Yayasan Cahaya Hijrah dan AirCinta Bangun Sumur Bor di Kampung Mnela TTS

  • Bagikan
Ketua Yayasan Cahaya Hijrah, Muhazir Sukur, founder AirCnta, Drajat Jiwandono foto bersama tokoh masyarakat Desa Mauleum dan para undangan usai syukuran serah terima dan peresmian Sumur Bor di Masjid Al Mujahirin Mnela, Sabtu (26/8) lalu. (FOTO: ISTIMEWA)

SOE, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Harapan warga Kampung Mnela, Desa Mauleum, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) untuk mendapatkan akses air bersih akhirnya terwujud. Melalui kolaborasi Cahaya Hijrah dan Air Cinta, sebuah sumur bor berhasil dibangun di Kampung Mnela. Sumur bor ini telah diserahterimakan melalui acara syukuran dan peresmian pada Sabtu (26/8) lalu.

Hadir saat itu, Ketua MUI Kecamatan Amanuban Timur, Burhan Nogo, Jumadi selaku Babinsa Desa Mauleum, Sirta Siregar (Kapolsek Amanuban Timur), pengurus masjid, tokoh adat perwakilan Desa Mauluem, tokoh masyarakat, jemaah masjid. Sementara rombongan tamu yang hadir Ketua Yayasan Cahaya Hijrah (Muhazir Syukur), Pimpinan AirCinta (Drajat Jiwandono), Pimpinan Muslim Seasia (Yasin Ilyas), dan M. Rizky (Pengurus Hands Foundation) yang merupakan mitra dalam program keummatan di pedalaman Timor. Tampak hadir juga sejumlah warga non Muslim penerima manfaat program bantuan.

Sebagaimana diketahui, Cahaya Hijrah dan Aircinta berkolaborasi membuat program mengatasi kekeringan yang terjadi di pedalaman Pulau Timor, khususnya di Kabupaten TTS. Program ini juga sebagai wujud mengatasi kesulitan jamaah Muslim di Mnela yang cukup kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari termasuk kebutuhan ibadah (berwudhu). Selama ini warga mengambil air dari sungai atau mata air lainnya yang jaraknya cukup jauh, bahkan sampai membeli air di mobil tangki atau pickup.

Ketua Yayasan Cahaya Hijrah, Muhazir Syukur bersama pimpinan Air Cinta, Drajat Jiwandono mengatakan, sebelum dibuat sumur bor, setiap tahun kedua lembaga ini memberi bantuan pemenuhan kebutuhan air bagi warga setempat dengan mobil tangki atau pickaup. Upaya ini dirasakan belum mampu menjadi solusi mengatasi masalah air bersih di daerah ini. "Lalu pada awal 2023, kami menggagas untuk membuat sumur bor di halaman masjid. Tujuannya adalah air tersebut bisa dinikmati semua warga," kata Syukur.

Syuur juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para mitra dan donatur yang selama ini sudah berkolaborasi sesuai motto Cahaya Hijrah, yakni Sinergi Optimis dan Empowerment atau disingkat SOE, sesuai nama ibukota TTS.

“Mengapa di Spanduk ditulis “SUMUR BOR 01” ? karena kami yakin Insya Allah akan ada lagi bantuan sumur bor 02, 03, dan seterusnya. Kami optimis dengan semangat para donatur yang akan berpartisipasi. Semoga dengan adanya sumur bor ini bisa juga dimanfaatkan dengan sebaik baiknya untuk pemberdayaan masyarakat dengan bertanam sayuran atau tanaman lainnya sebagai wujud Empowerment,” lanjut Muhazir Syukur.

Sementara Drajat Jiwandono selaku Founder AirCinta mengajak semua warga yang hadir untuk mensyukuri nikmat Allah SWT berupa sumur bor dengan mendoakan yang terbaik untuk para donatur yang telah berpartisipasi lewat platform kitabisa.com.

”Ke depannya kita akan bangun beberapa bak penampung air dan pipanisasi agar warga tidak harus berjalan jauh ke sumur bor untuk antri mengambil air,” kata Drajat. (*/aln)

  • Bagikan