Employee Volunteering BPJS Ketenagakerjaan NTT Bertajuk 3B

  • Bagikan
Jajaran BPJS Ketenagakerjaan NTT foto bersama anak-anak Panti Asuhan Generasi Pengubah, Jumat (23/6). (FOTO: ISTIMEWA)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan berbagi rezeki dengan anak-anak di Panti Asuhan Generasi Pengubah, Kota Kupang, Jumat (23/6). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Employee Volunteering bertajuk 3B, yakni Berbagi, Belajar, dan Berwirausaha.

"Jadi employee volunteering ini merupakan program kerja dengan tema sosial perusahaan kepada sesama yang sudah biasa dilakukan tiap enam bulan sekali," jelas Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan NTT, Christian Natanael Sianturi, Jumat (23/6).

Christian mengatakan, berbagi kepada sesama adalah bentuk kepedulian insan BPJS Ketenagakerjaan sesuai norma Iman Ethika yang wajib dimiliki semua karyawan.

Hal ini bertujuan menumbuhkan rasa empati dan saling memiliki di tengah rutinistas pekerjaan yang padat. "Kita harus tetap mengingat bahwa berbagi tidak akan membuat kita kekurangan. Justru dari hal itu, kita tahu makna bersyukur, dan hal ini juga sejalan dengan nilai budaya BPJS Ketenagakerjaan, yakni kepedulian,” kata Christian.

Pendiri Panti Asuhan Generasi Pengubah, Marcelia W. Bali mengatakan, panti asuhan tersebut tergolong baru di Kota Kupang, dimana baru berusia empat tahunan.

Marcelia mengatakan, selamat empat tahun perjalanan, pihaknya masih terus improve untuk menjadi rumah yang lebih baik bagi anak-anak. "Saat ini, panti memiliki 83 orang anak dan akan terus bertambah seiring banyaknya anak yang kurang beruntung untuk tinggal di panti asuhan," katanya.

Marcelia menyebutkan, untuk operasional panti, misalnya kebutuhan beras saja sebulan dikisaran 700 - 750Kg. Sejak berdiri, baru tahun 2021 sampai sekarang ada dua donator tetap yang menjadi orang tua asuh, yakni Drs. Johny Asadoma, M.Hum dan Pak Jefry pemilik sekolah Apple Tree. "Mereka membantu sembako setiap bulan berupa minyak, beras, dan sabun," ungkap Mercelia.

Marcelia menyebutkan, beberapa kali juga ada bantuan dari instansi-instansi, salah satunya seperti BPJS Ketenagakerjaan NTT. Apa yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan turut meringankan beban pemasokan keutuhan pangan di panti.

Lebih menariknya lagi, kata Marcelia, BPJS Ketenagakerjaan juga membekali pengelola dan anak-anak panti terkait ilmu wirausaha tentang bank sampah.

Seperti yang dipaparkan Meilsi Anita Mansula dari Mutiara Timor Waste Bank. Pengusaha muda bank sampah asli NTT yang berperan aktif mengatasi limbah plastik di wilayah Kupang dan sekitarnya patut diteladani. Ini membanggakan karena ada anak asli NTT yang berprestasi dan dapat membagikan ilmu yang bermanfaat bagi anak-anak di panti asuhan.

“Semoga segala hal yang baik dibagikan hari ini akan menjadi ilmu yang bermanfaat buat rekan-rekan sekalian dan adik-adik di panti asuhan Generasi Pengubah,” pungkas Christian. (*/aln)

  • Bagikan