On The Track, Penerimaan DJBC NTT Capai Rp 23,52 Miliar

  • Bagikan
Kepala Kantor Wilayah DJBC Bali Nusra, Susila Brata. (FOTO: ISTIMEWA).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kinerja Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Bali Nusra di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masuk kategori baik atau sesuai dengan targetnya.

Hal ini terlihat dari penerimaan DJBC di wilayah Bali dan Nusa Tenggara sampai 31 Mei 2023 terbilang on the track.

Demikian disampaikan Kepala Kantor Wilayah DJBC Bali Nusra, Susila Brata kepada Timor Express, Selasa (27/6).

“Pulihnya penerbangan Internasional sehingga mendorong bea masuk dan permintaan MMEA. Adapun kinerja cukai hasil tembakau (HT) di wilayah NTB yang masih dalam tren positif serta importasi komoditas beras dan raw sugar yang mendorong tercapainya target BM di NTT," jelas Susila.

Untuk provinsi NTT sendiri, kata dia, dalam kinerja penerimaan DJBC sampai dengan 31 Mei 2023 sebesar Rp 23,52 Milliar dengan tumbuh 2755,72 persen YoY.

Capaian penerimaan sebesar 140,75 persen dari target tahunan, tumbuh sebesar Rp 22,70 Milliar YoY didorong oleh kinerja positif sektor Bea Masuk (BM) dan Cukai (CK) serta adanya Bea Keluar (BK). Sementara itu, realisasi BM sampai 31 Mei 2023 adalah Rp 23,21 Milliar, tumbuh Rp 22,57 Milliar (3511,41) YoY.

Susila menjelaskan bahwa pada bulan Mei 2023 terdapat importasi raw sugar seberat 25.000 ton dan beras sebesar 4.800 ton yang menghasilkan penerimaan BM sebesar Rp 16,23 Milliar.

"Dari importasi komoditas beras dan raw sugar inilah yang mendorong tercapainya target BM di provinsi NTT," ungkapnya.

Sedangkan realisasi CK, kata Susila, sampai dengan bulan Mei 2023 sebesar Rp 281,7 juta, tumbuh Rp 109,9 Juta (68,81 persen) YoY yang didorong oleh meningkatnya produksi MMEA dan adanya denda administrasi di bidang cukai.

Dengan demikian sektor Cukai NTT pada bulan Mei 2023 hanya menghasilkan penerimaan sebesar Rp 34.000.000. Terkait dengan kegiatan expor dan impor di NTT juga sama-sama mengalami pertumbuhan. Dari sisi kegiatan eksportasi masih didominasi oleh pangan olahan, furniture dan susu. Masing-masing dari pangan olahan 23,15 persen, furnitur (10,16 persen) dan susu (5,66 persen).

"Devisa ekspor NTT sampai Mei 2023 tercatat USD 24,54 juta, tumbuh USD 7,35 juta (42,81 persen) YoY. Ini seiring dengan meningkatnya kegiatan eksportasi di wilayah NTT yang masih didominasi oleh pangan olahan, furniture dan susu," sambung Kepala DJBC Bali Nusra ini.

Disisi lain dari devisa impor NTT sampai Mei 2023 tercatat USD 36,01 juta, tumbuh USD 35,18 juta (4258 persen) YoY. Hal ini didorong dengan aktivitas importasi gula 42,27 persen, beras 23,96 persen dan impor sementara kendaraan udara 26,80 persen. (cr2/r2).

Editor: Intho Herison Tihu

  • Bagikan