Klasis Sabu Timur Tentukan Sikap, Pdt Yandi Manobe Diusung Empat Klasis

  • Bagikan
SIDANG KLASIS. Ketua Klasis Sabu Timur, Pdt Jhon Mozes Handrik Wadu Neru saat memimpin sidang Klasis Sabu Timur, Minggu (16/4). (FOTO: ISTIMEWA).

Calon Ketua Sinode GMIT Periode 2024-2027

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Calon Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) kian memanas. Melalui sidang klasis, dukungan terus berdatangan dari masing-masing kandidat calon.

Salah satunya, Klasis Sabu Timur yang telah resmi memberikan dukungannya untuk Pdt Yandi Manobe dan Pdt Yaksi Nubantimo untuk jadi calon Ketua Majelis Sinode GMIT Periode 2024/2027.

Keputusan pengusulan nama calon itu diputuskan bersama dalam sidang Klasis Sabu Timur yang dilaksanakan, Minggu (16/4).

Sidang Klasis Sabu Timur yang dipimpin Ketua Klasis Sabu Timur, Pdt Jhon Mozes Handrik Wadu Neru itu, diusulkan juga calon Wakil Ketua Sinode GMIT, Pdt Norman Nenohai dan Pdt Jefry Wattileo, Sekretaris Pdt Lay Abdi Wengi dan Pdt Jhon Mozes Hendrik Wadu Neru, Wakil Sekretaris, Pdt Jehezkiel Pinat dna Pdt Dody Oktovianus.

Bendahara Jipta Babys-Djunina dan Lambertus Mboeik. Anggota Bidang Politik, Emilia Nomleni dan Matheos Viktor Messakh, Bidang Pendidikan Ayub Meko dan Dr. Rodialek Polo. Bidang Hukum Liven Rafael dan Jan Jupiter Dj Windy dan Bidang Ekonomi Ivan Rondo dan Rollan Fanggidae.

Sidang Klasis Sabu Timur Ke-V di GMIT Bethesda Bolou ini, diikuti oleh gereja-gereja di Klasis Sabu Timur.

Dengan dukungan tersebut, Pdt Yandi Manobe dan Yaksi Nubantimo tercatat mendapat dukungan dari empat klasis yakni Klasis Kota Kupang, Klasis Sabu Timur, Klasis Kupang Barat dan Klasis Fatuleu Barat.

Ketua Klasis Sabu Timur, Jhon Mozes Handrik Wadu Neru, mengatakan, dalam pemilihan pemilihan majelis sinode sedang berproses, dan sidang ini mempertegas sikap Klasis Sabu Timur untuk memilih pemimpin gereja bukan memilih sekumpulan hantu.

Dia mengatakan, tiga hal mendasar yang disampaikan dalam kaitan pernyataan tersebut pasca kebangkitan pertama Yesus dijumpai. Ia tidak bergentayangan seperti hantu, Ia hadir seutuhnya menjumpai menyampaikan dan berkomunikasi dengan murid-muridNya, Ia mengambil bentuk fisik kehadiran dalam tubuh yang bisa diuji, dibuktikan, dirasakan dan diraba dan ia membiarkan para murid memverifikasi diriNya.

"Hal tersebut sangat berbeda dengan sekumpulan hantu yang acap kali bergentayangan hantu bisa hadir di semua ruang tetapi sulit hadir secara utuh dalam bentuk dan verifikasi oleh mereka yang dijumpainya," kata dia.

Terkait dengan hasil penjaringan jemaat se Klasis Sabu Timur, telah direfleksikan karakter kepemimpinan yang hadir dan memberi daya yang hadir dalam bentuk yang nyata. "Kita menaruh banyak harapan dalam nama-nama yang kami usulkan sebagai calon terutama para pendeta muda yang diusulkan," tandasnya. (r2)

Editor: Intho Herison Tihu

  • Bagikan