Tumbuhkan Karakter Kece, SMPN 4 Langke Rembong Gelar Gebyar Akhir Tahun Pelajaran

  • Bagikan
Pemenang lomba Vocal Solo foto bersama para juri usai pengumuman pemenang. (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

RUTENG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Demi menumbuhkan karkater peserta didik yang Kreatif, Cerdas, dan Edukatif (Kece), Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, menggelar gebyar akhir tahun pelajaran 2022/2023, Senin (19/6). Gebyar yang berlangsung selama empat hari ini, menampilkan aneka lomba.

Mewakili Kepala SMPN 4 Langke Rembong, gebyar itu dibuka Kepala Urusan (Kaur) Humas, Silvester Daud, bertempat di halaman sekolah di Kampung La'o, Kelurahan Wali, Kecamatan Langke Rembong. Hadir saat itu para guru, pegawai sekolah, dan seluruh pelajar.

Usai pembukaan, kegiatan itu dimulai dengan tiga mata lomba, yakni Olimpiada Sains Nasional (OSN), Vocal Solo, dan Stand Up Commedy.  Empat orang guru dipercaya sebagai juri, yakni Vivi Batumali, Ulrich Lamsi, Hildegardis Ndaeng, dan Nonik Tatus. Sementara dua orang guru lainnya, Andini Mbon dan Claudia Triani tampil sebagai pemandu acara yang berlangsung begitu luar biasa dan sangat meriah.

"Dalam gebyar ini, kita mengambil tema Kece. Lewat tema ini, kita ingin memwujudkan pelajar sepanjang hayat dan kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Salah satu perwujudanya, dengan menampilkan berbagai perlombaan yang mengasah pengetahuan dan keterampilan," ujar Ketua Panitia, Karolina Yosyue Lawi, kepada TIMEX di sela-sela acara pembukaan.

Karolina menjelaskan, gebyar akhir tahun ini belangsung selama ermpat hari, sejak Sabtu (17/6) hingga Rabu (21/6). Gebyar ini menampilkan sembilan jenis perlombaan/pertandingan, yakni lomba PBB, pertandingan sepak bola, sepak takraw, bola voli, lomba stand up comedy, vocal solo, desain grafis, puisi berantai, dan OSN.

Dalam kegiatan ini, kata Karolina, ada juga peluncuran aplikasi pembelajaran baru, yakni Extraordinary CBT dan pameran.

"Khusus untuk hari ini, ada tiga mata lomba, yakni stand up comedy, vocal solo, dan OSN. Sementara lomba PBB, sudah dilaksanakan pada Sabtu (17/6). Peserta lombanya para anak didik kelas 7 dan 8. Terkait lomba OSN sendiri, terpisah dan berlangsung di tiga ruangan kelas," sebut Karolina.

Karolina menjelaskan, untuk perlombaan vocal solo itu sendiri bermakna menumbuhkan rasa percaya diri para siswa dalam olah vokal. Selain itu untuk menggali potensi bakat dan minat anak-anak didik dalam bernyanyi, sekaligus penjaringan untuk utusan sekolah dalam berbagai perlombaan vocal solo tingkat daerah maupun provinsi.

Sedangkan stand up comedy bertujuan agar para komika bisa berani bicara di depan umum.

"Selain untuk membuat orang tertawa, manfaat stand up comedy dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta, untuk berbicara di depan umum dengan menampilkan meteri yang kreatif dan dapat melatih peserta sebagai seorang kreator yang hebat suatu saat nanti," ujar Karolina.

Kaur Humas SMPN 4 Langke Rembong, Silvester Daud, mengatakan, dalam diskusi-diskusi, para guru mengakui in put SMPN 4 Langke Rembong itu kualitasnya berada pada great tengah ke bawah. Artinya anak-anak dari wilayah itu yang cerdas dan orang tua yang mampu, pasti akan memilih sekolah yang masuk dalam great itu. Tentu sekolah yang berlokasi di pinggir Kota Ruteng, berada dalam great tengah ke bawah.

"Dalam tanda petik, SMPN 4 ini juga sekolah elite, tapi anggapan masyarakat bahwa sekolah kita ini sekolah di pinggir. Jadi kegiatan yang kita buat sekarang ini mau mengantar dan menyakini bahwa sekolah kita ini elite, dan selama ini memang sudah banyak yang mengakui juga," kata Silvester.

Dalam diskusi para guru itu, lanjut Silvester, kalau peserta tidak bisa mengantar peserta didik dari segi kongnitif, maka para guru sedang mengangkat peserta dalam olah keterampilan. Kalau saja pintar sekolah tinggi sampai sarjana, itu akan rebutan jadi pejabat. Tapi penyanyi dan komdian atau melalui kegiatan lomba yang dilaksanakan oleh SMPN 4 Langke Rembong, itu banyak jadi orang hebat, terkenal, dan orang kaya.

Artinya, sambung Silvester, melalui kegiatan yang digelar itu, peserta bisa berjuang dengan menampilkan keterampilan yang dimiliki, dan hal itu yang para tenaga didik mau. Para guru ingin anak-anak didiknya bisa bertumbuh dengan keterampilan yang luar biasa. Sehingga jangan anggap kegiatan ini sekedar dibuat begitu saja, tapi olah pikir dan olah kemampuan dari para guru bergerak. Tujuanya membentuk anak-anak menjadi yang luar biasa.

"Saya minta anak-anak untuk manfaatkan moment ini dengan baik untuk bertumbuh dan berkembang. Hal yang penting juga dalam lomba ini, anak-anak berani tampil di depan orang banyak. Saya melihat anak-anak di sini memiliki banyak talenta, dan melalui lomba ini, talenta harus dikembangkan," pungkasnya. (*)

Penulis: Fansi Runggat

  • Bagikan