan memperkenalkan Agrowisata Kopi di Mano. Adanya sumur air bersih ini, diharapkan perkebunan kopi di Mano akan terus berkembang pesat sehingga tidak hanya kopi saja yang dapat ditanam di sini, melainkan tanaman lain juga dapat ditanam,” harap Grinchai yang tiba di Mano petang hari disambut tokoh adat dan tarian setempat.

Koordinator Pengelola Lahan Agrowisata Kopi Mano, Romo Robert Pelita, dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa pihaknya bersama kelompok tani setempat berusaha menyulap lahan keuskupan menjadi kawasan Agrowisata Kopi.

Sayang, upaya mereka terhambat dukungan sumber air. Air didapat dari desa tetangga dengan volume dan ketersediaan seadanya. Pohon kopi yang sudah ditanam gugur dan bahkan mati karena kekurangan air cukup banyak. Persentase pertumbuhan pohon kopi di bawah 40 persen karena kurangnya air.

Melihat hal itu, kata Romo Robert, Julie Laiskodat kemudian mengusahakan pengadaan air bersih kerja sama dengan PTTEP Indonesia sebagai donatur tunggal. “Saya sangat gembira prospek lahan keuskupan sangat terbuka lebar dengan adanya air yang menjadi sumber kehidupan. Kami punya harapan besar prospek perkembangan tanaman kopi dan tidak menutup kemungkinan ada tanaman lain seperti cengkeh dan lainnya,” ujar Romo Robert.

Romo Robert mengaku bahwa pengembangan kawasan Agrowisata Kopi ini punya prospek ke depan karena kajian akademisnya menyatakan lahan Keuskupan Ruteng itu layak dikembangkan sebagai kawasan agrowisata. "Dengan sumber air ini, kita akan mengadakan bibit kopi unggul jenis arabika yang bersertifikasi," jelasnya.

Romo Robert menyebutkan, pada November 2021 lalu, Julie Laiskodat telah telah meresmikan Kawasan Agrowisata Kopi. Luas lahannya sekira 150 hektare kebun plasma, dan 10 hektare kebun inti. "Kebun Elput Mano milik Keuskupan Ruteng ini dipilih sebagai kebun inti untuk kawasan Agrowisata Kopi, dan sumur bor dari PTTEP ini tentu sangat membantu kami," ujar Romo Robert.

Romo Robert menyatakan bahwa kebun inti itu tentu diharapkan menjadi pusat belajar dan lokomotif yang menggerakan masyarakat petani Manggarai Raya untuk membudidayakan, mengolah, dan memasarkan kopi secara profesional. Sehingga pada gilirannya, bisa meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat Manggarai Raya. Dalam kebun inti itu juga, akan dibangun unit-unit penunjang, seperti unit produksi seluas 10 hektare, unit pengolahan hasil, laboratorium, pemasaran, dan sarana wisata. 

"Jadi Agrowisata Kopi Mano ini lahir dari sebuah kepedulian Dekranasda Provinsi NTT dan MPIG Manggarai. Atas nama Keuskupan Ruteng, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bunda Julie, PTTEP Indonesia, Bapak Uskup Ruteng, Pemda Matim, dan berbagai pihak yang telah mendukung kegiatan pada Kawasan Agrowisata Kopi Mano," pungkas Romo Robert.

Pembangunan sumur air bersih ini ternyata tak semulus saat proses peresmiannya. Selama pengeboran sejak Juni 2022, tantangannya adalah saat mata bor sering lepas ketika bertemu bebatuan besar. Belum lagi setiap kedalaman di bawah 30 meter sering kehilangan air.

Meski demikian, tim teknis dari PTTEP Indonesia terus bekerja maksimal hingga akhirnya pada titik kedalaman 105 meter, datanglah harapan dengan munculnya air bersih berkapasitas 100 kubik per hari. Kini pengelola dapat memanfaatkan sumur air bersih untuk mengelola lahan keuskupan.

GM PTTEP Indonesia, Grinchai Hattagam menandatangani prasasti peresmian sumur bor disaksikan Bupati Matim, Agas Andreas dan Tenaga Ahli Julie Laiskodat, Jener Bana (kanan) di Mano, Desa Golo Lobos, Senin (12/12/2022). (FOTO: ISTIMEWA)

Bupati Matim, Agas Andreas yang hadir meresmikan sumur itu mengatakan, bantuan sumur bor yang ada merupakan wujud kepedulian Ketua Dekranasda NTT sekaligus anggota DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat bersama perusahaan minyak asal Thailand, yakni PTTEP Indonesia. Sehingga untuk itu, diminta kepedulian yang ada harus dipelihara dengan baik.

"Mari kita menikmati sumur bor ini dan saya hanya minta untuk manfaatkan dengan baik. Jangan sumurnya ada lalu nanti isi airnya tidak ada. Ini tidak boleh terjadi. Jauh sebelumnya Ibu Julie sudah janji akan ada bantuan sumur bor, dan hari ini sudah ada kenyataan," kata Bupati Agas.

Atas bantuan sumur bor itu, Bupati Agas menganggap penting dan perlu menyampaikan terima kasih kepada Bunda Julie dan PTTEP Indonesia. Ucapan terima kasih itu tidak saja dengan kata-kata, tapi yang paling mulia itu bahwa akibat dari bantuan itu meningkatkan kesejahteraan petani. Dirinya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dewan Kopi Indonesia atas kiat-kiat yang telah dibangun selama ini di Kabupaten Matim.

Bupati Agas mengatakan, 90 persen warga Matim berprofesi sebagai petani. Sehingga dengan modernisasi teknologi pertanian dapat menjadi unggulan daerah itu guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi. "Pertumbuhan ekonomi mestinya didongkrak oleh pertanian, sehingga dibutuhkan moderniasi pertanian dari sisi alat, teknologi, dan benih," katanya.

Bunda Julie mengatakan, sumur air bersih yang dibangun dan diresmikan itu untuk mendukung perkembangan Kawasan Agrowisata Kopi Mano. Pada November 2021 lalu, ia telah meresmikan kawasan itu untuk mengembangkan sektor wisata di NTT. Pada lokasi yang sama, juga telah dilakukan penanaman kopi jenis Arabica. 

"Hampir setahun belakangan, penanaman pohon kopi ini mengalami kesulitan, karena lahan 10 hektare ini kekurangan air untuk merawat kopi yang ada. Selama ini pengelola lahan, Romo Robert, mengambil air bersih dari mata air gunung di desa tetangga. Namun saat musim kemarau, jadi sulit untuk mendapat air. Sehingga kopi yang sudah ditanam ini, banyak yang mati," katanya.

Bunda Julie berharap, pembangunan sumur bor itu bisa memberi banyak manfaat untuk masyarakat Desa Golo Lobos. Khususnya meningkatkan pendapatan masyarakat di sektor pertanian kopi.

Peresmian fasilitas sumur air bersih ini ditandai dengan penguntingan pita dan pembukaan kran air yang dilakukan secara bersama oleh General Manager PT TEP Indonesia, Grinchai Hattagam, Bupati Agas Andreas, Vikjen Keuskupan Ruteng, Romo Alfons Segar, Pr, dan Staf Ahli Bunda Julie, Jener Bana. Hadir juga dalam kesempatan itu, Sekda Manggarai, Fansi Jahang. (marthen bana)

  • Bagikan