Menjadi Sarana Religious dalam Memperkokoh Iman, IWASMA NTT Gelar Natal Bersama Anak Panti

  • Bagikan
PEMBAKARAN LILIN. Ketua DPRD NTT, Emelia Nomleni dan enam orang perwakilan lainnya membakar lilin dalam acara Natal dan syukuran Tahun Baru IWASMA NTT di Oriental Restorant, Sabtu (7/1).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Ikatan Warga Asal Maluku (IWASMA) Nusa Tenggara Timur (NTT) gelar Natal dan syukuran Tahun Baru bersama anak-anak Pati Asuhan di Kota Kupang.

Kebaktian Natal bersama ini dipimpin oleh Pdt. Henderika Pello Wenno, S.T (Liturgos) dan Pdt. Thomas O. Hayr, S.Th (Khotbah). Berbagai lantunan lagu juga dipersembahkan anggota IWASMA NTT melalui vokal grup, solo dan paduan suara.

Menariknya, ibadah Natal kali ini melibatkan sekitar 145 orang anak panti dari tiga panti asuhan yakni Panti Asuhan Generasi Pengubah, Panti Asuhan Syalom dan Panti Asuhan Kasih Agape.

Dengan melibatkan anak panti, dimaknai sebagai sarana religious dalam memperkokoh iman dan percaya IWASMA NTT. Ibadah bersama itu berlangsung di Oriental Restorant, Sabtu (7/1).

Ketua Panitia, Marthen JH Johannis dalam laporannya menyebut momentum perayaan Natal dan Tahun Baru, bagi keluarga besar IWASMA NTT merupakan anugerah Tuhan yang tak terhingga.

Peristiwa sejarah yang dirayakan itu selalu bisa dimaknai sesuai dengan konteks yang dinamis dalam kehidupan bermasyarakat sebagai warga Maluku di Kota Kupang dan NTT umumnya.

Marthen menyampaikan bahwa dengan perayaan Natal dan Tahun Baru 2023, diharapkan mampu merubah sikap hidup dan perilaku seluruh anggota IWASMA agar lebih dekat dengan Yesus Kristus, serta meningkatkan kepedulian dan persaudaraan yang kokoh diantara kita sesama warga Maluku dan orang lain.

“Perayaan Natal dan Tahun Baru 2023 IWASMA NTT merupakan sarana religious dalam memperkokoh iman dan percaya keluarga besar orang Maluku di NTT untuk saling peduli, simpati dan empati dalam berbagai fenomena serta dinamika kehidupan sosial bermasyarakat di bumi flobamorata," ucap Marthen.

Momentum hari raya ini juga menyadarkan semua orang, khususnya warga IWASMA NTT untuk turut serta dalam setiap pembangunan daerah dan dapat memberikan kontribusi yang cerdas, positif dan relevan terhadap pemerintah daerah.

Sementara Ketua IWASMA NTT, Elvianus Wairata bahwa ada tiga panti asuhan yang turut hadir dalam acara Natal bersama ini dan terdapat 145 orang anak, bersama Pembina didatangai sebagai perwujudan natal.

"Pendekatan kita bukan hanya sekedar mengumpulkan orang sebanyak mungkin tapi bagaimana kita hadir bersama dengan orang yang ada disekeliling kita," katanya.

ANAK PANTI. Tampak ratusan anak panti mengikuti acara Natal bersama IWASMA NTT tengah membakar lilin dari Ketua DPRD NTT, Emelia Nomleni di Oriental Restorant, Sabtu (7/1).

"Ini menjadi suatu komponen dimana kita hadir sebagai IWASMA yang peduli terhadap apa yang sesama kita alami. Itulah kebersamaan keberadaan Natal dan Tahun Baru yang kita buat," tambahnya.

Eli Wairata yang juga mantan penjabat Sekda Kota Kupang itu berharap agar semua yang mengikuti acara Natal bersama ini mampu membawa pembaharuan dimana pun mereka berada.

"Saya mengharapkan melalui perayaan Natal ini, kita semua yang ada dan seluruh IWASMA mampu membawa pembaharuan dimana pun kita berada," harap Eli.

Sebelumnya, Pdt Thomas O. Hayr, S.Th dalam kotbahnya menyebut peristiwa Natal merupakan peristiwa yang elok, karena tidak terjadi dengan sendirinya. Tapi peristiwa ini sudah terjadi ribuan tahun lalu yang disaksikan oleh nabi-nabi.

"Peristiwa natal adalah peristiwa elok. Jadi semua orang yg merayakan Natal harus selalu elok. Elokkan perilakumu dihadapan Tuhan," ucapnya.

Pdt Thomas mengatakan, Natal sebagai momentum untuk orang-orang bisa berkumpul bersama, karena perjumpaan itu sangat mahal. Maka dalam setiap perjumpaan, hargailah perjumpaan itu sebaik-baiknya.

"Ini kemudian menjadi alasan panitia menghadirkan anak-anak panti berada disini karena mereka sangat membutuhkan kebahagiaan dan perjumpaan," katanya.

Pdt Thomas menegaskan agar IWASMA selalu melakukan perjumpaan dengan Tuhan. "Jangan kehilangan perjumpaan dengan Tuhan hanya karena teknologi, jangan hanya karena pekerjaan juga kita lupa dengan Tuhan," tegasnya.

Tampak hadir Kadis Sosial NTT, Yosef Rasi, Ketua DPRD NTT, Emelia Julia Nomleni, Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT, Christian Mboeik, Dir Intel Polda NTT, Kabid Propam Polda NTT dan Perwakilan Kejati NTT. (r3)

  • Bagikan