Bertemu Xanana, Frans Aba Serahkan Buku Border Economy Indonesia-Timor Leste-Australia

  • Bagikan
DUA SAHABAT. Frans Aba (kiri) saat menyerahkan buku karyanya kepada PM Timor Leste, Xanana Gusmao di Dili, Sabtu (1/7). (FOTO: ISTIMEWA)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Calon Gubernur NTT 2024, Dr. Frans Aba, SE menyerahkan buku karangannya kepada Perdana Menteri Timor Leste yang baru dilantik hari ini, Sabtu, 1 Juli 2023, Jose Alexandre "Xanana" Gusmao.

Penyerahan buku berjudul Border Economy Indonesia-Timor Leste-Australia tersebut berlangsung di sela-sela acara resepsi usai pelantikan Xanana sebagai Perdana Menteri Timor Leste.

Frans Aba merupakan salah satu undangan yang hadir dalam acara pelantikan tersebut. Frans Aba dan Xanana Gusmao sudah menjalin persahabatan sejak Xanana menjadi Presiden Timor Leste.

Frans Aba dari Dili ke TIMEX mengatakan, buku yang ia hadiahkan kepada sahabatnya itu merupakan buka hasil karyanya. "Saya mengahadiahkan buku karangan saya tentang bagaimana membangun ekonomi. Semoga buku tersebut bermanfaat untuk kemajuan ekonomi tiga negara," kata Frans melalui sambungan telepon, Sabtu (1/7).

Alumnus Fakultas Ekonomi Unwira ini menjelaskan, buku tersebut berisi bagaimana konsep ekonomi regional perbatasan NTT, Timor Leste, dan Australia ataupun dengan negara lain di belahan dunia lainnya.

Doktor bidang ekonomi yang diraih di Malaysia ini menyatakan, bidang ekonomi rakyat dapat dipertimbangkan sebagai kebijakan, yaitu pengelolaan kawasan perbatasan di NTT bertumpu pada sektor pertanian lahan kering berkelanjutan, termasuk perkebunan, kehutanan, dan peternakan.

"Pengembangan sektor dimaksud, tidak terbatas pada kecamatan-kecamatan dan kabupaten perbatasan semata, tetapi meliputi suatu kawasan ekonomi yang lebih luas, yakni kawasan ekonomi regional sebagai konsep kawasan perbatasan yang utuh berbasis pertanian lahan kering berkelanjutan dan peternakan yang memformulasikan keunggulan komparatif ekonomi," tulis Frans Aba dalam bukunya itu.

Oleh karena itu, perlunya pengembangan industri pengolahan berbasis bahan baku pertanian dan peternakan serta jasa yang berorientasi industri dan kepariwisataan untuk peningkatan nilai lebih dan nilai tambah, pengembangan aspek produksi, dan manajemen pasar.

"Semua itu merupakan potensi, kekuatan dan peluang yang jika dikelola dengan kebijakan yang tepat akan berdampak dan bermanfaat positif terhadap pembangunan nasional umumnya dan pengelolaan batas negara dan kawasan perbatasan khususnya demi peningkatan kesejahteraan rakyat dalam berbagai aspek/dimensinya," demikian kata Frans Aba dalam penelitiannya dan dituangkan dalam buku setebal 68 halaman dan berbahasa Inggris itu.

Frans Aba, seorang figur muda, energik, dan inovatif menjadi satu-satunya calon Gubernur NTT yang telah mendeklarasikan dirinya maju dalam Pilgub NTT 2024 mendatang dengan mengusung tema besar Gotong Royong Bersama Frans Aba.

Deklarasi Frans Aba for Gubernur NTT telah dilakukan pada 18 Juni 2023 lalu di Hotel Aston dihadiri sekitar 500 undangan. Dalam acara tersebut, sejumlah tokoh turut memberikan kesaksian tentang sosok Frans Aba.

Frans Aba dalam orasi di depan pendukungnya menyampaikan bahwa niatnya untuk menjadi Gubernur NTT 2024 didasari karena ia melihat NTT semakin terpuruk dengan angka kemiskinan yang semakin tinggi.

NTT berada di peringkat ketiga termiskin dari seluruh provinsi yang ada. “NTT dikenal dengan kemiskinan yang ekstrim, dengan angka stunting mencapai 30 persen. NTT juga berada memiliki indeks sumber daya manusia (SDM) terrendah, infrastruktur terjelek di Indonesia dan angka indeks korupsi tertingi sebesar 7 persen. Ini keprihatinan saya,” ucap Frans.

"Meskipun kita miskin, saya percaya kita masyarakat NTT kaya akan iman dan memiliki harga diri,” tegasnya.

Oleh karenanya, tambah Frans Aba, diperlukan percepatan pembangunan. Untuk itulah Frans menyatakan siap melakukan proses tersebut guna membawa NTT keluar dari stigma-stigma buruk yang diberikan untuk NTT. (*/yl)

  • Bagikan