Relawan PMI Kota Kupang Tuntaskan Program Polio di Kelurahan Oeba

  • Bagikan
PENUTUPAN. Sebanyak 20 relawan PMI Kota Kupang pose bersama Sekretaris Lurah Oeba, Rina Saudale seusai penutupan di Lantai 2 Kantor Lurah Oeba, Jumat (31/3). (FOTO: RESTI SELI/TIMEX)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sebanyak 20 relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kupang telah selesai menjalankan program polio Kelurahan Oeba, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Jumat (31/3).

Selama kurang lebih dua tahun, 20 ini mendampingi dan terlibat langsung dengan masyarakat melalui berbagai kegiatan yang digalakkan di Kelurahan Oeba.

Kepala Markas PMI Kota Kupang, Julia Manuhutu mengatakan, program polio sendiri merupakan program kerja sama antara PMI dengan International Committee of Red Cross (ICRC). Melalui kerja sama ini, sebanyak 20 relawan itu telah dilatih oleh 15 relawan ToT berkompeten.

Selain itu di Kelurahan Oeba, kata Julia, program tersebut juga dilaksanakan di tiga kelurahan lainnya, yakni Fatubesi, Nunleu, dan Naikoten II.

"Relawan direkrut oleh kelurahan dan dibuka secara umum, siapa yang ingin terlibat di program polio langsung mendaftar di kelurahan. Masing-masing kelurahan ada 20 orang," tutur Julia seusai penutupan.

Julia melanjutkan, setelah program itu selesai, bukan berarti 20 relawan tersebut putus hubungan, melainkan terus menjadi relawan PMI Kota Kupang sebab telah terdata dalam aplikasi SIAMO PMI.

"Setelah program ini ditutup, kalau ada program lain yang masuk pasti akan dilanjutkan lagi. Apapun program PMI pasti masuk ke kami, karena kami ujung tombak. Atau misalnya ada pelatihan kita bisa libatkan mereka (relawan)," lanjutnya.

Julia berharap, relawan yang telah dilatih tidak dibiarkan begitu saja, melainkan ada perhatian dari PMI Provinsi maupun Kota agar tetap dijalankan.

"Kalau memang ada program yang menyentuh masyarakat dari pemerintah, mari bergandengan tangan dengan kami, karena selain polio, kami punya banyak relawan yang tersebar di 51 kelurahan dengan kategori dan tenaga keahlian yang mumpuni," sebutnya.

Sekretaris Lurah Oeba, Rina Saudale menyampaikan, selama lebih kurang dua tahun, relawan PMI telah menunjukkan kinerja yang nyata. Setiap program kegiatan di kelurahan maupun pelaksanaan posyandu, demikian Rina, para relawan juga ikut terlibat.

Bahkan, ada satu istilah yang dicetuskan oleh relawan, yaitu Woro-woro atau satu hari sebelum pelaksanaan posyandu (balita/remaja/lansia), para relawan akan mengumumkan kepada masyarakat dengan mendatangi satu per satu rumah.

"Mereka jalan kaki, keliling satu kelurahan untuk ingatkan warga kalau besok ada jadwal posyandu," kata Rina.

Rina mengharapkan agar ke depan tetap ada kerja sama, bahkan apabila ada program di kelurahan yang berpeluang untuk menggandeng relawan PMI, maka pihak kelurahan akan melibatkan relawan lagi. (Cr1)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan