Bank NTT Borong Membumi Bersama Pedagang, Begini Kata Kadis Perindagkop

  • Bagikan
Kadis Perindagkop (Tengah), Fransiskus P. Sinta diapit Wakil Kepala Bank NTT Cabang Borong, Johny Martin Tadu Hungu, dan Kabid Perdagangan Dinas Peridagkop, Vinsensius Mahus saat sosialisasi kepada para pedagang. (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

BORONG, TMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bank NTT Cabang Borong membumi bersama pedagang Pasar Inpres (Paris) Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim). Kegiatanya dikemas dalam sosialisasi Peran Bank dan Pemda Menjaga Ekosistem Pasar sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat.

Kegiatan yang dilaksanakan menyambut HUT ke-61 Bank NTT itu berlangsung di Kantor Kelurahan Rana Loba, Kecamatan Borong, Sabtu (15/7) pagi. Sosialisasi iti dibuka Wakil Kepala Bank NTT, Johny Martin Tadu Hungu. Sementara narasumber yang hadir, yakni Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Perindagkop) Matim, Fransiskus P. Sinta serta Staf Analis Kredit Mikro Bank NTT Cabang Borong, Thiento Wio.

Hadir juga Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perindagkop, Vinsensius Mahus, Kepolsek Borong, Kompol I Wayan Sunarta, para pegawai Bank NTT, dan pedagang Paris Borong. Sosialisasi bertajuk Peran dan Kebijakan Pemerintah dalam Penguatan Aktivitas Pasar dan Standardisasi Pelayanan serta Tata Kelola yang Baik itu sekaligus membahas Kredit Mikro Merdeka. Para pedagang yang hadir tampak begitu antusias mengikuti sosialisasi tu.

"Kehadiran Bank NTT sangat membantu dalam perkembangan perekonomian UMKM di Matim, termasuk di Paris Borong. Saya melihat selama ini Bank NTT punya perhatian yang luar biasa di Pasar Borong. Termasuk kegiatan sosiliasi hari ini yang muaranya untuk kekuatan ekonomi pedagang. Sehingga boleh dikatakan, hari ini Bank NTT membumi bersama pedagang," ujar Kadis Peridagkop, Fransiskus.

Sehingga dalam momen itu, Fransiskus menyampaikan terima kasih yang tinggi kepada manajemen Bank NTT Cabang Borong yang telah memfasilitasi kegiatan bersama para komunitas pasar. Tentu peran serta komunitas pasar sangat membantu pemerintah dan masyarakat dalam perjalanan roda aktivitas pasar di Borong. Terlaksananya kegiatan itu, karena salah satu kekuatan ekonomi saat ini ada pada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM).

Menurut Fransiskus, Paris Borong merupakan fasilitas umum yang dibangun Pemerintah untuk kepentingan masyarakat sebagai pusat ekonomi. Dirinya menilai, Paris Borong cukup bangus. Hal mana nampak adanya pertumbuhan ekonomi, tentu itu tidak terlepas dari peran banyak pihak, salah satunya dari Bank NTT. Mengingat Paris Borong itu pusat perdagangan, maka harus dijaga kebersihannya.

"Supaya pembeli bergairah, maka pertama harus jaga kebersihan. Juga harus beri pelayanan yang bagus. Kalau butuh modal usaha, saya yakin Bank NTT bisa bantu. Namun kalau sudah pinjam, harus tahu kewajiban untuk kembalikan. Saya dengar ada program kredit mikro merdeka, maka silakan manfaatkan untuk perkembangan usaha. Di sini saya melihat kinerja Bank NTT yang berpihak untuk perkembangan perekonomian masyarakat," kata Fransiskus.

Kepala Bank NTT Cabang Borong, Nurchalis Tahir, kepada media ini di Borong menjelaskan, kegiatan bertemu pedagang pasar itu dalam rangka meyambut HUT ke-61 Bank NTT. Bank NTT sebagai mitra, terus berusaha bersama-sama menjaga ekosistem pasar tradisional sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Bank NTT memiliki fungsi intermediasi dalam hal memberikan pembiayaan produktif kepada pelaku usaha di pasar.

"Tujuanya di sini untuk meningkatkan usaha dari pedagang, sehingga mereka bisa dapat tumbuh lebih baik. Selanjutnya Ban NTT juga mendorong para pedagang pasar, untuk menerapkan pola transaksi digital demi mempermudah pelanggan dalam bertransaksi tanpa harus menggunakan transaksi tunai," ujar Nurchalis.

Terkait skim kredit merdeka yang disampaikan dalam sosialiasi dengan pedagang Paris Borong, dinilai sangat pas untuk diserapkan. Tentu karena sasaran dari program kredit mikro merdeka itu, para pelaku usaha yang tidak mempunyai akses ke lembaga keuangan karena tidak punya jaminan. Tanpa bunga, dan cukup mengembalikan pokoknya. Persyaratanya juga mudah, dan prosesnya hanya butuh satu jam.

"Program kredit mikro merdeka ini, selain bantu supaya usahanya berkembang, juga untuk dapat melawan rentenir. Beri sosialisasi kredit merdeka kepada para pedagang pasar, karena kekuatan ekonomi saat ini ada pada para pelaku UMKM. Sudah banyak pedagang di Paris Borong yang mengakses kredit mikro ini," bilangnya.

Pada kesempatan itu, Nurchalis mengajak dan berharap supaya setiap pedagang di pasar itu menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai media dalam bertransaksi.

QRISmerupakan alat pembayaran digital atau non tunai yang dapat digunakan untuk mencegah peredaran uang palsu. Dia juga menambah, logo HUT ke-61 Bank NTT, mengusung tema ‘Bank NTT Membumi’. Tema itu akan menjadi spirit pelayanan Bank NTT ke depan. (*)

Penulis: Fansi Runggat

  • Bagikan