IAKN Kupang jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional

  • Bagikan
RAPAT. Rapat dengan agenda presentasi persiapan kegiatan ²nd ICC-IRS in Kupang bersama Dirjen, Sesdirjen dan para Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri.

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang menjadi tuan rumah dalam kegiatan bertaraf Internasional dengan mengusung tema "The 2nd International Conference on Christian and Inter Religious Studies (ICC-IRS)" yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kemenag RI. ICC-IRS akan digelar pada 13-16 Juli 2023 di Hotel Aston Kupang.

Wakil Rektor I IAKN Kupang, Marla M. Djami, M.Si mengatakan IAKN sangat menyambut baik kesempatan tersebut. Pasalnya, konferensi tersebut menghadirkan pembicara dari berbagai negara.

"Kami sangat senang dan bangga terpilih sebagai tuan rumah. Ini konferensi internasional dengan pembicara dari Indonesia, Amerika, Jerman, Australia, Belanda, Afrika dan Korea," pungkasnya, Senin (10/7).

Marla mengaku, IAKN telah berkoordinasi dengan berbagai pihak dengan persiapan yang sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu dan kini persiapannya mencapai 95 persen. "IAKN Kupang adalah host dari kegiatan ini, namun co-host dari kegiatan ini adalah IAKN Toraja dan IAKN Palangkaraya. Kami bersinergi untuk kesuksesan kegiatan ini," terangnya.

Lanjutnya, sub tema konferensi tersebut adalah “Religion, Education and Arts Studies in Post Humanism Era”. Dimana, kegiatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan budaya akademik dengan jejaring internasional pada perguruan tinggi keagamaan Kristen di lingkungan Bimas Kristen melalui PTKKN. 

Penjabaran sub tema ke dalam enam bidang ilmu yang akan dibahas dalam konferensi ini adalah Pendidikan, Teologi, Psikologi dan Konseling, Sosiologi Agama, Seni Musik serta Studi Lintas Agama.

Pendidikan dengan segala dimensinya, diyakini sebagai instrumen yang paling rasional untuk mendorong manusia mencapai kepenuhan dirinya, dalam arti yang sesungguhnya di tengah-tengah pusaran wacana post humanisme dan revolusi teknologi saat ini. 

Bidang ilmu kedua yang dipandang urgen dibahas dalam konferensi ini adalah teologi. Teologi dapat menjadi resep untuk hidup dalam arti yang sesungguhnya, sekaligus sebagai landasan keimanan serta pijakan moral yang kuat dalam berbagai keputusan etis yang benar.

Bidang ketiga yang tidak dapat diabaikan dalam konferensi ini adalah Psikologi dan Konseling yang selain menjadi salah satu penciri keilmuan di berbagai PTKKN yang ada, juga menjadi salah satu bidang keilmuan yang penting saat ini terutama ketika manusia sering dihadapkan pada berbagai macam persoalan yang membutuhkan pendekatan psikologis dan konseling untuk membantu memecahkannya. 

Sosiologi Agama juga dipandang penting sebagai disiplin ilmu yang perlu mendapat tempat tersendiri dalam konferensi ini. Hal ini didasarkan pada pemahaman bahwa, agama bukan saja berkaitan dengan dimensi transendental semata, tetapi juga dengan interaksi pemeluknya dalam domain dan peristiwa sosial. 

Salah satu bidang ilmu yang diharapkan dapat dibahas dalam konferensi ini yaitu musik dan seni. Kaitan musik dan seni tidak dapat dipisahkan, bahkan tampak menyatu. Ini terkait dengan dimensi rasa dan batin manusia, yang paling dalam.

Bidang ilmu keenam yang akan menjadi salah satu bidang kajian dalam konferensi ini adalah Studi Lintas Agama. Hal ini penting dilakukan ketika diperhadapkan dengan fakta empiris bahwa agama apapun saat ini, tidak dapat dibatasi pada ruang atau batas tertentu. 

Konferensi ini memberi ruang yang cukup bagi para ahli, akademisi dan pemikir di bidang lintas agama ini untuk berkontribusi bagi perkembangan bidang ilmu yang menarik ini. Kegiatan akan digelar dalam bentuk Konferensi (daring dan luring) dengan strategi menghadirkan pembicara kunci pada enam sesi sesuai bidang ilmu diatas.

Strategi berikutnya ada Workshop Groups (dengan 4 presenter per ruang workshop) dengan sistem panel bersamaan.

Terdapat empat sasaran dalam kegiatan tersebut, pertama untuk peningkatan kompetensi dosen, guru, peneliti dan mahasiswa pascasarjana. Kedua, publikasi karya ilmiah di jurnal internasional terindeks scopus. Ketiga, publikasi karya ilmiah di jurnal nasional terindeks sinta. Keempat, publikasi karya ilmiah di Prosiding Internasional. Terakhir, Pembentukan kerjasama dan upgrading pengelola jurnal milik PTKK.

Konferensi tersebut akan diisi dengan alur kegiatan sebagai berikut : Sosialisasi, Publikasi Kegiatan dan Call for Paper, Batas Pengajuan Abstrak Karya Tulis, Batas Pemasukan Karya Tulis, Pemberitahuan Penerimaan Karya Tulis, Kegiatan International Conference on Christian and Inter Religious Studies, dan Batas Penerimaan Karya Tulis untuk Publikasi.

Marla berharap, kegiatan tersebut dapat meningkatkan kepekaan dan daya kritis civitas akademika PTKKN terhadap berbagai isu dan perkembangan global yang sementara terjadi.

"Dapat menunjang proses belajar mengajar, dapat meningkatkan profesionalisme dosen, kapasitas dan jejaring dosen dan perguruan tinggi, dapat meningkatkan pengalaman internasional, serta menghasilkan publikasi artikel di jurnal terakreditasi nasional dan internasional. (cr1)

Editor: Intho Herison Tihu

  • Bagikan