ICC-IRS 2023 Wadah Untuk Teolog Berkomitmen Menjawab Pertanyaan Yesus

  • Bagikan
ICC-IRS 2023 Wadah Untuk Teolog Berkomitmen Menjawab Pertanyaan Yesus
IBADAH. Suasana ibadah untuk mengawali kegiatan ICC-IRS di Hotel Aston Kupang, Jumat (147). (FOTO HUMAS ICC-IRS 2023 FOR TIMEX)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO,ID-The 2nd International Conference on Christianity and Inter-Religious Studies ICC-IRS 2023 merupakan wadah bagi para Teolog yang berkomitmen membangun pengakuan bersama untuk menjawab pertanyaan Yesus.

Hal ini dibeberkan Pdt. Arly De Haan, M.Si dalam khotbah pada ibadah pembukaan The 2nd ICC-IRS 2023 di Hotel Aston Kupang, Jumat (14/7).

Dalam rilis yang diterima media ini, Pdt. Arly menyampaikan tentang Personal Branding. Ia menyebut, personal branding secara sederhana didefinisikan sebagai citra diri.

"Persepsi orang tentang siapa kita. Tercakup dalam cara kita berpakaian, cara kita berbicara, gadget yang kita gunakan, dan apa yang kita tampilkan di media sosial," ungkapnya.

Menurutnya, Yesus menguji bagaimana branding atau persepsi orang terhadap diri-Nya melalui pertanyaan sederhana: "Kata orang siapakah saya ini?". Pertanyaan ini dapat dikaitkan dengan kebiasaan masyarakat Mediterania kuno di mana identitas ditentukan oleh masyarakat, bukan oleh diri sendiri.

KHOTBAH. Pdt. Arly De Haan, M.Si saat menyampaikan khotbah pada ibadah pembukaan The 2nd ICC-IRS 2023 di Hotel Aston Kupang, Jumat (14/7). (FOTO: HUMAS ICC-IRS 2023 FOR TIMEX).

Lanjutnya, Yesus kemudian bertanya kepada murid-murid-Nya secara langsung: "Tetapi menurutmu siapakah Aku ini?" Petrus atas nama murid-murid lainnya menjawab: "Engkau adalah Mesias".

Murid-murid Yesus yang selama ini selalu diliputi oleh ketidaktahuan, akhirnya membuka mata mereka terhadap kebenaran, meskipun tampaknya masih belum lengkap pemahaman mereka tentang Yesus tetap tidak memadai.

"Pertanyaan Yesus kepada para murid: "Tetapi menurutmu siapakah Aku ini?" telah terus-menerus ditinjau kembali dalam diskusi teologis sepanjang sejarah kekristenan," katanya.

Tujuannya adalah untuk membangun identitas dan mendefinisikan siapakah Yesus menurut orang percaya saat ini, dalam konteks era digital dengan segala tantangannya.

Pdt. Any menyebut, pengakuannya tetap sama Yesus Kristus adalah Tuhan, tetapi harus terus diperbaharui sesuai dengan konteks kehidupan kontemporer. Pengakuan siapa Yesus, dilakukan baik eksklusif maupun inklusif.

"The 2nd International Conference on Christianity and Inter-Religious Studies merupakan wadah bagi para Teolog yang berkomitmen membangun pengakuan bersama untuk menjawab pertanyaan Yesus: menurut Anda siapakah saya?,”tandasnya. (cr1)

Editor: Intho Herison Tihu

  • Bagikan