Lewat New Service Blueprint, BPJS Ketenagakerjaan Tampil Lebih Fresh dan Hangat

  • Bagikan
BPJS Ketenagakerjaan terus lakukan peningkatan kualitas layanan demi memberi kemudahan akses bagi seluruh peserta. Salah satunya dengan melahirkan New Service Blueprint. (FOTO: ISTIMEWA)

JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-BPJS Ketenagakerjaan terus melakukan peningkatan kualitas layanan demi memberikan kemudahan akses bagi seluruh peserta. Salah satunya melalui New Service Blueprint (New SBP) yang diwujudkan lewat perubahan tampilan kantor cabang dengan membawa konsep green design yang lebih fresh dan hangat, sekaligus ramah penyandang disabilitas. 

Perubahan ini telah dilakukan secara bertahap mulai bulan Maret 2022 di 325 kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan yang tersebar di seluruh Indonesia.  Selain pembaharuan di sektor fisik, aspek people (orang) dan process (proses) juga turut ditingkatkan dengan berfokus pada customer centric.

Penampilan dan sikap para petugas yang prima dan konsultatif ditujukan agar memberikan rasa nyaman bagi peserta. Dari sisi proses, adanya Jamsostek Mobile (JMO) berhasil memangkas proses klaim dari lima hari menjadi hanya rata-rata 15 menit.

Terdapat juga layanan 24/7 yang siap melayani peserta kapanpun membutuhkan informasi. Guna memastikan hal tersebut berjalan dengan baik, Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan mengajak stakeholder untuk berkunjung ke kantor cabang Bandung Suci dan merasakan atmosfer yang disuguhkan lewat tampilan anyar layanan BPJS Ketenagakerjaan.

Tak berhenti di situ, kelima stakeholder (pentahelix) yang berasal dari perwakilan pemerintah, serikat pekerja, pengusaha, akademisi, dan media juga diminta untuk memberikan pandangannya lewat diskusi panel yang merupakan rangkaian dari kegiatan tersebut. 

“Dewan Pengawas punya tanggung jawab untuk memastikan dan mengawasi implementasi kebijakan New Service Blueprint ini. Kemudian dari hasil kajian dan pengawasan ini kami akan memberikan saran, nasihat, dan pertimbangan kepada direksi terkait dengan bagaimana New SBP itu ke depan, agar lebih efektif lagi dan bisa lebih memberikan efek yang lebih positif untuk pelayanan BPJS Ketenagakerjaan karena ini merupakan wujud Negara hadir dalam memberikan perlindungan semesta kepada seluruh pekerja di Indonesia," Kata Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Muhammad Zuhri. 

Sementara itu, Anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan yang juga Ketua Komite Manajemen Risiko, Investasi, dan Pelayanan (KMRIP), Agung Nugroho menyebutkan, Dewan Pengawas ingin memastikan pelaksanaan New SBP telah sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Jadi terkait dengan people, process maupun physical evidence itu harus sesuai dengan aturan yang berlaku. Alhamdulillah banyak masukan dari stakeholder ini akan kami sampaikan sebagai saran, nasihat, dan pertimbangan kepada direksi," kata Agung.

Dalam kesempatan tersebut, Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Cecep Darmawan berpendapat bahwa BPJS Ketenagakerjaan perlu melibatkan stakeholder dari unsur pentahelix agar dapat memberikan pelayanan public yang semakin baik. "Dari sisi inisiasi dan inovasi sudah banyak perubahannya. Saya kira bisa dilihat dari mulai gedung, penampilan fisik, dan juga bagaimana layanan dilakukan. Saya katakan spirit-spirit dari perusahaan swasta telah masuk di BPJS (Ketenagakerjaan) yang artinya spirit bagaimana melayani customer sudah terjadi dan itu ciri profesionalisme," kata Cecep.

Seraya menutup kegiatan tersebut, Zuhri berharap kolaborasi antara BPJS Ketenagakerjaan dengan pentahelix dapat terus ditingkatkan agar semakin banyak masyarakat pekerja memahami pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Saya berpesan kepada kepala kantor untuk secara rutin bisa berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pentahelix sehingga terjalin persamaan persepsi dan semangat untuk bisa memastikan bahwa semua pekerja di republik ini baik pekerja formal atau informal terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan yang merupakan wujud negara hadir menyejahterakan pekerja Indonesia," kata Zuhri.

Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang NTT, Christian N. Sianturi menyatakan bahwa, perubahan yang terjadi di BPJS Ketenagakerjaan ini merupakan suatu perubahan besar pada branding image instansi kepada masyarakat. “Proses New Service Blue Print adalah proses instansi mencoba menyesuaikan dengan perubahan zaman yang serba praktis dan cepat ditambah dengan kemudahan berbagai pelayanan kepada peserta. Wajah BPJS Ketenagakerjaan yang baru diharapkan mendapatkan respon positif oleh masyarakat dalam mempermudah pelayanan,” pungkas Christian. (*/aln)

  • Bagikan